Selasa, 16 Juni 2009

Pre-Pregnancy Check Up, Perlukah Itu?


Salah satu hal yang akhir-akhir ini sering ditanyakan oleh pasangan yang sedang merencanakan kehamilan adalah perlukah dilakukannya medical check up sebelum terjadinya kehamilan?

Pre-Pregnancy Check Up sebenarnya merupakan langkah awal yang penting dilakukan pada saat pasangan sedang mempersiapkan kehamilan. Bahkan, di negara-negara belahan barat sana, Pre-Pregnancy Check Up sudah dianggap merupakan suatu keharusan.

Dengan melakukan Pre-Pregnancy Check Up ini, kita dapat mencegah terjadinya kelainan dan ketidaknormalan pada janin yang akan dikandung nantinya, mengingat kondisi kesehatan ibu pada saat mengandung akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Bila memang pada saat Pre-Pregnancy Check Up ditemukan adanya kelainan, maka kondisi ini bisa diperbaiki terlebih dulu sehingga bila saatnya hamil, kondisi kesehatan ibu sudah berada dalam keadaan yang prima. Bila ibunya sehat, bayinya juga bisa dipastikan akan sehat. Di samping itu dengan diketahuinya masalah lebih awal, proses dan usaha untuk mencapai kehamilan pun menjadi lebih mudah dan cepat.

Tes Apa Saja yang Biasanya Dilakukan pada Pre-Pregnancy Check Up? Karena Pre-Pregnancy Check Up bertujuan mengevaluasi kondisi kesehatan ibu dan pasangan/suami termasuk gaya hidup yang mempengaruhi kesehatannya, maka tes/cek yang dilakukan umumnya meliputi:
  • Riwayat Kesehatan Keluarga
Tes dimulai dari cek golongan darah, rhesus, penyakit-penyakit yang pernah diderita, dan kelainan-kelainan bawaan (jika ada) yang dialami pasangan maupun anggota keluarganya. Bila ditemukan adanya penyakit seperti epilepsi, diabetes, dan tekanan darah tinggi, maka dokter akan melakukan perawatan khusus pada ibu selama menjalani kehamilan. Demikian juga dengan adanya kelainan-kelainan bawaan, dokter akan melakukan tes lanjutan untuk melihat kemungkinan menurun tidaknya pada sang calon janin.

  • Kondisi Kesehatan Pasangan
Tes BMI (Body Mass Index), terlalu gemuk atau sebaliknya terlalu kurus sehingga diperlukan adanya diet khusus. Tes alat reproduksi calon ibu dan pasangannya/ suami, cek kondisi rahim, indung telur, saluran telur, apakah bebas dari myom dan sejenisnya. Cek kualitas sel telur yang siap untuk dibuahi, kualitas dan pergerakan serma yang memungkinan untuk terjadinya pembuahan.
  • Obat-Obatan yang Sedang Digunakan
Ada tidaknya obat-obatan atau supplemen yang dikonsumsi secara rutin oleh calon ibu /suaminya yang dianggap berbahaya bagi sang calon janin. Bila memang ada, maka dokter akan meresepkan obat alternatifnya yang lebih aman.
  • Vaksinasi yang Mungkin Diperlukan
Tes darah untuk melihat kemungkinan terinfeksinya Torch sehubungan dengan gaya hidup yang dijalani (adanya hewan peliharaan, kebiasaan makan sayuran/daging mentah, steak setengah matang, lalap, sashimi). Sebelum hamil, pasangan perlu dipastikan terbebas dari virus ini. Bila memang diperlukan adanya vaksinasi, maka dokter akan melakukannya minimal satu bulan sebelum dipersiapkannya kehamilan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar