Senin, 31 Mei 2010

14 Alasan Mengapa Kita Harus Banyak Minum Air

Lebih dari 70% tubuh orang dewasa terdiri dari air. Tubuh kita tidak dapat berfungsi tanpa air, manusia akan mati lebih cepat karena haus daripada lapar. Seseorang yang memiliki berat 68kg  memiliki sekitar 40 liter air dalam tubuh.
23-26% ditemukan di dalam sel, 7,5% di ruang antara sel dan  4 liter dalam darah. Volume ini harus tetap konstan. Makanan tidak memberikan cukup air; dokter mengatakan bahwa kita harus minum dua liter air setiap hari, karena air keluar dari tubuh kita melalui urin, keringat (bahkan ketika suhu berada di bawah 0), kotoran dan nafas. Berikut 14 alasan mengapa anda harus minum air secukupnya setiap hari:
  1. Dehidrasi (jumlah air yang lebih rendah) mempengaruhi fungsi tubuh, pencernaan, ekskresi dan pemeliharaan suhu tubuh yang konstan tidak dapat dilakukan jika air berada di bawah tingkat normal dalam tubuh. Keseimbangan air terhubung ke tingkat elektrolit (rasio garam mineral darah). Tingkat natrium dalam darah adalah sumber yang bisa 'memberitahu' kita tingkat hidrasi dalam tubuh kita. Ketika terlalu banyak natrium di dalam darah, tubuh mempertahankan air untuk mencairkan kelebihan natrium dan mengurangi produksi urin.
  2. Haus adalah suatu perasaan yang terbentuk di inti otak, yang dapat dengan mudah membuat kita 'tertipu'. Itu sebabnya bila anda mengalami dehidrasi belum tentu anda haus. Anda mungkin mengalami dehidrasi tanpa haus. Ketika Anda haus, Anda sudah mengalami dehidrasi. Dehidrasi dan haus lebih terhubung ketika Anda berlatih olahraga.
  3. Diet, Diet berarti mengurangi makan, dan karena makanan juga merupakan sumber air yang penting bagi tubuh kita, Anda harus mengganti air yang tertelan melalui makanan dengan minum air.
  4. Suhu, Panas membuat tubuh membutuhkan lebih banyak air yang diperlukan, karena keringat untuk mendinginkan tubuh. Anda haru mengkonsumsi air lebih banyak pada musim panas. Hal yang sama terjadi selama berolahraga, panas yang disebabkan kontraksi otot, meningkatkan suhu tubuh, dan membuat anda berkeringat. Seseorang membutuhkan tambahan satu liter air untuk setiap jam latihan.
  5. Ginjal, Ginjal bekerja lebih baik dengan air melimpah.
  6. Kulit, kulit terlihat kusam karena kehilangan air. kulit yang memiliki banyak air lebih mulus dan sehat. Air memberi makan kulit dan membersihkan racun tubuh, itu sebabnya kulit terlihat sehat dan berkilau jika meminum air yang banyak.
  7. Racun, Air terlibat dalam semua reaksi metabolik. Diet kaya protein memerlukan jumlah air, yang lebih tinggi. Senyawa nitrogen beracun lebih mudah untuk dihilangkan dengan air yang berlimpah (karena ginjal dan kelenjar keringat bekerja lebih cepat).
  8. Diuresis, Air mempercepat proses eliminasi cairan dan obat-obatan.
  9. Pada orang tua, sensasi rasa haus berkurang, khususnya jika mereka menderita demensia. ginjal mereka kehilangan lebih banyak air dan mereka harus minum secangkir air setiap dua jam.
  10. Melangsingkan badan, Air tidak memiliki kalori. Minum air sebelum makan, akan mengurangi sensasi 'perut kosong', atau kelaparan. Jangan minum air setelah makan!, Hal ini akan mencairkan makanan  yang tertelan, yang akan berlalu lebih cepat melalui perut dan sensasi rasa lapar akan kembali lebih awal. Air juga mencairkan cairan pencernaan dalam perut.
  11. Muntah. Orang-orang mungkin tidak menyadari bahwa melalui muntah mereka kehilangan sejumlah besar air dan elektrolit. Diare dan demam (melalui keringat) juga memiliki efek yang sama dan tubuh kehilangan natrium dan kalium, yang sangat penting dalam keseimbangan air dalam tubuh. Sampai 4 liter sehari bisa hilang melalui muntah parah atau diare, itu sebabnya garam dalam tubuh hilang. minuman isotonik dapat mengembalikan cairan tubuh yang hilang.
  12. Diabetes, gejala dari diabetes insipidus adalah haus berlebihan dan jumlah urin yang berlebihan. Hal ini dapat mulai secara bertahap atau tiba-tiba pada umur berapapun dan merupakan hasil dari kekurangan hormon antidiuretik, yang membatasi produksi urin berlebihan. Seseorang bisa minum dalam jumlah sangat besar (4 sampai 30 liter) cairan untuk mengkompensasi kerugian yang dihasilkan oleh air seni  yang keluar begitu banyak.
  13. Kopi dan teh, kafein adalah diuretik ringan, mempercepat siklus buang air kecil, tetapi pada saat yang sama, "mencuri" kalsium dan elektrolit (yang dieliminasi melalui urin). Kopi juga meningkatkan kehilangan air melalui kotoran, karena berfungsi sebagai obat cuci perut.
  14. Alkohol, Anda mengatakan bahwa Anda akan dapat menghilangkan  dehidrasi dengan bir. Itu palsu: Anda justru akan kehilangan lebih banyak air lagi. Ini bukan hanya mengenai efek diuretik dari bir. Setelah banyak minum, rata-rata 3 gelas air diperlukan untuk menghidrasi tubuh Anda. Karena dengan minum alkohol, anda kehilangan banyak cairan, pergi tidur tidak mampu menghilangkan alkohol, dan (dalam tingkat terkonsentrasi) alkohol akan menyebabkan efek buruk pada waktunya.

Manfaat Bawang Putih Untuk Mengobati Keracunan Arsenik & Penyakit Lainnya.

Banyak orang yang tidak suka bawang putih, mungkin karena membuat mulut atau badan anda bau, tetapi di luar itu semua, bawang putih adalah sebuah obat mujarab. Bawang Putih kaya akan mangan, fosfor, selenium, kalsium, kalium, besi dan tembaga, dan juga di vitamin B1, B6 dan C. Bawang putih mengandung gula, dan ini lebih jelas pada bawang putih yang dimasak.

Bawang putih memiliki efek yang melindung jantung, menurunkan tekanan darah, mengencerkan darah, mencegah pembekuan, dan menurunkan kolesterol jahat. kandungan bawang putih (polysulfides) membuat pembuluh darah mengeluarkan hidrogen sulfida (H2S), yang merenggangkan pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Efek anti-inflamasi membuat bawang putih efektif terhadap kedinginan, flu dan asma. Bawang putih adalah pembunuh bakteri. Bawang Putih bahkan bisa menghancurkan bakteri H.pylori di perut, yang mengakibatkan kanker perut. Penelitian yang dilakukan pada bawang putih, mengungkapkan bahwa mengkonsumsi bawang putih beberapa porsi setiap minggu, dapat menurunkan resiko terkena kanker usus.

Bawang putih dapat melawan tiga komplikasi diabetes: nefropati, retinopati dan neuropati. Allicin, senyawa sulfur dalam bawang putih, dapat mencegah penambahan berat badan.

Nyamuk tidak suka pada bawang putih. Makan banyak bawang putih akan membuat anda terhindar dari nyamuk. Anda dapat menanam tanaman seperti peppermint, bawang putih, atau jahe maka, serangga tidak akan berani memasuki rumah Anda.

Sebuah penyelidikan dilakukan di Indian Institute of Chemical Biology, Kolkata mengungkapkan bahwa bawang putih membantu dalam mengobati keracunan arsenik, yang mempengaruhi jutaan orang di Bangladesh dan West Bengal (India) karena kontaminasi arsenik pada air minum.

"Bawang putih terdiri dari zat yang mengandung belerang, yang dapat membuang arsenik dari jaringan dan darah," kata peneliti Keya Chaudhuri.

Coklat Tidak Baik Untuk Tulang

Sebuah penelitian dilakukan di University of Western Australia dan diterbitkan dalam "American Journal of Clinical Nutrition" menunjukkan bahwa konsumsi coklat secara teratur dapat menyebabkan tulang lemah dan osteoporosis. Wanita yang makan cokelat setiap hari lebih cenderung memiliki kepadatan tulang lebih rendah daripada wanita yang mengkonsumsi coklat sekali setiap minggu.

"Kakao dan cokelat dikenal memiliki berbagai manfaat kardiovaskular. Tetapi pengaruh asupan coklat pada sistem organ lain belum diteliti. Temuan ini bisa memiliki implikasi penting untuk pencegahan patah tulang osteoporosis, "kata pemimpin peneliti, Dr Jonathan Hodgson.
Penelitian ini melibatkan 1.001 perempuan berusia 70-85 dan mereka mengkonsumsi coklat selama beberapa minggu, tim menilai kepadatan dan kekuatan tulang mereka melalui sinar-X.
Hasil penelitian menunjukkan perempuan yang mengkonsumsi cokelat setiap hari memiliki kepadatan tulang lebih rendah pada pinggul, leher, tibia dan tulang tumit. Hasil penelitian ini terkait dengan fakta bahwa cokelat mengandung oksalat, yang dapat menurunkan penyerapan kalsium, dan gula. Kurangnya kalsium dalam darah dapat  mempengaruhi keadaan tulang.
Beberapa waktu yang lalu, sebuah penelitian dilaksanakan di Cardiovascular Centre, Zurich dan diterbitkan dalam jurnal "Circulation", mengungkapkan bahwa cokelat kaya akan kandungan flavanol, dimana flavanol dapat meningkatkan dan memperlancar sirukulasi darah. Namun, beberapa saat kemudian, jurnal kedokteran Inggris "The Lancet" mengatakan bahwa, produsen coklat sering mengeluarkan bahan kimia sehat dari coklat, seperti flavanols, karena zat ini memberikan rasa pahit cokelat. Itulah mengapa beberapa produk coklat hitam hanya mengandung sedikit flavanol, dan justru lebih banyak mengandung gula dan lemak.

Sabtu, 29 Mei 2010

PENJARA PIKIRAN


Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.


Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran dia bertanya,
“Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?” Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan,

“Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan.”

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam kotak semu yang mementahkan potensi kita.

Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya dgn tali yang terikat pada pancang kecil? Gajah sudah akan merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada “sesuatu” yang mengikat kaki nya, padahal “sesuatu” itu bisa jadi hanya seutas tali kecil…

Sebagai manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar. Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang di pilihkan orang lain untuk kita

http://masandry.com/

SUPLEMEN FOLAT MENURUNKAN RISIKO TERLEPASNYA PLASENTA SEBELUM PERSALINAN

Penggunaan asam folat dan suplement vitamin lain sebelum atau selama kehamilan tampaknya menurunkan resiko plasental abruption (terlepasnya plasenta sebelum waktunya), peneliti dari Norwegia melaporkan pada The American Journal of Epidemiology edisi April 2008.

Dr. Roy M. Nilsen et al dari University of Bergen mempelajari data dari 280.000 kelahiran tunggal yang dilaporkan di Norwegia antara tahun 1999 hingga 2004. Secara keseluruhan terjadi 1.070 kasus terlepasnya plasenta sebelum waktunya (0.38%).

Penggunaan asam folat dengan atau tanpa suplemen multivitamin sebelum atau selama kehamilan dikonsumsi oleh 36.4 % dari kelompok yang mengalami terlepasnya plasenta sebelum waktunya dan 44.4 % dari kelompok tidak mengalami terlepasnya plasenta sebelum waktunya.
Dibandingkan kelompok non-suplemen, penggunaan suplemen apapun diasosiasikan dengan pengurangan resiko terlepasnya plasenta sebelum waktunya sebanyak 26% (adjusted odds ratio = 0.74, 95% confidence interval: 0.65, 0.84). Wanita yang mengkonsumsi asam folat saja mempunyai adjusted odds ratio of 0.81 (95% confidence interval: 0.68, 0.98) untuk terlepasnya plasenta sebelum waktunya , sedangkan pengguna multivitamin mempunyai adjusted odds ratio 0.72 (95% confidence interval: 0.57, 0.91), relatif terhadap kelompok non supplemen. Pengurangan resiko tertinggi didapatkan pada mereka yang mengkonsumsi suplemen asam folat dan multivitamin (adjusted odds ratio = 0.68, 95% confidence interval: 0.56, 0.83).

Data ini mengarah kepada konsumsi suplemen asam folat dan vitamin selama kehamilan dapat diasosiasikan dengan pengurangan resiko terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan pengurangan resiko tertinggi dialami oleh kelompok yang mengkonsumsi asam folat dan multivitamin.

http://www.kalbe.co.id/articles/20123/suplemen-folat-menurunkan-resiko-terlepasnya-plasenta-sebelum-waktunya.html


SOLUSIO PLASENTA


Solutio placenta di sebut juga: abrutio placenta, ablatio placenta, accidental haemorrhage dan premature separatio of the normally implated placenta. Angka kejadian 1 : 80 persalinan ; Solusio plasenta berat angka kejadian = 1 : 500 – 750 persalinan



DEFINISI
ialah pelepasan plasenta sebelum waktunya dari tempat implantasinya yang normal pada uterus, sebelum janin dilahirkan.

Definisi ini berlaku pada kehamilan dengan masa gestasi diatas 22 minggu atau berat janin di atas 500 gram. Proses solusio plasenta dimulai dengan terjadinya perdarahan dalam desidua basalis yang menyebabkan hematoma retroplsenter. Hematoma dapat semakin membesar ke arah pinggir plasenta sehingga jika amnio khorion sampai terlepas, perdarahan akan keluar melalui ostium uteri (perdarahan keluar), sebaliknya apabila amniokhorion tidak terlepas. Perdarahan tertampung dalam uterus (perdarahan tersembunyi).

Terdapat 2 jenis perdarahan yang terjadi :
1. Jenis perdarahan tersembunyi (concealed) : 20%
2. Jenis perdarahan keluar (revealed) : 80%
Pada jenis tersembunyi, perdarahan terperangkap dalam cavum uteri [hematoma retroplasenta] dan seluruh bagian plasenta dapat terlepas, komplikasi yang diakibatkan biasanya sangat berat dan 10% disertai dengan Disseminated Intravascular Coagulation.
Pada jenis terbuka, darah keluar dari ostium uteri, umumnya hanya sebagian dari plasenta yang terlepas dan komplikasi yang diakibatkan umumnya tidak berat. Kadang-kadang, plasenta tidak lepas semua namun darah yang keluar terperangkap dibalik selaput ketuban (relativelly concealed). 30% perdarahan antepartum disebabkan oleh solusio plasenta.

KLASIFIKASI SOLUSIO PLASENTA
1.Solutio placenta ringan
a. Bila plasenta lepas kurang ¼ bagian luasnya
b. Ibu dan janin keadaan masih baik
c. Perdarahan pervaginam, warna kehitaman
d. Perut sakit dan agak tegang

2.Solutio placenta sedang
a. Plasenta terlepas lebih ½, belum mencapai 2/3 bagian
b. Perdarahan dengan rasa sakit
c. Perut terasa tegang
d. Gerak janin berkurang
e. Palpasi janin sulit diraba
f. Auskultasi jantung janin (asfiksia ringan dan sedang)
g. Dapat terjadi gangguan pembekuan darah

3. Solutio placenta berat
a. Plasenta lepas > 2/3 bagian
b. Terjadi sangat tiba-tiba
c. Ibu syock
d. Janin mati (uterus sangat tegang dan nyeri)

ETIOLOGI
Penyebab utama tidak jelas.

Terdapat beberapa faktor risiko antara lain
a. Peningkatan usia dan paritas
b. Preeklampsia
c. Hipertensi kronis
d. KPD preterm
e. Kehamilan kembar
f. Hidramnion
g. Merokok
h. Pencandu alkohol
i. Trombofilia
j. Pengguna Kocain
k. Riwayat solusio plasenta
l. Mioma uteri

Faktor pencetus :
1. Versi luar atau versi dalam
2. Kecelakaan
3. Trauma abdomen
4. Amniotomi ( dekompresi mendadak )
5. Lilitan talipusat - Tali pusat pendek

PATOFISIOLOGI
a. Solusio plasenta diawali dengan terjadinya perdarahan kedalam desidua basalis. Desidua terkelupas dan tersisa sebuah lapisan tipis yang melekat pada miometrium. Hematoma pada desidua akan menyebabkan separasi dan plasenta tertekan oleh hematoma desidua yang terjadi.
b. Pada awalnya kejadian ini tak memberikan gejala apapun. Namun beberapa saat kemudian, arteri spiralis desidua pecah sehingga menyebabkan terjadinya hematoma retroplasenta yang menjadi semakin bertambah luas. Daerah plasenta yang terkelupas menjadi semakin luas sampai mendekati tepi plasenta. Oleh karena didalam uterus masih terdapat produk konsepsi maka uterus tak mampu berkontraksi untuk menekan pembuluh yang pecah tersebut. Darah dapat merembes ke pinggiran membran dan keluar dari uterus maka terjadilah perdarahan yang keluar ( revealed hemorrhage)

Perdarahan tersembunyi ( concealed hemorrhage)
1. Terjadi efusi darah dibelakang plasenta dengan tepi yang masih utuh
2. Plasenta dapat terlepas secara keseluruhan sementara selaput ketuban masih menempel dengan baik pada dinding uterus
3. Darah dapat mencapai cavum uteri bila terdapat robekan selaput ketuban
4. Kepala janin umumnya sangat menekan SBR sehingga darah sulit keluar
5. Bekuan darah dapat masuk kedalam miometrium sehingga menyebabkan uterus couvellair

GAMBARAN KLINIK
a. GEJALA dan TANDA
Gejala-gejala
1. Perdarahan yang disertai nyeri, juga diluar his
2. Anemia dan shock : beratnya anemia dan shock sering tidak sesuai dengan banyaknya darah yang keluar
3. Rahim keras seperti papan dan nyeri dipegang karena isi rahim bertambah dengan darah yang berkumpul di belakang plasenta hingga rahim teregang (uterus en bois)
4. Palpasi sukar karena rahim keras
5. Fundus uteri makin lama makin naik
6. Bunyi jantung biasanya tidak ada
7. Pada toucher teraba ketuban yang tegang terus menerus (karena isi rahim bertambah)
8. Sering ada proteinuria karena disertai toxemia

Diagnosis
didasarkan atas adanya perdarahan antepartum yang bersifat nyeri, uterus yang tegang dan nyeri setelah plasenta lahir atas adanya impresi (cekungan) pada permukaan maternal placenta akibat tekanan haematoma retroplacentair Perdarahan dan shock diobati dengan pengosongan rahim segera mungkin hingga dengan kontraksi dan retraksi rahim. Perdarahan dapat terhenti. Persalinan dapat dipercepat dengan pemecahan ketuban dan pemberian infus dengan oxytocin. Jadi pada solusio plasenta pemecahan ketuban tidak dimaksudkan untuk hentikan perdarahan dengan segera seperti pada placenta previa tapi untuk mempercepat persalinan dengan pemecahan ketuban regangan dinding rahim berkurang dan kontraksi rahim menjadi lebih baik, disamping tindakan tersebut transfusi sangat penting (Winkjosastro, 2005).

Gejala klinik tergantung pada luas plasenta yang terlepas dan jenis pelepasan plasenta (concealed atau revealed) 30% kasus, daerah yang terlepas tidak terlalu besar dan tidak memberikan gejala dan diagnosa ditegakkan secara retrospektif setelah anak lahir dengan terlihatnya hematoma retroplasenta

Bila lepasnya plasenta mengenai daerah luas, terjadi nyeri abdomen dan uterus yang tegang disertai dengan :
a. Gawat janin (50% penderita)
b. Janin mati ( 15%)
c. Tetania uteri
d. DIC- Disseminated Intravascular Coagulation
e. Renjatan hipovolemik
f. Perdarahan pervaginam ( 80% penderita)
g. Uterus yang tegang (2/3 penderita)
h. Kontraksi uterus abnormal (1/3 penderita
Bila separasi plasenta terjadi dibagian tepi, iritabilitas uterus minimal, dan tidak terdapat tanda-tanda uterus tegang atau gawat janin. Perdarahan yang terjadi biasanya tidak terlampau banyak ( 50 – 150 cc) dan berwarna kehitaman.

b. LABORATORIUM
Kadar haemoglobin [Hb] atau hematokrit [Ht] sangat bervariasi. Penurunan Hb dan Ht umumnya terjadi setelah terjadi hemodilusi. Hapusan darah tepi menunjukkan penurunan trombosit, adanya schistosit menunjukkan sudah terjadinya proses koagulasi intravaskular.
Penurunan kadar fibrinogen dan pelepasan hasil degradasi fibrinogen.

Bila pengukuran fibrinogen tak dapat segera dilakukan, lakukan pemeriksaan “clott observation test”. Sample darah vena ditempatkan dalam tabung dan dilihat proses pembentukan bekuan (clot) dan lisis bekuan yang terjadi. Bila pembentukan clot berlangsung > 5 – 10 menit atau bekuan darah segera mencair saat tabung dikocok maka hal tersebut menunjukkan adanya penurunan kadar fibrinogen dan trombosit.

Pemeriksaan laboratorium khusus :
a. Prothrombine time
b. Partial thromboplastine time
c. Jumlah trombosit
d. Kadar fibrinogen
e. Kadar fibrinogen degradation product
Pemeriksaan ultrasonografi tak memberikan banyak manfaat oleh karena pada sebagian besar kasus tak mampu memperlihatkan adanya hematoma retroplasenta.

PENATALAKSANAAN
A. TINDAKAN GAWAT DARURAT
Bila keadaan umum pasien menurun secara progresif atau separasi plasenta bertambah luas yang manifestasinya adalah :
a. Perdarahan bertambah banyak
b. Uterus tegang dan atau fundus uteri semakin meninggi
c. Gawat janin
maka hal tersebut menunjukkan keadaan gawat-darurat dan tindakan yang harus segera diambil adalah memasang infus dan mempersiapkan tranfusi.

B. TERAPI EKSPEKTATIF
Pada umumnya bila berdasarkan gejala klinis sudah diduga adanya solusio plasenta maka tidak pada tempatnya untuk melakukan satu tindakan ekspektatif.

C. PERSALINAN PERVAGINAM
Indikasi persalinan pervaginam adalah bila derajat separasi tidak terlampau luas dan atau kondisi ibu dan atau anak baik dan atau persalinan akan segera berakhir.
Setelah diagnosa solusio plasenta ditegakkan maka segera lakukan amniotomi dengan tujuan untuk :
1. Segera menurunkan tekanan intrauterin untuk menghentikan perdarahan dan mencegah komplikasi lebih lanjut (masuknya thromboplastin kedalam sirkukasi ibu yang menyebabkan DIC)
2. Merangsang persalinan ( pada janin imature, tindakan ini tak terbukti dapat merangsang persalinan oleh karena amnion yang utuh lebih efektif dalam membuka servik)
Induksi persalinan dengan infuse oksitosin dilakukan bila amniotomi tidak segera diikuti dengan tanda-tanda persalinan.

D. SEKSIO SESARIA
a. Indikasi seksio sesar dapat dilihat dari sisi ibu dan atau anak
b. Tindakan seksio sesar dipilih bila persalinan diperkirakan tak akan berakhir dalam waktu singkat, misalnya kejadian solusio plasenta ditegakkan pada nulipara dengan dilatasi 3 – 4 cm.
c. Atas indikasi ibu maka janin mati bukan kontra indikasi untuk melakukan tindakan seksio sesaria pada kasus solusio plasenta.

KOMPLIKASI
1. Koagulopati konsumtif
Koagulopati konsumtif dalam bidang obstetri terutama disebabkan oleh solusio plasenta. Hipofibrinogenemia (< style="font-weight: bold; font-style: italic;">2. Gagal ginjal
Gagal ginjal akut sering terlihat pada solusio plasenta berat dan sering disebabkan oleh penanganan renjatan hipovolemia yang terlambat atau kurang memadai. Drakeley dkk (2002) menunjukkan bahwa penelitian terhadap 72 orang wanita dengan gagal ginjal akut, 32 kasus disebabkan oleh solusio plasenta Gangguan perfusi renal yang berat disebabkan oleh perdarahan masif. 75% kasus gagal ginjal akut akibat nekrosis tubuler akut bersifat tidak permanen Lindheimer dkk (2000) nekrosis kortikal akut dalam kehamilan selalu disebabkan oleh solsuio plasenta

3. Uterus couvelaire
Ekstravasasi darah kedalam miometrium menyebabkan apopleksia uterus yang disebut sebagai uterus couvelair. Ekstravasasi dapat terlihat pada pangkal tuba, ligamentum latum atau ovarium. Jarang menyebabkan gangguan kontraksi uterus, jadi bukan merupakan indikasi untuk melakukan histerektomi

PROGNOSIS
Mortalitas maternal 0.5 – 5% dan sebagian besar disebabkan gagal ginjal atau gagal kardiovaskular. Pada solusio plasenta berat, mortalitas janin mencapai 50 – 80% Janin yang dilahirkan memiliki morbiditas tinggi yang disebabkan oleh hipoksia intra uterin, trauma persalinan dan akibat prematuritas.

Rujukan :
a. Obstetric patologi. bagian obstetric dan ginekologi fakultas kedokteran universitas padjdjaran bandung edisi 1984
b. Buku saku manajemen komplikasi kehamilan dan persalinan cetakan 1 2006 EGC
c. Prawirohardjo. Ilmu kebidanan. Yayasan bumi pustaka sarwono prawirohardjo Jakarta 2007 d. kapita selekta kedokteran edisi tiga jilid 1 media Aesculapius UI cetakan 2005
e. Dasar-dasar keperawatan Maternitas “persis mary hamilton terbitan EGC tahun1995 f. Bobak. Buku ajar keperawatan maternitas edisi 4 EGC 2005
g. Chang YL, Chang SD, Cheng PJ: Perinatal outcome in patiets with abruption plcenta with and without antepartum hemorrhage. Int J Gynaecol Obstet75;193,2001
h. Clark SL. Placentae previa and abruptio placentae. In: Creasy RK, Resnik R, eds. Maternal Fetal Medicine. 5th ed. Philadelphia, Pa: WB Saunders; 2004:715.
i. Cunningham FG et al : Obstetrical Hemorrhage in “ Williams Obstetrics” , 22nd ed, McGraw-Hill, 2005
j. DeCherney AH. Nathan L : Third Trimester Bleeding in Current Obstetrics and Gynecologic Diagnosis and Treatment , McGraw Hill Companies, 2003
k. Furushashi M, Kuraochi O, Suganuma N: Pregnancy following placental abruption. Arch Gynecol Obstet 267:11, 2002
l. Oyelese Y, Ananth CV. Placental abruption. Obstet Gynecol. Oct 2006;108(4):1005-16
m. Shad H Deering, MD, Abruptio Placentae . http://emedicine.medscape.com/article/252810-overview Dec 22, 2008, retrieved September 24, 2009
n. Usui R, Matsubara S, Ohkuchi A, et al. (2007). "Fetal heart rate pattern reflecting the severity of placental abruption". Archives of Gynecology and Obstetrics 277: 249. doi:10.1007/s00404-007-0471-9. PMID 17896112
o.http://reproduksiumj.blogspot.com/
segerahamil.blogspot.com

Rabu, 26 Mei 2010

BIDAN SUKSES MASUK PARLEMEN


Lewat bendera Partai Demokrat, Eti Sumiati berjibaku menyusuri setiap sudut kampung dan desa di tujuh kecamatan dapil III Kabupaten Bogor. Tak ada yang meragukan jaringan sosial ibu satu orang anak ini. Ya, sebagai bidan dan banyak berkiprah diberbagai organisasi, Eti Sunarti berhasil ditasbihkan menjadi caleg perempuan dengan raihan suara terbanyak mencapai 13.870 suara. Bagaimana kiprah Eti sebelum menjadi caleg?

TAK sulit mencari Eti. Ia selalu menghabiskan waktunya di rumah sakit bersalin di jalan raya Sukabumi Bogor yang telah ia bina selama 17 tahun.

Mobil Neo Baleno bernopol F 1513 GP sisa perjuangannya semasa kampanye masih terlihat mulus terpajang di pinggir jalan RS Amanda.

Saat ditemui Radarbogor usai menggelar jam praktek di rumah sakit bersalin miliknya itu, Eti mengaku tengah keranjingan melayani setiap pasiennya yang datang hampir tiap jam.
Padahal kini Eti harus mempersiapkan diri, menghadapi pelantikannya sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor.

Namun entah mengapa raut wajah bidan cantik ini tak secerah biasanya. Hari-hari Eti Sunarti saat ini tengah diliputi kegalauan. Ia tengah dilema untuk memilih jalannya kedepan. Dalam sehari, Eti menghabiskan empat sampai enam jam melayani pasien di rumah sakitnya. Namun ia sedih jika harus membatasi kegiatannya itu kelak.

”Saya masih ingin membuka praktek. Ini salah satu ungkapan terimakasih saya kepada masyarakat yang telah memilih saya,” tutur Ketua Ikatan Bidan Indonesia(IBI) RT Ciawi itu.
Eti lahir dan besar di Caringin 10 November 43 tahun lalu. Ia lahir ditengah keluarga yang berkecukupan. Urusan akademis, Enam tahun Eti belajar pendidikan dasar di SDN Pasirmuncang. Ia melanjutkan tiga tahun di SLTPN Cigombong. Selepas itu, Eti mengeyam pendidikan di Sekolah Perawat Kesehatan(SPK) Jakarta. Setelah mendapatkan ilmu dasar kebidanan, Eti pun melengkapi gelarnya di Akademi Kebidanan Tasik. Tak puas disitu, Ia pun melanjutkan pendidikannya dan mendapatkan gelar Sarjana Hukum Kesehatan di Universitas Djuanda.

Untuk dunia politik, Eti sudah merajutnya sejak remaja. Eti memang senang dengan dunia politik lewat pantauannya di berbagai pemberitaan media. Bahkan dalam pemilihan gubernur 2008 lalu, Eti menjadi salah satu anggota Panwascam Caringin.
Disaat yang bersamaan, ia ditawari masuk untuk berpolitik praktis di partai yang didirikan SBY. Ia tak lama berfikir, untuk mengiyakan tawaran tersebut.

Selepas dipastikan menjadi caleg tetap, ia langsung membuka kembali buku register pasiennya untuk datang dan memohon dukungan.

Bukan hanya pasien, ia pun menggedor-gedor organisasi yang ia geluti. Tak mudah bagi Eti meyakinkan kerabat dan teman dekatnya atas pencalonannya itu. Namun, Eti akhirnya berhasil melalui masa sulitnya

http://www.radar-bogor.co.id/?ar_id=MzA3ODQ=&click=Mw==

KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI/ PROFESIONALISME

Arti dan Ciri Jabatan Profesional
a. Seseorang yang memiliki suatu profesi tertentu, disebut profesional. Walaupun begitu, istilah profesional juga digunakan untuk suatu aktivitas yang menerima bayaran, sebagai lawan kata dari amatir.
Contohnya adalah petinju profesional menerima bayaran untuk pertandingan tinju yang dilakukannya, sementara olahraga tinju sendiri umumnya tidak dianggap sebagai suatu profesi.
b. Secara populer, seseorang yang bekerja dibidang apapun sering diberi predikat profesional. Seorang pekerja profesional dalam bahasa keseseharian adalah seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya meskipun keteranpilan atau kecakapan tersebut merupakan hasil minat dan belajar dan kebiasaan.
c. Pengertian jabatan profesional perlu dibedakan dengan predikat profesional yang diperoleh dari jenis pekerjaan hasil pembiasaan melakukan keterampilan tertentu ( melalui magang/ keterlibatan langsung dalam situasi kerja tertentu dan mendapatkan keterampilan kerja sebagai warisan orang tuanya atau pendahulunya.

PENGERTIAN PROFESIONAL
a. Seorang pekerja profesional dalam bahasa keseharian adalah seorang pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya.
b. Pengertian jabatan profesional harus dibedakan dengan jenis pekerjaan yang merupakan suatu keterampilan tertentu ( mis : jenis pekerjaan yang didapat dari hasil magang, karena situasi kerja dilingkungan, karena diwariskan orang tua atau pendahulunya).
c. Secara populer seseorang pekerja dibidang apapun sering di beri predikat profesional.
d. Seseorang pekerja profesional dlm bahasa keseharian adalah seorang pekerja yg terampil atau cakap dlm kerjanya, biarpun keterampilan itu atau kecakapan itu produk dari fungsi minat dan belajar serta kebiasaan.
e. Seorang Profesional adalah orang yang mempunyai profesi atau pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu atau dengan terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang lain melakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau untuk mengisi waktu luang.
f. Menurut T.Raka joni, 1980: Seorang pekerja profesional perlu dibedakan dengan teknisi, keduanya dapat saja terampil dalam unjuk kerja yang sama, tetapi pekerja profesional harus menguasai visi yang mendasari keterampilannya yang menyangkut wawasan filosofis, pertimbangan rasional, dan memiliki sikap positif dalam melaksanakan serta mengembangkan mutu karyanya.

CIRI-CIRI PROFESIONAL
1. Bagi pelakunya secara nyata (de facto) dituntut berkecakapan kerja (keahlian)sesuai dgn tugas-tugas khusus serta tuntutan dari jenis jabatannaya
2. Kecakapan atau keahlian seseorang pekerja profesional bukan sekedar hasil pembiasaan atau latihan rutin yg terkondisi,tetapi perlu didasari oleh wawasan keilmuan yg mantap.
3. Pekerja profesional dituntut berwawasan sosial yg luas, sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif terhadap jabatannya dan perannya dan bermotivasi serta berusaha u/ berkarya sebaik-baiknya.
4. Jabatan Profesional perlu mendapatkan pengesahan dari masyarakat dan atau negaranya

CIRI-CIRI JABATAN PROFESIONAL
pekerjaan profesional mempunyai ciri-ciri :
1. Memerlukan pendidikan khusus (memerlukan pendidikan pra jabatan yang relevan).
2. Kecakapan pekerja profesional harus memenuhi syarat yang telah dibakukan oleh pihak berwenang (mis : organisasi profesi, konsorsium dan pemerintah)
3. Jabatan tersebut mendapat pengakuan dari masyarakat dan atau negara.

Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Secara rinci ciri-ciri jabatan profesional adalah sebagai berikut :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
4. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
5. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
10. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

Jabatan Profesionalisme Bidan
Jabatan Struktural
Jabatan yg secara tegas ada dan di atur berjenjang dalam suatu organisasi

Jabatan Fungsional
Jabatan yg ditinjau serta di hargai dri aspek fungsinya yangg vital dalam kehidupan masyarakat dan negara.
a. Bidan jabatan fungsional
b. Bidan mendapat tunjangan fungsional

Kewajiban Bidan terhadap Profesinya
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu pada masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perilaku profesional Bidan
1. Bertindak sesuai keahliannya
2. Mempunyai moral yang tinggi
3. Bersifat jujur
4. Tidak melakukan coba-coba
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Mengembangkan kemitraan
7. Terampil berkomunikasi
8. Mengenal batas kemampuan
9. Mengadvokasi pilihan ibu

Peraturan Dan Perundangan Yang Mendukung Keberadaan Profesi Bidan
Organisasi Bidan
a. Kepmenkes No. 491/1968 tentang peraturan penyelenggaraan Sekolah Bidan
b. No. 363 /Menkes/Per/IX/1980 tentang wewenang Bidan
c. No. 386/Menkes/SK/VII/1985 tentang penyelenggaraan program pendidikan bidan
d. No. 329.Menkes/VI/Per/1991 tentang masa bakti bidan
e. Instruksi Presiden Soeharto pada Sidang Kabinet Parnipurna tentang perlunya penempatan bidan didesa
f. Peraturan Menteri kesehatan RI No.572 th 1994 tentang Registrasi dan Praktek Bidan
g. Peraturan pemerintah No.32 th 1996 lembaran Negara No 49 tentang Tenaga Kesehatan
h. KepMenkes No.077a/Menkes/SK/III/97 Tentang petunjuk teknis pelaksanaan masa bakti bidan PTT dan pengembangan karir melalui praktek bidan perorangan di Desa
i. Surat Keputusan Presiden RI No 77 th 2000 tentang perubahan atas keputusan Presiden No.23 th 94 tentang Pengangkatan bidan sebagai PTT.

sumber
1. Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.
2. Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004
3. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995


KEBIDANAN SEBAGAI PROFESI

PROFESI BIDAN
Pengertian Profesi
1. Berasal dari bahasa latin "Proffesio" yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan.
2. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan "apa saja" dan "siapa saja" untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu.
3. Sedangkan dalam arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
4. “ Suatu pekerjaan yg membutuhkan pengetahuan khusus dlm bidang ilmu, melaksanakan cara-cara dan peraturan yg telah disepakati anggota profesi itu “ Chin Yacobus,1993
5. “ Akitivitas yg bersifat intelektual berdasarkan ilmu & pengetahuan digunakan u/ tujuan praktek pelayanan dapt dipelajari, terorganisir secara internal dan altristik” Abraham Flexman,1915
6. “Berorientasi kepada pelayanan memiliki ilmu pengetahuan teoritik dgn otonomi dari kelompok pelaksana” Suessman,1996
7. Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, dan teknik.

Daftar karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
a. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.
b. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
c. Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
d. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis
e. Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
f. Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
g. Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
h. Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
i. Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
j. Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
k. Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.

Bidan Sebagai Profesi
Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Sebagaii pelayan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Bidan mempunyai tugas yang sangat unik, yaitu:
1. Selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya.
2. Memiliki kode etik dengan serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui proses pendidikan dan jenjang tertentu
3. Keberadaan bidan diakui memiliki organisasi profesi yang bertugas meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat,
4. Anggotanya menerima jasa atas pelayanan yang dilakukan dengan tetap memegang teguh kode etik profesi.

Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sehubungan dengan anggota profesi yang harus memberikan pelayanan profesional. Tentunya harus diimbangi dengan kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, pelatihan, dan selalu berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan. Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan, perlu dibahas bahwa bidan tergolong jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu jabatan struktural dan jabatan fungsional. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan negara.
Selain fungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat, jabatan fungsional juga berorientasi kwalitatif. Dalam konteks inilah jabatan bidan adalah jabatan fungsional profesional, dan wajarlah apabila bidan tersebut mendapat tunjangan profesional.

Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu :
1. Bidan disiapkan melalui pendidikan formal agar lulusannya dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya secara profesional
2. Bidan memiliki alat yang dijadikan panduan dalam menjalankan profesinya, yaitu standar pelayanan kebidanan, kode etik,dan etika kebidanan
3. Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan profesinya
4. Bidan memiliki kewenangan dalam menjalankan tugasnya
5. Bidan memberi pelayanan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
6. Bidan memiliki organisasi profesi
7. Bidan memiliki karakteristik yang khusus dan dikenal serta dibutuhkan masyarakat
8. Profesi bidan dijadikan sebagai suatu pekerjaan dan sumber utama penghidupan.

sumber
1. Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.
2. Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004
3. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995
segerahamil.blogspot.com

Ingin Punya Otot yang Besar? Makanlah Bayam!

Sebuah tim yang dipimpin oleh Ilya Raskin, dari Universitas Rutgers di New Jersey, telah menemukan bahwa dari semua bahan kimia yang terkandung dalam bayam, phytoecdysteroids(sejenis tanaman steroid) dapat memacu pertumbuhan otot dengan meningkatkan konversi tubuh terhadap protein menjadi massa otot. Namun, jangan buru-buru ke pasar dulu untuk membeli bayam, karena efek ini hanya bisa dirasakan jika anda mengkonsumsi lebih dari satu kilogram bayam setiap harinya.Phytoecdysteroids yang diberi pada sampel otot manusia meningkatkan pertumbuhan otot hingga 20%. Tikus percobaan yang telah diberi phytoecdysteroids selama sebulan juga lebih kuat dan kekuatan pegangannya meningkat. 
100gram bayam mengandung 510mg sodium, 375mg potasium, 49mg kalsium, 37mg magnesium, 29mg sulfur, 0,6mg mangan, 0,45mg seng, 0,13mg tembaga, vitamin B dan C, karoten(prekursor vitamin A), spinacine, karbohidrat, protein dan lemak. Bayam juga kaya akan vitamin K, dan telah terbukti untuk membantu orang tetap atau menjadi langsing, dengan cara mengurangi pencernaan lemak dan merangsang perasaan kenyang untuk jangka waktu yang lebih lama. Tanaman ini juga dapat meningkatkan kemampuan otak dengan menjaga pikiran tetap fokus.
Mengkonsumsi bayam juga baik untuk mengobati penyakit mata. Bayam juga anti-kanker, anti-anemia, dan anti-kudis. Bayam juga mencegah infeksi gusi dan gigi, dan  gusi berdarah. Bayam juga mendetoksifikasi organisme, bermanfaat dalam kasus ulkus duodenum, kejang, degenerasi syaraf, furuncles, kekurangan pada kelenjar adrenal dan tiroid, nefritis, arthritis, abses, tungkai bengkak, hemofilia, kurangnya tonus, nyeri rematik, hipertensi, masalah penglihatan dan sakit kepala(termasuk migrain).

Mendengar Musik Favorit Bisa Melancarkan Peredaran Darah

Sebuah studi ilmiah baru, mempelajari tentang cara musik mempengaruhi orang. Kali ini para ilmuwan tidak fokus pada efek musik terhadap otak, tetapi sebaliknya, mereka ingin tahu bagaimana jantung bereaksi terhadap musik favorit seseorang. Para peneliti menemukan bahwa mendengarkan musik yang disukai, membuat sel-sel di pembuluh darah arteri dan vena menjadi lebar, sehingga aliran darah lebih efisien dan lancar dan membuat jantung tidak terlalu capek bekerja.

Di sisi lain, ketika seseorang mendengar jenis musik yang tidak disukai, orang ini menunjukkan tanda-tanda pengurangan jaringan pembuluh darah, yang berpotensi menyebabkan respons yang tidak sehat untuk musik. Penelitian ini dipimpin oleh Michael Miller, MD, peneliti utama, dan direktur kardiologi preventif di University of Maryland Medical Center. Ia juga seorang profesor obat-obatan di University of Maryland School of Medicine. 
"Kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa emosi positif seperti tawa, baik untuk kesehatan pembuluh darah. Jadi, pertanyaan logisnya adalah apakah emosi lain, seperti yang ditimbulkan oleh musik, memiliki efek yang sama. Kami tahu bahwa orang-orang akan bereaksi berbeda terhadap jenis musik yang berbeda, sehingga dalam studi ini, kami memungkinkan peserta untuk memilih musik berdasarkan musik yang mereka suka dan tidak suka, "kata Miller.
Berdasarkan hasil penelitian, Orang yang mendengarkan musik favorit mereka menunjukkan peningkatan  kemampuan pembuluh darah sebesar 26% untuk menangani arus darah dibandingkan dengan orang-orang yang mendengar jenis musik yang tidak mereka sukai.

Selasa, 25 Mei 2010

Bau Mulut yang Disebabkan Bakteri Lambung

Mulut manusia merupakan rumah bagi sekitar 600 spesies bakteri yang berbeda, bakteri yang baik dapat bermanfaat bagi kita, seperti memberikan rasa dan aroma pada makanan kita dan bakteri yang berbahaya, seperti Helicobacter pylori yang dapat menyebabkan kanker lambung.
Baru-baru ini, peneliti berhasil membuktikan bahwa H. pylori juga tinggal di mulut dan menghasilkan senyawa atsiri, yang menciptakan bau mulut.
"Kami ingin membuktikan apakah bakteri dapat menyebabkan bau mulut, jadi kami menguji pasien yang mengeluh tentang bau mulut karena kehadiran bakkteri H. pylori. Bau mulut merupakan masalah umum pada manusia, dan nafas yang bau sebagian besar disebabkan oleh periodonitis dan mulut yang tidak hygenis. Bakteri menghasilkan senyawa atsiri yang memiliki bau tidak enak, dan juga hidrogen sulfida, metil mercaptan dan dimetil sulfida. Dokter sering mengukur kadar senyawa ini untuk mendiagnosis masalah penyakit gastrointestinal dan umumnya diyakini sebagai penyebab halitosis(Bau Mulut), "kata Dr Nao Suzuki dari Fukuoka Dental College, Fukuoka.
Statistik menunjukkan bahwa sekitar 80 persen orang di seluruh dunia membawa bakteri ini di mulut mereka. Untuk membunuh bakteri ini tidaklah mudah, karena membunuh bakteri jahat tertentu di tengah-tengah ratusan bakteri baik lainnya adalah sangat sulit, dan bisa membuat bakteri baik ikut terbunuh. Membunuh semua bakteri di mulut dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada mulut, karena air liur dan mukosa mulut bisa terganggu.
Sekitar 6,4 persen dari 326 subjek tes menderita bau mulut, tim Suzuki menemukan bahwa 21 orang memiliki H. pylori di mulut mereka. Hasil yang sama juga ditemukan pada pasien yang menderita penyakit periodontal, berjumlah 16 dari 102 pasien memiliki bakteri ini dalam mulut mereka. Para peneliti mengatakan bahwa hasil ini, meskipun berasal dari analisis yang dilakukan pada beberapa tes, dapat dianggap sebagai wakil untuk seluruh populasi, di seluruh dunia.
"Meskipun adanya H. pylori dalam mulut tidak secara langsung menyebabkan bau mulut, hal ini terkait dengan penyakit periodontal yang tidak menyebabkan bau mulut. Kami sekarang perlu untuk melihat hubungan antara H. pylori dalam mulut dan di perut . Kami berharap untuk menemukan peran mulut dalam mengtransmisi  infeksi H. pylori ke perut dalam waktu dekat, "kata Suzuki.

Otak Dapat Menyimpan Memori di Satu Sel Seperti RAM Pada Komputer

Para ilmuwan dari UT Southwestern Medical Center telah menemukan bahwa sel-sel otak di korteks frontal dapat menyimpan sejumlah memori, selama satu menit penuh, hal ini sama seperti cara kerja RAM  pada komputer. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Neuroscience, merupakan penelitian pertama yang menjelaskan tentang bagian otak yang terlibat dalam penyimpanan memori non-permanen, dan juga penelitian pertama yang menjelaskan bagaimana bagian kecil dari memori disimpan di otak untuk periode waktu yang singkat.
Penelitian ini memiliki implikasi luas dalam memahami berbagai kondisi medis. Penelitian ini  juga berguna untuk mengetahui bagaimana kecanduan, serta gangguan perhatian dan stres dapat terjadi karena hilangnya memori. Sebuah analisis mendalam tentang semua bagian otak yang terlibat, dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang jumlah mekanisme yang terkait dalam mempertahankan memori, dan bahkan mungkin menawarkan solusi potensial untuk berbagai masalah.
"Ini lebih mirip RAM(Random Access Memory) pada komputer, ketimbang memori yang tersimpan pada harddisk. Memori pada harddisk lebih permanen dan anda dapat kembali mengakses informasi yang sama berulang kali. Memori RAM adalah penyimpanan sementara yang bisa ditulis ulang dan memungkinkan  proses multitasking, "jelas Dr Don Cooper asisten profesor psikiatri UT Southwestern.
"Kalau kita bisa mengidentifikasi dan memanipulasi komponen molekul memori, kita dapat mengembangkan obat yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk mempertahankan memori, yang memungkinkan seseorang untuk menyelesaikan tugasnya tanpa terganggu. Untuk orang-orang yang kecanduan obat, kita bisa memperkuat bagian otak yang terlibat dengan keputusan-keputusan, yang memungkinkan mereka untuk mengabaikan dorongan, sehingga mereka tidak kecanduan obat, "tambahnya.
Tim peneliti dari UT Southwestern juga mengatakan bahwa kalsium merupakan bahan kimia utama yang digunakan untuk menyimpan memori beberapa menit dalam sel saraf tunggal. Itu berarti bahwa informasi yang disimpan dibagi dalam alur kecil, dan dikirim ke sel tunggal di korteks frontal. Setelah sekitar satu menit, memori tersebut akan menghilang, atau pindah ke sel lain yang dapat menahan memori secara permanen.

Kamis, 20 Mei 2010

SEORANG BIDAN YANG BERJUANG MENEMBUS ADAT BADUY


Penolakan suku Badui Dalam terhadap metode pengobatan modern kini mulai terkikis. Berkat kegigihan Bidan Eros Rosita, mereka mengenal jarum suntik dan bahkan mulai intens berobat.

Kabut merayap pelan di sebagian punggung Pegunungan Kendeng pada pagi, Tepat pukul 06.15 seorang wanita muda berbaju hitam berjalan pelan menaiki tangga buatan di sebuah jalan setapak yang melintasi perbatasan kampung suku Badui Luar di Kampung Kadu Ketug. Dia menuju Desa Ciboleger, sebuah desa di luar kawasan Badui.

Sambil menutupi sebagian wajahnya, ibu muda bernama Lis, 20, itu tampak kedinginan. Pagi itu perempuan Badui tersebut sudah berjanji untuk berobat di tempat praktik Bidan Eros Rosita di Desa Ciboleger. Dia adalah satu-satunya tenaga medis yang telah mendapatkan “lisensi” dari para tetua adat suku Badui Luar dan Badui Dalam untuk mengobati warga Badui secara langsung.

”Dulu tidak begini. Pasien sangat minim karena takut berobat. Mereka lebih percaya kepada dukun,’’ ujar Rosita setelah menangani sejumlah pasien.

Pada jam-jam tertentu sebelum atau setelah bertugas di Puskesmas Ciboleger, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, wanita 38 tahun itu membuka praktik di kediamannya. Ruang praktik berukuran 3 x 4 meter itu sangat sederhana. Dindingnya dipenuhi poster cara hidup sehat dan gambar ilustrasi cuci tangan. Juga ada foto ibu hamil dan janin. Dua buah stetoskop tergantung di salah satu sudut ruang. Di meja praktik ada beberapa mainan anak-anak. ‘’Maaf, maklum anak saya masih kecil, jadi suka bikin kacau di rumah,’’ canda Rosita sambil merapikan tempat praktiknya.

Rosita mulai membuka lembaran kisah hidupnya. Dia menjelaskan bahwa suku Badui adalah kelompok masyarakat yang menerapkan hidup bersahaja dan bertahan bersama tradisi nenek moyang mereka. Sudah ratusan tahun mereka hidup mengasingkan diri dari modernitas dan hidup selaras dengan keaslian alam. Jauh dari hingar-bingar modernitas, termasuk di bidang kesehatan sekalipun. Bahkan, sejak era kemerdekaan, berkali-kali sudah tenaga medis didatangkan dari ibu kota dan silih berganti pula mereka kembali dengan tangan kosong karena ditolak warga suku Badui. ‘’Kondisi itu yang justru memotivasi saya untuk bisa bekerja sesuai dengan keterampilan saya di sini,’’ kata wanita berjilbab tersebut.

Dengan misi itu, ketika menjadi pegawai tidak tetap (PTT) kesehatan, Rosita memilih ditugaskan ke Desa Kanekes, desa yang menaungi 59 kampung Badui, dalam dan luar.
Bidan Ros -begitu dia akrab dipanggil- menuturkan, sebelum dirinya berhasil membuka akses pengobatan di pedalaman, suku Badui menggunakan jasa paraji alias dukun beranak untuk proses kelahiran. Kedatangan sejumlah tenaga medis kerap dianggap sebagai pelanggaran terhadap tradisi leluhur yang membatasi diri dari sentuhan dengan dunia modern. Namun, kebiasaan itu yang membuat derajat kesehatan suku Badui, terutama kaum ibu dan anak-anak, stagnan dan cenderung menurun. Menyadarkan pentingnya kesehatan kepada suku Badui bukan tugas mudah. ‘’Saya mulai bertugas di posyandu pada 1997. Dari rumah, saya harus menyiapkan imunisasi, bubur kacang. Saya ketuk dari pintu ke pintu di satu kampung. Demikian yang saya lakukan berulang-ulang,’’ kata ibu dua anak itu.

Awalnya, Rosita kerap ditolak atau kehadirannya tidak dihiraukan. Perlakuan seperti itu jelas membuat mental tenaga medis biasa jatuh. Sebab, mencapai lokasi-lokasi perkampungan Badui membutuhkan tenaga ekstra. Tenaga medis paling tidak harus berjalan kaki selama satu hingga enam jam di jalan setapak menembus hutan dan menyeberangi sungai. Jarak untuk sampai di titik-titik perkampungan Badui Dalam yang paling jauh mencapai 15-20 kilometer dengan medan menanjak dan menurun.

‘’Tak terhitung puluhan kali saya tiap malam harus menangis dan merasa kecewa dengan perlakuan itu. Tapi, di pagi harinya, setelah salat subuh, saya selalu berdoa dan kembali menemukan semangat lagi,’’ kenang istri Asep Kurnia itu.

Momen keberhasilan Bidan Ros terjadi ketika ada wabah prambusia atau penyakit merah, salah satu penyakit kulit yang menular pada 1999-2000. Ketika itu, dia memberanikan diri datang ke Badui Dalam dan menawarkan diri untuk mengobati penyakit itu dengan suntikan penisilin dan obat kulit. ‘’Awalnya mereka menolak karena tubuh mereka harus dimasuki alat modern yakni jarum suntik,’’ kenangnya. Tapi, karena dalam keadaan terjepit, setelah mendapat persetujuan pimpinan adat, mereka pun menyediakan satu orang warga yang terkena prambusia untuk dijadikan “percobaan”.

Penyuntikan dan pengobatan pun dilakukan di hadapan puluhan pasang mata termasuk salah satu dukun lokal. Setelah melakukan beberapa kali pengobatan dan puluhan kilometer berjalan kaki bolak-balik dari pedalaman ke perkampungan, akhirnya pasien itu pun sembuh. Sejak saat itu, dari mulut ke mulut nama Bidan Ros mulai dikenal. Karena komunitas mereka yang terbatas, informasi pun cepat sekali menyebar sampai ke 59 kampung di Badui. ‘’Dalam hal Prambusia, dukun Badui telah takluk sama tenaga medis,’’ candanya.

Menurut Bidan Ros, orang Badui umumnya jarang mengalami sakit berat seperti hipertensi, jantung koroner, ginjal, atau gula. Karena itu, tidak heran bila ada orang Badui yang usianya sampai lebih dari 100 tahun. ‘’Lebih banyak yang berobat ke saya karena penyakit-penyakit ringan seperti penyakit kulit, batuk, atau pilek,’’

Sampai di situ, mimpi Bidan Ros masih belum tuntas. Dia masih belum dipercaya membantu persalinan. Warga Badui, kata dia, memiliki mitos bahwa jika plasenta alias ari-ari bayi dipotong ketika proses persalinan, sang bayi akan mati. Selain itu, mereka juga berpersepsi bahwa melahirkan dengan dibantu bidan akan membutuhkan biaya mahal. Untuk mengatasinya, Bidan Ros mempraktikkan kelahiran bayi di depan para ibu Badui. ‘’Saya tunjukkan secara medis. Bahkan, ketika saya potong plasenta bayi, ada yang protes dan menghalangi. Tapi, setelah terbukti bahwa bayi tidak mati, mereka terheran-heran,’’ ujar dia dengan mata berkaca-kaca.
Setelah berhasil membantu persalinan itu, dia pun menamai anak pertama yang membuka sukses “pertunjukan” medis kepada warga pedalaman itu dengan nama suaminya. Dia mengaku kerap terharu jika mengenang masa-masa itu. ‘’Apalagi kalau sekarang ketemu dengan anak itu, saya selalu ingat kisah perjuangan saya,’’.

Namun, hingga kini, dia belum berhasil menangani persalinan warga Badui Dalam. Bukan karena warga tidak mau, tapi terutama karena medan yang berat. Ketika dia masih di perjalanan, sang ibu keburu melahirkan. Pernah suatu saat, ketika dia baru berjalan tiga jam (dari enam jam yang dibutuhkan), jabang bayi yang akan ditolong sudah keluar.

Dalam menjalankan profesinya, Rosita bekerja dengan ikhlas, tanpa pamrih. Betapa tidak, untuk sekali persalinan, dia rela walau hanya dibayar Rp20 ribu. Bahkan, jika ada yang mengaku tidak mampu, dia siap tidak dibayar. ‘’Saya masih tetap ingat pesan orangtua, yakni ketika bertugas di mana pun harus tulus dan ikhlas. Insya Allah, rezeki tidak akan ke mana,’’ ungkapnya.

sumber http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=80359

PCOS (SINDROM OVARIUM POLIKISTIK)

Pada tahun 1935, Stein dan Leventhal menggambaran adanya penderita amenorea dan infertil dan disertai dengan pembesaran ovarium berikut sejumlah kista kecil di dalamnya. Pada awal 1980an, beberapa kasus seperti diatas diketahui memiliki kaitan dengan hiperinsulinemia dan gangguan toleransi glukosa. Pada awal 1990an, ditemukan adanya defek reseptor insulin pada penderita PCOS.

Berkaitan dengan penemuan yang ada, perhatian terhadap PCOS sekarang di pusatkan pada masalah hiperandrogenisme, hiperinsulinemia, abnormalitas kadar lemak darah dan obesitas yang memberikan dampak yang lebih luas terhadap kesehatan. Dokter harus memiliki kemampuan untuk dapat menegakkan diagnosa PCOS secara dini dan membantu agar penderitanya terhindar dari berbagai masalah kesehatan jangka panjang sebagai konsekwensi medis lanjutan dari PCOS.

Definisi PCOS:
Kumpulan gejala yang ditandai dengan adanya anovulasi (tidak keluarnya ovum/sel telur) kronis (yang berkepanjangan/dalam waktu lama) disertai perubahan endokrin (seperti: hiperinsulinemia, hiperandrogenemia).

Etiologi
Etiologi PCOS tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sangat dipengaruhi oleh:
1. Resistensi insulin
2. Hiperandrogenemia
3. Kelainan produksi hormon gonadotropin
4. Disregulasi P450 c 17
Defek gen pembentuk P450 c 17α, yang mengkode aktivitas 17α-hidroksilase dan 17,20-lyase.
5. Genetik. Ada kecenderungan penurunan sifat secara autosomal dominan.

Penyebab Gejala dan keluhan PCOS
disebabkan oleh adanya perubahan hormonal. Satu hormon merupakan pemicu bagi hormon lainnya. Hal ini akan menimbulkan lingkaran setan dari suatu gangguan keseimbangan hormonal dalam sistem endokrin.

Gangguan tersebut antara lain adalah :
a. Hormon ovarium. Bila kadar hormon pemicu ovulasi tidak normal maka ovarium tidak akan melepaskan sel telur setiap bulan. Pada beberapa penderita, dalam ovarium terbentuk kista-kista kecil yang menghasilkan androgen.
b. Kadar androgen yang tinggi. Kadar androgen yang tinggi pada wanita menyebabkan timbulnya jerawat dan pola pertumbuhan rambut seperti pria serta terhentinya ovulasi.
c. Kadar insulin dan gula darah yang meningkat. Sekitar 50% tubuh penderita PCOS bermasalah dalam penggunaan insulin yaitu mengalami resistensi insulin. Bila tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik maka kadar gula darah akan meningkat. Bila keadaan ini tidak segera diatasi, maka dapat terjadi diabetes kelak dikemudian hari.

Gejala
Gejala PCOS cenderung terjadi secara bertahap. Awal perubahan hormon yang menyebabkan PCOS terjadi pada masa remaja setelah menarche. Gejala akan menjadi jelas setelah berat badan meningkat pesat.

1, Gejala PCOS awal:
a. Jarang atau tidak pernah mendapat haid. Setiap tahun rata-rata hanya terjadi kurang dari 9 siklus haid ( siklus haid lebih dari 35 hari ). Beberapa penderita PCOS dapat mengalami haid setiap bulan namun tidak selalu mengalami ovulasi.
b. Perdarahan haid tidak teratur atau berlebihan. Sekitar 30% penderita PCOS memperlihatkan gejala ini.
c. Rambut kepala rontok dan rambut tubuh tumbuh secara berlebihan. Kerontokan rambut dan pertumbuhan rambut berlebihan dimuka, dada, perut (hirsuitisme) disebabkan oleh kadar androgen yang tinggi.
d. Pertumbuhan jerawat. Pertumbuhan jerawat disebabkan pula oleh kadar androgen yang tinggi.
e. Depresi. Perubahan hormon dapat menyebabkan gangguan emosi.

2. Gejala PCOS lanjut
a. Berat badan meningkat atau obesitas terutama pada tubuh bagian atas (sekitar abdomen dan pinggang). Gejala ini disebabkan oleh kenaikan kadar hormon androgen.10
b. Kerontokan rambut dengan pola pria atau penipisan rambut kepala (alopesia). Gejala ini disebabkan oleh kenaikan kadar hormon androgen.
c. Abortus berulang. Penyebab hal ini tidak diketahui dengan jelas. Abortus mungkin berkaitan dengan tingginya kadar insulin, ovulasi yang terhambat atau masalah kualitas sel telur atau masalah implantasi pada dinding uterus.
d. Sulit mendapatkan kehamilan (infertil) oleh karena tidak terjadi ovulasi.
e. Hiperinsulinemia dan resistensi insulin yang menyebabkan obesitas tubuh bagian atas, perubahan kulit dibagian lengan, leher atau pelipatan paha dan daerah genital.
f. Masalah gangguan pernafasan saat tidur (mendengkur). Keadaan ini berhubungan dengan obesitas dan resistensi insulin.
g. Nyeri panggul kronis (nyeri perut bagian bawah dan panggul )
h. Tekanan darah tinggi seringkali ditemukan pada penderita PCOS.

Permasalahan dalam PCOS
1. Masalah reproduksi
Gangguan keseimbangan hormonal akibat PCOS menyebabkan terjadinya sejumlah permasalahan dalam kehamilan dan masalah kesehatan reproduksi lain :
a. Infertilitas
b. Abortus berulang
c. Diabetes gestasional
d. Hipertensi dalam kehamilan dan atau persalinan dengan segala akibatnya (pre eklampsia/eklampsia, bayi kecil masa kehamilan, persalinan preterm)
e. Hiperplasia endometrium (lesi prakanker). Keadaan ini terjadi bila siklus haid tidak berlangsung secara teratur sehingga terjadi “penumpukan” endometrium. Penggunaan pil kontrasepsi diharapkan dapat menurunkan kejadian hiperplasia endometrium.
f. Karsinoma endometrium. Resiko meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan yang bukan penderita PCOS.
Menjelang menopause, sebagian penderita memperlihatkan pola haid yang lebih teratur. Tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut dapat terjadi. Meskipun demikian, riwayat PCOS masih tetap akan meningkatkan resiko hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan karsinoma endometrium.

2. Masalah insulin dan metabolisme gula
Insulin
adalah hormon yang diperlukan oleh sel untuk mendapatkan energi dari glukosa. Namun kadang-kadang sel tidak menunjukkan respon yang memadai terhadap aktivitas insulin. Keadaan ini disebut sebagai resistensi insulin. Resistensi insulin menyebabkan kenaikan kadar gula darah dan diabetes. Lebih dari 40% penderita PCOS menunjukkan adanya resistensi insulin, dan lebih dari 10% diantaranya akan menderita diabetes melitus tipe 2 saat berusia sekitar 40 tahun. Kadar insulin juga meningkat pada penderita resistensi insulin. Kadar insulin yang tinggi seperti ini dapat meningkatkan kadar hormon pria sehingga keluhan PCOS menjadi semakin parah.

Masalah kesehatan akibat resistensi insulin :
a. Hipertensi
b. Kadar trigliserida meningkat
c. Kadar kolesterol HDL rendah
d. Kadar gula darah meningkat
e. Peningkatan timbunan lemak tubuh (terutama di bagian perut)

3. Masalah jantung dan pembuluh darah
Diperkirakan bahwa tingginya kadar insulin pada penderita PCOS memperburuk masalah jantung dan pembuluh darah.
Masalah tersebut antara lain :
a. Artherosclerosis ( pengerasan arteri).
b. Penyakit arteri koroner dan serangan jantung. Sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa kemungkinan serangan jantung meningkat 7 kali lipat pada penderita PCOS.
c. Hipertensi.
d. Hiperkolesterolemia.
e. Stroke.

4. Masalah gangguan pernafasan saat tidur ( mendengkur)
“Obstructive Sleep Apnea” berkaitan erat dengan obesitas dan resistensi insulin.

Faktor Risiko PCOS
Faktor risiko utama terjadinya PCOS adalah riwayat PCOS dalam keluarga. Diperkirakan terdapat kombinasi genetik dalam kejadian PCOS. Bila dalam satu keluarga terdapat penderita PCOS maka kemungkinan terjadinya PCOS adalah 50%. PCOS dapat diturunkan dari pihak bapak atau ibu kepada anaknya. Riwayat keluarga dengan Diabetes diperkirakan juga akan meningkatkan resiko terjadinya PCOS oleh karena ada hubungan yang sangat kuat antara kejadian diabetes dan PCOS. Saat sekarang sedang dilakukan penelitian kearah ini.
Penggunaan obat anti kejang tertentu juga diperkirakan akan meningkatkan resiko terjadinya PCOS.

Tanda-tanda yang harus diwaspadai remaja wanita (dianjurkan konsultasi dengan dokter)
Sampai usia 14 tahun masih belum mendapatkan haid dan terjadi pertumbuhan rambut di dada, punggung atau muka (hirsuitisme)
a. Sampai usia 15 tahun belum mendapatkan haid atau 2 tahun setelah tumbuhnya payudara dan rambut pubis.
b. Memperoleh haid kurang dari 8 kali dalam waktu 1 tahun dan sudah memperoleh haid selama 2 tahun.
c. Jerawat yang berlebihan ; rambut kepala rontok ; pertumbuhan rambut berlebihan di dada, punggung atau muka.
d. Siklus haid kurang dari 21 hari atau lebih dari 45 hari secara terus menerus
e. Terdapat gejala diabetes, seperti mudah haus dan buang air kecil (khususnya malam hari), rasa lapar meningkat, penurunan berat badan secara mendadak, pandangan kabur atau gangguan sensorik pada telapak tangan atau kaki.
f. Tumbuh jerawat berlebihan, kulit berminyak, acrochordon pada daerah leher, acanthosis nigricans pada lipatan kulit di leher, lipat paha atau sisi dalam lengan.

Tanda-tanda yang harus diwaspadai Seorang wanita pada masa reproduksi ( 20 – 40 tahun) (dianjurkan konsultasi dengan dokter)
a. Siklus haid secara terus menerus kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
b. Siklus haid teratur namun terjadi kesulitan hamil setelah berusaha selama satu tahun.
c. Perdarahan pervagina berlangsung lebih dari 8 hari, bergumpal atau terjadi bercak perdarahan berlebihan.
d. Nyeri panggul berlangsung lebih dari 4 minggu.
e. Pertumbuhan rambut berlebihan pada daerah dada, punggung atau muka.
f. Terdapat gejala diabetes, seperti mudah haus dan buang air kecil (khususnya malam hari), rasa lapar meningkat, penurunan berat badan secara mendadak, pandangan kabur atau gangguan sensorik pada telapak tangan atau kaki.
g. Tumbuh jerawat berlebihan, kulit berminyak, acrochordon pada daerah leher, acanthosis nigricans pada lipatan kulit di leher, lipat paha atau sisi dalam lengan.
h. Depresi atau gangguan emosi.
i. Kenaikan berat badan bagian atas dimana lemak abdomen lebih banyak dibandingkan lemak pinggul atau dikenal dengan obesitas android yang berkaitan dengan peningkatan kadar hormon seksual pria (testosteron).

Komplikasi PCOS Jangka Panjang:
1. Diabetes Melitus tipe 2
2. Dislipidemia
3. Kanker endometrium
4. Hipertensi
5. Penyakit kardiovaskular
6. Gestational DM
7. Pregnancy-induced hypertension (PIH)
8. Kanker ovarium
9. Kanker payudara

Pemeriksaan Diagnostik
Untuk menegakkan diagnosa PCOS diperlukan sejumlah pemeriksaan antara lain anamnesa yang cermat, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan ultrasonografi.

1. Anamnesa:
a. Riwayat medis mengenai keluhan yang dirasakan penderita.
b. Pertanyaan mengenai perubahan berat badan, perubahan kulit, rambut dan siklus haid.
c. Pertanyaan mengenai masalah kesuburan.
d. Pertanyaan mengenai riwayat keluarga yang menderita PCOS atau diabetes.

2. Pemeriksaan fisik:
a. Pemeriksaan kesehatan secara umum termasuk tekanan darah, berat dan tinggi badan (menentukan BMI-Body Mass Index).
b. Pemeriksaan tiroid, kulit, rambut, payudara.
c. Pemeriksaan bimanual untuk melihat kemungkinan adanya pembesaran ovarium.

3. Pemeriksaan laboratorium :
1. β-hCG untuk menyingkirkan kemungkinan kehamilan.
2. Testosteron dan androgen. Kadar tinggi dari Androgen akan menghambat terjadinya ovulasi dan menyebabkan jerawat, pertumbuhan rambut secara berlebihan dan kerontokan rambut kepala.
3. Prolaktin yang mempengaruhi siklus haid dan fertilitas
4. Kolesterol dan trigliserida
5. Pemeriksaan untuk fungsi ginjal dan hepar dan pemeriksaan gula darah
6. Pemeriksaan TSH (Thyroid Stimulating Hormon) untuk menentukan aktivitas tiroid
7. Pemeriksaan hormon adrenal, DHEA-S (Dehiydroepiandrosteron Sulfat) atau 17-hydroxyprogesteron. Gangguan kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala seperti PCOS.
8. Pemeriksaan OGTT- oral glucosa tolerance test dan kadar insulin untuk menentukan adanya resistensi insulin.

4. Pemeriksaan ultrasonografi :
Pemeriksaan ulttrasonografi pelvis dapat menemukan adanya pembesaran satu atau kedua ovarium. Namun yang perlu diingat bahwa pada PCOS tidak selalu terjadi pembesaran ovarium sehingga diagnosa PCOS dapat diduga tanpa harus melakukan pemeriksaan ultrasonografi terlebih dulu.

TERAPI
1. Terapi awal
Langkah pertama dalam penatalaksanaan PCOS adalah melakukan olahraga secara teratur, mengkonsumsi makanan sehat dan menghentikan kebiasaan merokok. Ini merupakan pilihan utama terapi dan bukan sekedar menghasilkan perubahan gaya hidup. Terapi tambahan tergantung pada keluhan penderita dan apakah dokter merencanakan agar penderita dapat memperoleh kehamilan.
a. Bila penderita memiliki berat badan berlebihan, menurunkan sedikit berat badan sudah sangat membantu dalam menjaga keseimbangan hormonal sehingga siklus haid menjadi teratur dan terjadi ovulasi. Olah raga teratur dan melakukan diet untuk menurunkan berat badan merupakan langkah utama dan sangat penting bagi penderita bila menghendaki kehamilan.
b. Bila penderita memilki kebiasaan merokok, hendaknya kebiasaan ini segera dihentikan. Perlu diketahui bahwa merokok dapat meningkatkan kadar androgen. Selain itu kebiasaan merokok akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung.
c. Bila penderita menghendaki kehamilan dan penurunan berat badan saja tidak dapat memperbaiki fertilitas, maka diperlukan pemberian obat untuk menurunkan insulin. Dengan menurunkan berat badan, kesempatan untuk ovulasi dan kehamilan meningkat. Terapi dengan pemicu ovulasi dapat pula menyebabkan terjadi ovulasi.
d. Bila penderita menghendaki kehamilan, dokter dapat pula menggunakan terapi hormonal untuk membantu pengendalian hormon ovarium. Untuk memperbaiki masalah siklus haid, terapi dengan pil kontrasepsi oral dapat mencegah agar lapisan endometrium tidak terlalu lama menebal. Hal ini dapat mencegah terjadinya karsinoma endometrium. Terapi hormonal juga dapat mengatasi pertumbuhan rambut berlebihan dan jerawat. Terapi hormon dapat berupa pil kontrasepsi oral, patches atau cincin vagina. Kadang-kadang digunakan pula obat penurun androgen (spironolakton = aldactone) yang biasa diberikan bersama dengan pil kontrasepsi oral kombinasi estrogen-progestin. Terapi kombinasi ini diperlukan untuk mengatasi kerontokan, jerawat dan pertumbuhan rambut berlebihan.

Terapi hormon tidak dapat menurunkan resiko terhadap jantung, tekanan darah, kolesterol dan resiko diabetes. Inilah sebabnya, mengapa olah raga dan diet yang sehat tetap merupakan kunci utama dalam pengobatan PCOS.

2. Terapi tambahan untuk mengatasi masalah rambut dan kulit :
Terapi lain untuk PCOS antara lain :
a. Menghilangkan rambut dengan sinar laser, elektrolisis, waxing, tweezing atau kimiawi.
b. Mengatasi masalah pada kulit. Obat jerawat topikal atau per oral dapat diperoleh secara bebas. Pengangkatan “skin tag” tidak perlu dilakukan kecuali bila menyebabkan iritasi.

3. Terapi Mandiri :
Terapi mandiri dapat membantu penderita dalam mengatasi gejala dan keluhan yang ada serta mengelola hidup secara sehat.

Pengendalian dan penurunan berat badan
dapat menurunkan resiko terjadinya diabetes, hipertensi dan hiperkolesterolemia. Penurunan berat badan yang tidak terlalu drastis dapat mengatasi kadar androgen dan kadar insulin serta infertiliti. Penurunan berat badan sebesar 5 – 7% dalam waktu 6 bulan sudah dapat menurunkan kadar androgen sedemikian rupa sehingga ovulasi dan fertilitas menjadi pulih pada 75% kasus PCOS.
a. Penurunan berat badan.
Memperoleh berat badan yang ideal akan memperbaiki kesehatan penderita dan dapat mengatasi masalah kesehatan jangka panjang. Meningkatkan aktivitas dan makan makanan sehat merupakan kunci pengendalian berat badan.
b. Olah raga.
Penderita diharap untuk menjadikan olah raga teratur sebagai bagian penting dalam kehidupannya. Berjalan kaki merupakan aktivitas yang paling baik dan sederhana yang dapat dengan mudah dikerjakan.
c. Makanan sehat dan gizi seimbang
yang terdiri dari kombinasi buah dan sayuran, produk makanan kecil berkalori rendah yang dapat memuaskan nafsu makan dan menngatasi kebiasaan makan kecil.
d. Pertahankan berat badan yang sehat.
e. Hentikan kebiasaan merokok.

TERAPI MEDIKAMENTOSA
a. Pil kontrasepsi kombinasi estrogen dan progestin digunakan pada penderita dengan haid tidak teratur atau amenorea. Terapi ini membantu mengatasi jerawat, pertumbuhan rambut berlebihan dan kerontokan rambut. Progestin diperlukan agar terjadi pertumbuhan dan pengelupasan endometrium secara teratur seperti yang terjadi pada haid. Pengelupasan endometrium yang terjadi setiap bulan dapat mencegah karsinoma uterus. Pil kontrasepsi YASMIN merupakan pil yang ideal untuk kasus PCOS oleh karena mengandung progestin yang disebut drospirenon yang memiliki sifat anti androgen.

b. Progestin sintetis. Bila penderita tidak dapat menggunakan hormon estrogen maka penggunaan progestin yang dapat digunakan adalah yang tidak meningkatkan kadar androgen dan baik untuk penderita PCOS yaitu : norgestimate, desogestrel dan drospirenon. Efek samping yang mungkin terjadi : nyeri kepala, retensi air dan perubahan emosi.
Catatan :
Sejumlah progestin menyebabkan peningkatan kadar androgen. Terdapat 3 jenis progestin yang tidak meningkatkan kadar adrogen dan sangat baik bila digunakan pada kasus PCOS.

c. Diuretik. Spironolaktone yang dapat menurunkan androgen (Aladactone) diberikan bersama dengan pil kontrasepsi kombinasi. Terapi ini dapat mengatasi kerontokan rambut, pdertumbuhan jerawat dan rambut abnormal (hirsuitisme)

d. Metformin (Glucophage). Obat diabetes ini digunakan untuk mengendalikan insulin, gula darah dan androgen. Obat ini menurunkan resiko diabetes dan penyakit jantung serta memulihkan siklus haid dan fertilitas.
Catatan : Metformin nampaknya sangat bermanfaat untuk mengatasi gejala yang terjadi pada PCOS. Metformin dapat memperbaiki derajat fertilitas, menurunkan kejadian abortus, dan diabetes gestasional serta mencegah terjadinya masalah kesehatan jangka panjang. Penggunaan metformin pada masa kehamilan masih merupakan kontroversi meskipun resiko nampaknya sangat kecil. Metformin oleh FDA dimaksudkan untuk mengatasi diabetes sehingga penggunaannya pada kasus PCOS harus dibahas secara rinci.

e. Klomifen sitrat dan injeksi gonadotropin (LH dan FSH). Klomifen sitrat dapat diberikan bersama dengan metformin bila metformin dapat memicu terjadinya ovulasi. Kombinasi kedua jenis obat ini akan memperbaiki kerja dari klomifen sitrat.

f. Eflomithine (Vaniqa) adalah krim yang dapat menghambat pertumbuhan rambut dan hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.

TERAPI PEMBEDAHAN
Terapi pembedahan kadang-kadang dilakukan pada kasus infertilitas akibat PCOS yang tidak segera mengalami ovulasi setelah pemberian terapi medikamentosa. Melalui pembedahan, fungsi ovarium di pulihkan dengan mengangkat sejumlah kista kecil.
Alternatif tindakan :
a. “Wedge Resection” , mengangkat sebagian ovarium. Tindakan ini dilakukan untuk membantu agar siklus haid menjadi teratur dan ovulasi berlangsung secara normal. Tindakan ini sudah jarang dikerjakan oleh karena memiliki potensi merusak ovarium dan menimbulkan jaringan parut.
b. “Laparoscopic ovarian drilling” , merupakan tindakan pembedahan untuk memicu terjadinya ovulasi pada penderita PCOS yang tidak segera mengalami ovulasi setelah menurunkan berat badan dan memperoleh obat-obat pemicu ovulasi. Pada tindakan ini dilakukan eletrokauter atau laser untuk merusak sebagian ovarium. Beberapa hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan tindakan ini dilaporkan angka ovulasi sebesar 80% dan angka kehamilan sebesar 50%. Wanita yang lebih muda dan dengan BMI dalam batas normal akan lebih memperoleh manfaat melalui tindakan ini.

Rujukan :
1. Ehrmann DA. Obesity and glucosa intolerance in androgen excess. In Azziz R Nestler JE Dewailly D eds. Androgen excess disorder in women. Philadelphia Lippincott-Raven. 1997 :705-12
2. Dunaif A, Hoffman AR, Scully RE, Flier JS, Longcope C, Levi LJ.et al. Clinical biochemical, and ovarian morphologic features in women with acanthosis nigricans and masculinization. Obstet Gynecol 1985:66, 542-52
3. Dunaif A, Xia J, Book CB, Schenker E, Tang Z. Excessive insulin receptor serine phosphorylation in cultured fibroblasts and in skeletal muscle. A potential mechanism for insulin resistance in the polycystic ovary syndrome. J clin inves 1995 ; 96 801-10
4. Vollenhoven B, Clark S, Kovacs G, Burger H, Healy D. Prevalence of gestational diabetes melitus in polycystic ovarian syndrome (PCOS) patients pregnant after ovulation induction with gonadotrophins Aust NZJ Obstet Gynecol 2000, 40 54-3
5. Talbott E, Clerici A, Berga SL, Kuller L, Guzick D, Detre K, et al Adverse lipid and coronary heart disease risk profiles in young women with polycystic ovary syndrome. Results of case-control study. J Clin Epidemiol 1998;51 415-22
6. Barbieri RL (2007). Polycystic ovary syndrome. In DC Dale, DD Federman, eds., ACP Medicine, section 16, chap. 5. New York: WebMD.
7. Speroff L, Fritz MA (2005). Recurrent early pregnancy loss. In Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility, 7th ed., pp. 1069–1101. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
8. Ehrmann DA (2005). Polycystic ovary syndrome. New England Journal of Medicine, 352(12): 1223–1236.
9. Speroff L, Fritz MA (2005). Anovulation and the polycystic ovary. Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility, 7th ed., pp. 465–498. Lippincott Williams and Wilkins.
10. Huang I, et al. (2007). Endocrine disorders. In JS Berek, ed., Berek and Novak's Gynecology, 14th ed., pp. 1069–1135. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
11. Elsenbruch S, et al. (2003). Quality of life, psychological well-being, and sexual satisfaction in women with polycystic ovary syndrome. Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 88(12): 5801–5807.
12. Hunter MH, Sterrett JJ (2000). Polycystic ovary syndrome: It's not just infertility. American Family Physician, 62(5): 1079–1088.
13. Lobo RA, Carmina E (2000). The importance of diagnosing the polycystic ovary syndrome. Annals of Internal Medicine, 132(12): 989–993.
14. American Association of Clinical Endocrinologists (2005). Position statement on metabolic and cardiovascular consequences of polycystic ovary syndrome. Endocrine Practice: 11(2): 126–134.
15. Haas DA, et al. (2003). Effects of metformin on body mass index, menstrual cyclicity, and ovulation induction in women with polycystic ovary syndrome. Fertility and Sterility, 79(3): 469–481.
16. American College of Obstetricians and Gynecologists (2002, reaffirmed 2006). Management of infertility caused by ovulatory dysfunction. ACOG Practice Bulletin No. 34. Obstetrics and Gynecology, 99(2): 347–358.
17. Hatcher RA, et al. (2004). Combined (estrogen and progestin) contraceptives. In A Pocket Guide to Managing Contraception, pp. 97–119. Tiger, GA: Bridging the Gap Foundation.
18. Stegmann BJ, et al. (2003). Characteristics predictive of response to ovarian diathermy in women with polycystic ovarian syndrome. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 188(5): 1171–1173.
19. http://reproduksiumj.blogspot.com/2009/10/sindroma-ovarium-polikistik.html
20. segerahamil.blogspot.com