Kamis, 30 September 2010

Obat Patah Tulang Tradisional Secara Herbal

Patah tulang berasal dari Afrika tropis. Di Indonesia, ditanam sebagai tanaman pagar, tanaman hias di pot, tanaman obat, atau tumbuh liar. Dapat ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl. Tanaman ini menyukai tempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung.

perdu yang tumbuh tegak ini mempunyai tinggi 2-6 m dengan pangkal berkayu, bercabang banyak, dan bergetah seperti susu yang beracun. Patah tulang mempunyai ranting yang bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur, dan berwarna hijau.
Rantingnya setelah tumbuh sekitar satu jengkal akan segera bercabang dua yang letaknya melintang, demikian seterusnya sehingga tampak seperti percabangan yang terpatah-patah. Daunnya jarang, terdapat pada ujung ranting yang masih muda, kecil-kecil, bentuknya lanset, panjang 7-25 mm, dan cepat rontok. Bunga majemuk, tersusun seperti mangkuk, warnanya kuning kehijauan seperti ranting. Jika masak, buahnya akan pecah dan melemparkan biji-bijinya.


Jika dibakar, ranting patah tulang yang telah kering dapat mengusir nyamuk. Getahnya dipakai sebagai untuk meracuni ikan sehingga mudah ditangkap. Namun, jika getah patah tulang mengenai mata, bisa menyebabkan buta. Di Jawa, tanaman ini jarang berbunga. Perbanyakan bisa dilakukan dengan stek batang.

Sifat dan Khasiat
Bau lemah, rasa mula-mula tawar, lama kelamaan timbul rasa tebal di lidah. Getah beracun (toksik), perangsang muntah.

Kandungan Kimia
Getah sifatnya asam (acrid latex), mengandung senyawa euphorbone, taraksasterol, laktucerol, euphol, senyawa damar yang menyebabkan rasa tajam ataupun kerusakan pada selaput lendir, kautschuk (zat karet), dan zat pahit.
Herba patah tulang mengandung glikosid, sapogenin, dan asam ellaf.

Bagia yang Digunakan
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah akar, batang kayu, ranting, dan getahnya.

Indikasi
Akar dan ranting digunakan untuk :

   1. nyeri lambung (gastristis),
   2. tukak rongga hidung,
   3. rematik, tulang terasa sakit,
   4. nyeri saraf,
   5. Wasir, dan
   6. sifillis


Batang kayu digunakan untuk :

   1. sakit kulit
   2. kusta (Morbus Hanses), dan
   3. kaki dan tangan baal


Cara Pakai
Giling akar dan ranting patah tulang yang telah dikeringkan sampai halus menjadi bubuk. Campur dengan lontong beras sampai merata, lalu buat pil kecil-kecil sebesar telur cecak. Jemur sampai kering supaya bisa disimpan. Dimakan jika perlu.

Pemakaian luar digunakan dengan cara sebagai berikut. Tumbuk herba segar sampai halus, lalu turapkan ke tempat yang sakit, seperti bisul, kurap, terkilir, tulang patah, rematik, tahi lalat membesar dan gatal, cacar ular (herpes zooster), borok atau ulkus duri atau tulang ikan. Atau, bisa juga herba segar ditumbuk halus, lalu campur dengan susu untuk penyakit kulit, seperti gatal-gatal, kurap, tumor, kutil, dan kapalan (clavus)

Catatan
Hati-hati mematahkan dahan patah tulang agar getah tidak mengenai mata. Jika getah memerciki mata, cepat bilas dengan air kelapa atau santan. Getah bisa menyebabkan mata menjadi buta.

Rabu, 29 September 2010

Tips Menyuburkan Rambut


Siapa yang tidak mau rambutnya bukan hanya terlihat tebal (efek blow di salon :P ) tapi memang benar-benar tebal sehat dan indah.

Saya mau loh :D, karena rambut yang tebal dan indah akan semakin menunjang penampilan kita. Dan lagi, rambut yang sehat dan banyak mengurangi resiko kebotakan di usia dini. Yukk kita lihat beberapa tips untuk menyuburkan rambut agar senantiasa sehat, tebal dan indah.

- Pernah mencoba ramuan lidah buaya? Gampang banget loh, cukup ambil beberapa daun lidah buaya ambil daging di dalamnya lalu usapkan ke kulit kepala dan rambut, diamkan 10-15 menit lakukan 2 minggu sekali. Lidah buaya ini memiliki khasiat untuk menyuburkan dan menyehatkan rambut kita.

- Minyak kemiri pun dipercaya membantu menyuburkan rambut dan juga membuat rambut hitam alami. Gunakan minyak kemiri pada seluruh rambut sebagai ganti cream creambath, diamkan beberapa saat lalu bilaslah rambut seperti biasa. Minyak kemiri tersedia di took-toko kosmetik.

- Bila memiliki lebih banyak waktu, coba gunakan jus buah melon atau daging buah melon yang telah di blender sebagai penggantu cream creambath anda di rumah. Melon memiliki kandungan vitamin yang membantu menyuburkan rambut dan berkilau sehat.

- Santan kelapa juga bisa anda lirik untuk di pergunakan sebagai kosmetik tradisional dan alami untuk menyuburkan rambut anda. Saya pernah mencoba, selain menyuburkan rambut santan juga membuat lambut terasa halus dan lembut loh.

- Air teh basi (yang sudah didiamkan satu malam) berkhasiat untuk menyuburkan rambut. Caranya: sebelum mandi, teh yang sudah didiamkan semalam itu disiram ke rambut, lalu tutuplah bagian rambut dengan handuk, biarkan kira kira setengah jam supaya menyerap, baru kemudian dibilas.

Jangan lupa pula selalu memilih shampoo yang tepat agar rambut anda semakin sehat dan indah ya.. :)

Selasa, 28 September 2010

Obat Sakit Perut Secara Alami

Sakit perut disebabka oleh peradangan (contohnya, radang usus buntu atau appendicitis, divertikulitis, kolitis ), oleh peregangan atau penggelembungan dari suatu organ (contohnya, halangan/rintangan dari usus, halangan dari pembuluh/saluran empedu oleh batu-batu empedu, pembengkakan hati dengan hepatitis), atau oleh kehilangan penyediaan darah pada suatu organ (contohnya, iskemik kolitis).

Obat sakit perut tradisional

1.Ambil segelas air putih biasa (tidak dingin dan tidak juga panas)

2.Masukkan 3 sendok makan tepung sagu

3.(Optional / boleh tidak, boleh juga iya) Masukkan gula jawa (Sesuai Selera)

4.(Optional / boleh tidak, boleh juga iya) Masukkan garam sesuai selera, untuk penyedap saja.

5.Kemudian diminum


Jangan di campur apa-apa dulu, karena saya kawatir campuran lainnya bisa menyebabkan iritasi pada lambung dan usus. Setelah meminum resep ini dijamin perut terasa lega dan bisa buang angin dengan tenang. Hal ini disebabkan karena sagu yang kita minum mampu melindungi usus dan lambung kita dari asam lambung yg berasal dari tubuh kita sendiri.

Penyakit yg mungkin bisa disembuhkan dengan obat ini:

1. Perut Kembung (orang bilang kena angin duduk)


2. Mencret


3. Buang Air Besar dengan darah


4. Muntah-muntah


5. Semua gangguan perut

sakit gigi , bisul, maag, ejakulasi dini, sariawan, diabetes, obat pelangsing, obat jerawat

Khasiat Daun Kentut Sebagai Obat Sakit Perut

Daun Kentut (Paederia scandens (Lour.) Merr.)

Nama Lokal     Kahitutan (Sunda), Kasembukan (Jawa), ; Bintaos, kasembhukan (Madura), Gumi      siki (Ternate); Daun kentut, sembukan (Sumatera); Ji shi teng (China).;

Deskripsi     Herba tahunan, berbatang memanjat, pangkal berkayu, panjang 3-5 m. Tumbuh liar di lapangan terbuka, semak belukar atau di tebing sungai, kadang dirambatkan dipagar halaman sebagai tanaman obat dan dapat ditemukan dari 1-2. 1 00 m dpi. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1-5 cm, letak berhadapan, bentuknya bundar telur sampai lonjong atau lanset. Pangkal daun berbentuk jantung, ujung runcing, tepi rata, panjang 3-12,5 cm, lebar 2-7 cm, permukaan atas berambut atau gundul, tulang daun menyirip, bila diremas berbau kentut. Bunganya bunga majemuk tersusun dalam malai, keluar dari ketiak daun atau ujung percabangan. Mahkota bunga berwarna putih, bagian dalam tabung berwarna ungu gelap. Buah bulat, warnanya kuning, mengkilap, panjang 4-6 mm. Daun dimakan sebagai Ialab atau disayur. Perbanyakan dengan stek batang atau biji.
Untuk Penyakit     Radang usus (enteritis), Bronkhitis, Reumatik, tulang patah, keseleo; Kejang, perut kembung, Sakit kuning (hepatitis), disentri, batuk; Keracunan organic, Kencing tidak lancar, Luka benturan;

Pemanfaatan     BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh herba atau akar. Setelah dikumpulkan, dicuci Ialu dijemur, disimpan dalam tempat kering, untuk digunakan bila perlu.

KEGUNAAN:
· Kejang (kolik) kandung empedu dan saluran pencernaan,
perut kembung.
- Rasa sakit pada luka, mata atau telinga.
· Bayi dengan gangguan penyerapan makanan, mainutrisi.
· Sakit kuning (icteric hepatitis), radang usus (enteritis), disentri.
· Bronkhitis, batuk (whooping cough).
· Rheumatism, luka akibat benturan, tulang patah (fraktur),
keseleo.
· Darah putih berkurang (leukopenia) akibat penyinaran (radiasi)
- Keracunan organic phosphorus pada produk pertanian.
- Kencing tidak lancar

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 15-60 g, rebus.
Pemakaian luar: Herba secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus, untuk diturapkan kebagian yang sakit atau herba secukupnya digodok, airnya untuk cuci. Dipakai untuk pengobatan radang kulit (dermatitis), ekzema, luka, abses, bisul, borok pada kulit, gigitan ular berbisa.

CARA PEMAKAIAN:
1. Perut mules karena angin :
25 lembar daun dibuat sayur atau dikukus, makan sebagai lalab
matang. Untuk luarnya, daun dilayukan diatas api lalu diikatkan
pada perut.

2. Mata terasa panas dan bengkak:
Daun secukupnya dicuci bersih lalu direbus dengan air. Setelah
mendidih diangkat, penderita didudukkan diatas uapnya. Bila air
sudah hangat, maka daunnya dibungkus dengan sepotong kain,
letakkan diatas mata yang sakit sampai daun menjadi dingin, baru
kompres tersebut diganti lagi.

3. Sakit lambung (gastritis), perut kembung, disentri :
15-60 g daun segar dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur.
Tambahkan 1 cangkir air matang dan 1-2 sendok teh garam, aduk
merata lalu disaring. Minum sebelum makan.

4. Herpes zooster (cacar ular):
Daun dicuci lalu ditumbuk sampai seperti bubur. Tambahkan sedikit
air dan garam secukupnya, untuk dibalurkan disekitar gelembung-
gelembung kecil dikulit.

5. Sariawan:
1/6 genggam daun kentut, 1/5 genggam daun iler, 1/4 genggam
daun saga, 1/5 genggam daun picisan, 1/4 genggam daun sembung,
1/4 genggam pegagan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, 3/4
sendok teh ketumbar, 1/2 jari rimpang lempuyang, 1/2 jari rimpang
kunyit, 3/4 jari kayu manis, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-
potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2 gelas air bersih. sampai
tersisa kira-kira setengahnya. Setelah dingin disaring, dibagi untuk
3 kali minum, habis dalam 1 hari.

6. Radang telinga tengah:
1/2 genggam daun dicuci bersih lalu digiling halus. Remas dengan
1 sendok makan air garam, diperas dan disaring. Airnya dipakai
untuk menetes anak telinga yang sakit. Teteskan 4-6 kali sehari,
setiap kali 3 tetes.

7. Ekzema, kulit gatal (pruritus), neurodermatitis:
Batang dan daun segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus,
tempelkan ketempat kelainan.

Catatan:
Sudah dibuat obat suntik. lnjeksi obat ini menimbulkan rasa sakit lokal. Minum herba ini menimbulkan rasa bau yang khas pada hawa napas dan kencing si pemakai.

MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN

Merumuskan masalah merupakan pekerjaan yang rumit dan sulit bagi setiap peneliti. Merumuskan judul dan masalah merupakan pengetahuan yang luas dan terpadu mengenai teori-teori dan hasil-hasil penelitian para ahli terdahulu dalam bidang –bidang yang terkait dengan masalah-masalah yang akan diteliti.

Perumusan masalah merupakan titik tolak bagi perumusan hipotesis nantinya, dan dari rumusan masalah dapat menghasilkan topik penelitian dan judul penelitian.
Masalah sebenarnya adalah hal pertama yang dipikirkan oleh peneliti-peneliti ketika merencanakan proyek penelitian. Walaupun di atas kertas, yang pertama muncul adalah judul dan pendahuluan, tetapi yang lebih dahulu timbul pada penelitian adalah masalah penelitian.

A. Mencari dan membuat masalah penelitian
Membuat masalah penelitian merupakan hal yang sukar, antara lain karena:
1. Tidak semua masalah dilapangan dapat di uji secara empiris.
2. Tidak ada pengetahuan atau tidak diketahui sumber atau tempat mencari masalah-masalah.
3. Kadang kala si peneliti dihadapkan kepada banyak sekali masalah penelitian, dan sang peneliti tidak dapat memilih masalah mana yang lebih baik untuk dipecahkan.
4. Adakalanya masalah cukup menarik, tetapi data yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut sukar diperoleh.
5. Peneliti tidak tahu kegunaan spesifik yang ada di kepalanya dalam memilih masalah.

B. Sumber Masalah Menurut Turney dan Noble (1971, dalam Danim 2003), sumber masalah penelitian empiris dapat berasal dari:
1. Pengalaman pribadi
2. Keterangan yang diperoleh secara kebetulan
3. Kerja dan kontrak profesional
4. Pengujian dan pengembangan teori yang ada
5. Analisis literatur profesional dan hasil-hasil penelitian sebelumnya.
6. Laporan masyarakant
7. Keluhan pasien
8. Diskusi ilmiah dan seminar keilmuan

C. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian agar masalah yang dipilih layak dan relevan untuk diteliti, meliputi:
a. Masalah masih baru
Masalah yang akan diteliti masih baru dalam arti belum pernah diteliti oleh orang lain,
b. Aktual
Masalah tersebut benar-benar terjadi di masyarakat
c. Praktis
Masalah penelitian harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap kegiatan praktis.
d. Memadai/proporsional
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.
e. Sesuai dengan kemampuan peneliti
Seseorang yang akan meneliti harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan pada bidang yang akan ditelitinya
f. Sesuai dengan kemampuan pemerintah
Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang atau adat-istiadat sebaiknya tidak diteliti, karena akan menemukan hambatan.
g. Ada yang mendukung
Setiap penelitian membutuhkan biaya, tidak jarang penelitian yang menarik akan mendapat sponsor dari instansi-instansi pemerintah dan swasta.

D. Cara merumuskan masalah Rumusan masalah penelitian mempunyai beberapa syarat:
1. Dikemukakan dalam kalimat tanya (interogatif); rumusan dalam kalimat tanya sangat dianjurkan, karena dapat lebih bersifat khas dan tajam.
2. Rumusan hendaknya bersifat khas, tidak bermakna ganda. Suatu pertanyaan penelitian; Bagaimanakah pengaruh pemberian obat A pada fungsi ventrikel kiri? Tidak bersifat khas, karena fungsi ventrikel kiri dapat dilihat dari pelbagai segi. Pertanyaan penelitian; Apakah pemberian obat berhubungan dengan peningkatan curah jantung? Lebih bersifat khas dan tidak dapat ditafsirkan lain.
3. Bila terdapat banyak pertanyaan penelitian, maka harus ditanyakan secara terpisah. Contoh penggabungan pertanyaan penelitian ini sulit untuk dijawab dengan satu uji hipotesis. “Apakah pemberian kalium intravena akan menurunkan tekanan darah, menaikkan frekuensi nadi, dan tidak berpengaruh pada penampilan miokardium? Penguraian pertanyaan tersebut menjadi tiga pertanyaan terpisah akan lebih mudah dimengerti, yang masing-masing dapat diuji dengan uji hipotesis yang sesuai secara terpisah.
4. Rumusan hendaklah padat dan jelas.
5. Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
6. Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga memungkinkan penarikan simpulan yang tegas. Kalau disertai rumusan masalah yang bersifat umum, hendaknya disertai penjabaran-penjabaran yang spesifik dan poerasional.

Pada umumnya rumusan masalah diawali dengan kalimat sebagai berikut:
a. Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
Atau:
b. Uraian ringkas dalam latar belakang masalah di atas memberi dasar bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian berikut:
Atau:
c. Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

Contoh
a. Apakah bayi yang lahir dari wanita yang suaminya merokok mempunyai berat lahir yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir dari wanita yang suaminya bukan perokok?
b. Apakah penambahan obat A pada regimen standar berhubungan dengan penurunan angka kematian pasien meningitis tuberkulosa?
c. Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan tingkat keberhasilan program keluarga berencana di suatu daerah urban?

Referensi
1. Pratiknya, 2000, Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan, Jakarta, Raja Grapindo Persada.
2. Arjatmo Tjokro, 1999, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, Jakarta, FKUI.
3. Sokidjo Notoatmojo, 1993, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.
4. Nazir M. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia;Bogor;2005.
5. Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran. EGC; Jakarta;2004.
6. Riyanto Y. Metodologi penelitian pendidikan. SIC; Surabaya; 2001



PENGERTIAN MASALAH PENELITIAN

Secara umum (Notoadmojo)
Suatu kesenjangan (gap) antara apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang suatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta harapan dan kenyataan.

Pada Hakikatnya masalah penelitian kebidanan adalah:
Segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan hambatan atau kesulitan yang muncul pada bidang kebidanan.

Syarat masalah dapat diangkat menjadi masalah penelitian
FINER
1. Feasible
Tersedia subjek, dana, waktu, alat dan keahlian
2. Interisting
Menarik bagi peneliti
3. Novel (memberi nilai baru)
Membantah/mengkonfirmasi penemuan terdahulu. Melengkapi, mengembangkan hasil penelitian terdahulu, menemukan sesuatu yang baru.
1. Ethical
Tidak bertentangan dengan Etika
5. Relevan
Bagi ilmu pengetahuan, tata laksana pasien, sebagai dasar penelitian selanjutnya.

Kepekaan terhadap masalah penelitian
Dipengaruhi oleh berbagai faktor yi:
1. Profesi
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan penelitian
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang kejadian yang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll.
2. Spesialisasi
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam tentang fisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.
3. Akademis
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.
4. Pengalaman lapangan
Seseorang yang mempunyai banyak pengalaman lapangan akan menambah kepekaannya terhadap masalah di bidangnya.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan banyak kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.
5. Bahan bacaan atau kepustakaan
Membaca dapat meningkatkan wawasan seseorang dan menambah pengetahuan sehingga pola berpikir kritisnya akan semakin berkembang
6. Diskusi ilmiah
Diskusi ilmiah juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang ada.
Contoh: diskusi antara mahasiswi kebidanan dengan bidan berpengalaman atau dosen kebidanan sehingga dapat diperoleh masalah

Referensi
1. Pratiknya, 2000, Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan, Jakarta, Raja Grapindo Persada.
2. Arjatmo Tjokro, 1999, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, Jakarta, FKUI.
3. Sokidjo Notoatmojo, 1993, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.





SISTEMATIKA LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

A. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian
1. Identifikasi masalah penelitian
Sumber:
a. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
b. Seminar, diskusi, konferensi dan lain-lain pertemuan ilmiah
c. Pernyataan pemegang otoritas
d. Pengamatan selintas
e. Pengalaman pribadi
f. Perasaan intuitif

2. Pemilihan masalah penelitian
Pertimbangan:
a. Pertimbangan dari arah masalahnya
b. Pertimbangan dari arah calon peneliti
3. Perumusan masalah penelitian
a. Perumusan hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
b. Rumusan hendaklah padat dan jelas
c. Rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang mungkinnya mengumpulkan dat guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung dalam rumusan itu

B. Penelaahan Kepustakaan
1. Penelaahan sumber-sumber yang berupa buku
2. Pemilihan berdasarkan pada prinsip:
a. Relevansi
b. Kemutakhiran (kecuali studi sejarah)
3. Penelaahan sumber-sumber yang berupa laporan hasil penelitian
Penilikan berdasarkan atas prinsip
a. Relevansi
b. Kemutakhiran
c. Bobot

C. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan:
a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat
d. Hipotesis hendaklah dapat diuji, artinya hendaklah orang mungkin mengumpulkan data menguji kebenaran hipotesis itu

Secara garis besar dapat dibedakan:
1) Hipotesis tentang hubungan
2) Hipotesis tentang perbedaan

D. Identifikasi, Klasifikasi dan Pendefinisian Variabel
1. Mengidentifikasi variabel.
Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti
2. Mengklarifikasi variabel
Berdasarkan proses kauantifikasinya, variabel digolongkan menjadi:
a. Variabel nominal
b. Variabel ordinal
c. Variabel interval
d. Variabel rasio

Berdasarkan atas fungsinya dalam penelitian variabel dibedakan menjadi:
a. Variabel tergantung
b. Variabel bebas
c. Variabel moderator
d. Variabel kendali
e. Variabel rambang

3. Merumuskan definisi operasional variabel-variabel
Definisi operasional dirumuskan berdasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi)
a. Yang berdasar atas kegiatan-kegiatan (operations) yang harus dilakukan agar yang didefinisikan itu terjadi
b. Yang berdasar atas bagaimana hal yang didefinisikan itu nampaknya (seringkali menunjuk kepada alat pengambil datanya)

E. Pemilihan atau Pengembangan Alat Pengambil Data
Alat pengambil data harus memenuhi syarat-syarat:
1. Validitas
2. Reliabilitas

F. Penyusunan rancangan penelitian
G. Penentuan sampel
H. Pengumpulan data
I. Pengolahan dan analisis data
J. Interpretasi hasil analisis
K. Penyusunan laporan


Referensi
1. Pratiknya, 2000, Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan, Jakarta, Raja Grapindo Persada.
2. Arjatmo Tjokro, 1999, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, Jakarta, FKUI.
3. Sokidjo Notoatmojo, 1993, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta.








Senin, 27 September 2010

Obat Sakit Kencing Nanah ( Gonore )

GONORE ( KENCING NANAH )

Penyebab terjadi gonore atau kencing nanah di karenakan seseorang sering jajan keluar atau lain kata sering datang ke PSK.

Definisi:
Gonore atau Kencing Nanah adalah salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang berlangsung dalam tempo singkat (akut). Penyakit ini disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae, yakni kuman berbentuk mirip kopi (diplococcus).

Penularan:
Gonore ditularkan melalui hubungan seksual, termasuk lewat anal (dubur) dan oral (mulut).
Jadi bila seorang pria mengatakan kepada pasangannya bahwa ketularan saat kencing di toilet tempat umum atau melalui handuk temannya, bohong tuh.
Alasan tersering para penderita datang ke PSK sehingga terjangkit Gonore, katanya sih karena diajak teman-nya. Hampir selalu begitu, betul tidaknya belum ada penelitian.

sakit gigi , bisul, maag, ejakulasi dini, sariawan, diabetes, obat pelangsing, obat jerawat



GEJALA dan TANDA

Gonorhoe pada Pria.
Seorang pria dapat tertular melalui hubungan (seksual) dengan wanita penderita gonore (coitus suspektus). Masa tunas berlangsung antara 2-10 hari dengan rata-rata 3 hari.

Gejala uretritis (gonore):

    * Nyeri waktu kencing, terutama saat awal kencing.
    * Permukaan saluran kencing bawah (orifisium uretra) membengkak (oedema) dan kemerahan (eritematus).
    * Keluar cairan (sekret) nanah (purulen) dari saluran kencing.

Penulis pernah menemukan (di praktek) penderita termuda 16 tahun dengan nanah yang menetes-netes, kuning kehijauan dan berjalan seperti orang disunat. Adapun penderita tertua usia sekitar 60 tahun (hebat ya).

Komplikasi atau penyulit pada gonore pria, antara lain:

    * Infeksi kelenjar cowperi (cowperitis), kelenjar di bawah saluran kencing pangkal penis.
    * Infeksi prostat (prostatitis), kelenjar di bagian paling ujung saluran kencing berbatasan dengan kandung kemih.
    * Infeksi kelenjar epidedimis (epididimitis), dan lain-lain.

Gonore pada Wanita.
Pada umumnya penderita gonore wanita tidak menimbulkan gejala, disebut asimtomatis. Paling sering mengenai leher rahim (serviks), dengan gejala keputihan. Jika mengenai saluran kencing, maka dapat terjadi keluhan nyeri kencing (disuri) ringan, dan dapat juga mengenai kandung kemih, ditandai dengan sering kencing (jawa: anyang-anyangen), nyeri perut bagian bawah dan adakalanya nampak darah bersamaan dengan kencing (hematuri)

Komplikasi atau penyulit pada gonore wanita, antara lain:

    * Infeksi kelenjar Bartolin (bartolinitis), kelenjar di seputar bibir kemaluan. Rasanya amat nyeri, so si penderita jadi sulit jalan. Terjadi pembengkakan di bibir luar vagina (labium mayus), bisa bernanah, timbul abses dan jika sampai pecah, duhhh, bisa menimbulkan krowok (ulkus)
    * Infeksi jaringan pelvis ( Pelvic Inflamatory Diseases), radang rahim, indung telur dan sekitarnya.
      Ditandai dengan rasa nyeri saat menstruasi, saat berhubungan intim, dan umumnya menampakkan gejala ringan, sehingga kurang begitu diperhatikan.

Gonore di luar genital (ekstra genital)

    * Gonore rongga mulut (oropharyngeal gonore), sebagai akibat oral seks. tandanya mirip radang tenggorokan.
    * Gonore rektum (proktitis gonore), yakni infeksi gonore di rongga rektum (bagian dalam anus), sebagai akibat hubungan intim lewat anus. (ceritakan rasanya dong)
    * Gonore mata (gonoblenore), diderita bayi baru lahir karena si ibu menderita gonore. Penularannya saat persalinan. Beberapa hari setelah melahirkan, mata si bayi membengkak, saat dibuka keluarlah nanah. Hiyyyy kasian.
      Dapat juga terjadi pada dewasa jika penderita ngucek-ngucek mata sehabis megang organ kelaminnya yang sedang terinfeksi gonore. (huek, jorok ah).

Pemeriksaan Laboratorium

Merupakan salah satu pemeriksaan penunjang di dunia medis. Jenis pemeriksaan didasarkan atas indikasi. (nggak semua diperiksa dong)

Bahan pemeriksaan kasus gonore diambil dari:
Pria: nanah dari saluran kencing bawah (uretra) atau diplotot (pijat) batang pinesnya (eh maksudnya penis) untuk mengeluarkan cairan atau nanah.
Dapat pula dengan memeriksa urin (sedimen urine) atau cairan yang dikeluarkan dengan pijat prostat (siapa yang mijet, hayo)

Wanita: dari muara saluran kencing bawah (uretra). Ssst, tahu tempatnya belum ?
Dapat juga diambil cairan dari muara kelenjar Bartolin, leher rahim atau rektum.

Mata: dari cairan nanah mata.

Singkat cerita, semua bahan tersebut dioleskan pada gelas kaca lalu dilakukan pengecatan dengan pewarnaan Gram (cara atau metode pewarnaan), diintip melalui mikroskop dengan pembesaran 100 kali.
Nah, bila ditemukan kuman berbentuk seperti biji kopi (diplococcus) Gram negatif, di dalam ataupun di luar sel darah putih, maka hasil pemeriksaan POSITIF.

Metode pengecatan Gram:
(sekalian aja, siapa tahu dibaca bagian laborat atau ahli kimia untuk dikoreksi)
Langkah-langkah singkat, sebagai berikut:
Setelah bahan siap, fiksasi dengan pengeringan (api), lalu dilakukan pewarnaan dengan:
Pewarnaan Gram pertama, yaitu:

    * Karbol gentian violet (30 detik), lalu bilas dengan air.
    * Lugol selama 30 detik, bilas lagi.
    * Aseton alkohol selama 2-3 detik, lalu bilas dengan air.

Berikutnya pewarnaan Gram kedua, dengan;
Larutan safranin selama 30 detik, bilas lalu keringkan. Siap diperiksa.
Gram positif bila warnanya ungu dan negatif bila hasil pemeriksaan berwarna merah.

Biaya Pemeriksaan di Rawat Inap Palaran: Rp 22.000,- (dua puluh dua ribu rupiah).
Mahal ngga ya. Soale swakelola sih.
Di Kota lain berapa ? Serius lho ini, bukan mancing-mancing.

Halo laborat dan ahli kimia, tolong dibetulin bila salah.

Cara lain adalah dengan pembiakan kuman (biaya mahal) menggunakan media selektif.

DIAGNOSA

Wawancara (anamnesa)
Rangkaian “pengobatan” diawali dengan wawancara atau dalam bahasa medis disebut anamnesa. (diingat-ingat ya, anamnesa)
Pada umumnya, penderita gonore nggak usah digali sudah ngomong sendiri penyakitnya. Namun perlu juga ditanya hubungan intim sebelumnya.
Bila sudah berkeluarga, pertanyaan ini penting untuk mengetahui apakah sudah terjadi penularan pada pasangan atau tidak.
Bila ada dugaan gonore rongga mulut (oropharyngeal gonore) perlu juga nanya “ngoral” … hehehe ngerti tho. Ho-oh.
Demikian pula jika dugaan proktitis gonore (gonore rektum), perlu ditanya aktifitas “nganal’.

Pemeriksaan (fisik diagnostik)
Oke kita kenalan dengan rangkaian “pemeriksaan” medis yuk.

Inspeksi (melihat)
Pada kasus ini kebanyakan sudah dapat mendiagnosa dengan melihat (inspeksi), tentunya setelah wawancara (anamnesa).
So, yang dilihat adalah ada tidaknya bercak cairan nanah di celana dalam tepat di tempat cucakrowo. Biasanya ada bercak disitu. Atau melihat tanda peradangan di ujung kemaluan, ada tidaknya cairan nanah, bila perlu disuruh mijat si cucakrowo.
Lha terus gimana jika wanita ?
Agak sulit memang, namun bisa dilihat atau mencocokkan keluhan dengan tanda peradangan pada kemaluan. Jika masih meragukan, ya periksa laboratorium.

Palpasi (memegang)
Untuk kasus gonore tidak begitu banyak diperlukan kecuali bila ada penyulit atau dugaan komplikasi.
Siapa mau megang-megang cucakrowo berliuran nanah, hayo.

Perkusi (menepuk)
Gak perlu dilakukan. Ini hanya perkenalan lho, mengenalkan rangkaian pemeriksaan medis. Nggak mungkin kan, nepuk-nepuk cucakrowo.

Auskultasi (mendengarkan dengan stetoskop)
Blas tidak perlu. Emangnya untuk apa nempelkan stetoskop di kepala cucakrowo berliur nanah? Nggak mungkin kan.

Nah, sudah tahu kan rangkaian pemeriksaan medis yang disebut diagnosa fisik ?
Untuk mendiagnosa penyakit, tidak semua pemeriksaan dilakukan. Misalnya penyakit kulit bongso Cutaneus larva migrans, cukup dengan melihat (inspeksi).
Kalo meriksa keluhan sesak nafas, perlu mendengarkan dengan stetoskop (auskultasi).
Artinya, pemeriksaan bisa hanya salah satu dari di atas, salah dua, atau semua perlu dilakukan.
Dah paham kan, pahammmm.

PENGOBATAN

Ini dia yang ditunggu-tunggu.
Biasanya para penderita sudah minum obat duluan, obatnya macem-macem, dari mulut ke mulut antar penikmat PSK.
Jarang sih yang langsung ke dokter, ini di tempat penulis lho, entah di tempat lain.
Mereka (penderita gonore) pergi ke dokter jika dengan obat yang diminum tidak kunjung sembuh.
Adakalanya seperti yang penulis ceritakan diatas, berobat saat ketahuan istri.

Dulu di Indonesia, umumnya sudah bisa disembuhkan dengan:
Penisilin prokain dikombinasi probenecid injeksi, atau ampisilin injeksi dikombinasi probenecid atau tiamfenikol 3,5 gram diminum (per-oral) dosis tunggal (artinya sekali minum saja)
Jika ada komplikasi, selain obat di atas masih ditambah dengan obat minum selama 7 hari.

Sedangkan untuk kuman kebal (resisten) terhadap penisilin, diberi obat lain, contohnya:
injeksi Kanamisin.

Dalam perkembangannya, pengobatan saat ini menggunakan golongan quinolon atau turunannya misalkan ciprofloxacin, contohnya : enggak usah ah, nanti dikira promosi obat. Pengobatan lain dengan menggunakan golongan Doksisiklin.
Ada pula golongan sefalosporin misalnya ceftriaxone.
Maaf ya, semua obat ditulis dengan nama generik bukan nama paten (nama dagang).
Oh ya sekalian aja, yang disebut nama paten bukan berarti obatnya hebat, bukan. Maksud nama paten adalah nama dagang.

Contoh:
Andai penulis memiliki pabrik obat, lalu ingin memasarkan obat golongan amoksisilin dalam bentuk kaplet 500 mg, penulis misalnya (atas pertimbangan market) membuatnya dengan merk cakmokisilin atau misalnya cakmokimox.
Nah, nama generik obat tersebut amoksisilin sedangkan cakmokisilin atau cakmokimox adalah nama paten. Oke ?

Lanjuttttt.

Perlu diketahui, bahwa dibeberapa daerah kuman penyebab gonore sudah resisten atau kebal atau gak mempan lagi dengan obat-obat di atas.

Sebuah jurnal Indian J Med Res 123, May 2006 ( Sunil Sethi, Dharmendra Sharma, S.D. Mehta, Bhupinder Singh, Manu Smriti, Bhushan Kumar & Meera Sharma: Departments of Medical Microbiology, STD Polyclinic,Department of Dermatology & Venerology Postgraduate Institute of Medical Education & Research, Chandigarh, India) menyebutkan bahwa pemakaian ciprofloxacin pada kasus gonore mengalami resistensi 77,8 %. (35 dari 45 kasus)
Sedangkan pemakaian penisilin mengalami resistensi 47 %, tetrasiklin 51 % dan ceftriaxone 0 %.
Wah, bisa makin mahal nih pengobatan Kencing Nanah.

Canadian Medical Association or its licensors, melaporkan bahwa dari tahun ke tahun resistensi terhadap ciprofloxacin makin meningkat berdasarkan penelitian sejak 1991 hingga 2001. (lihat edisi cetak)

East of England Regional Epidemiology Unit melaporkan bahwa resistensi terhadap ciprofloxacin pada tahun 2001 sebesar 11,19 % dan tahun 2005 menunjukkan resistensi 28,12 %.

Bagaimana di Indonesia ?
Mungkin lebih parah. Betapa tidak, dokter sendiri begitu senangnya memberikan ciprofloxacin kepada pasiennya untuk beragam penyakit. Booming ciprofloxacin seolah bukan ancaman. Hal ini diperparah dengan perilaku pemberian Antibiotika yang membabi buta. Paramedis samimawon dan masyarakat juga tidak berbeda.

Lalu, bagaimana nanti pengobatan Gonore bila terjadi resistensi (gak mempan) ?

Minggu, 26 September 2010

6 Tips Untuk Menjaga dan Memelihara Kesehatan Payudara

Menjaga dan memelihara kesehatan payudara penting sekali untuk dilakukan oleh wanita, agar payudara tidak mudah terserang berbagai penyakit.

Berikut ini ada beberapa Tips Untuk Menjaga Kesehatan Payudara:

Tips 1 Menjaga Kesehatan Payudara:  Kurangilah makan makanan berlemak

Pola makan yang tinggi lemak hewani bisa meningkatkan resiko kanker payudara. Menurut para ahli, pola makan kaya lemak bisa menghasilkan zat kimia dalam usus yang waktu berhubungan sama bakteri akan mengubahnya jadi estrogen sebagai penyebab kanker. Estrogen ini kemudian disimpan dalam jaringan lemak payudara sehingga membuat sel dalam area ini lebih mungkin tumbuh menjadi kanker.


Tips 2 Menjaga Kesehatan Payudara: Tingkatkan konsumsi serat

Konsumsi buah-buahan dan sayuran penting untuk mencegah kanker payudara. Serat yang terkandung dalam sayuran, seluruh jenis gandum dan buah-buahan dapat mempengaruhi metabolisme estrogen dalam tubuh, dan menurunkan estrogen dalam darah.

Tips 3 Menjaga Kesehatan Payudara: Mengkonsumsi banyak sayuran

Mengkonsumsi banyak sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kol, bok, choy, sayuran hijau seperti kangkung dan bayam, kembang kol dan lobak cina, baik untuk kesehatan payudara karena mengandung komponen sulfur yang disebut indoles. Indoles sebenarnya membantu mengurangi estrogen dari tubuh dan mencegahnya tumbuh menjadi kanker payudara. Hanya sayuran jenis ini yang diketahui bisa mengubah estrogen dalam tubuh, dan mencegahnya untuk berkembang menjadi kanker payudara.

Tips 4 Menjaga Kesehatan Payudara: Mengkonsumsi ikan

Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi sedikitnya tiga porsi ikan laut setiap minggu seperti tuna, salmon, makarel, dan sarden bisa membantu mencegah kanker payudara. Minyak omega yang biasanya ditemukan dalam ikan ini bisa membantu memperkuat sistem kekebalan dan menghalangi pengaruh tumor yang menyebabkan kanker.

Tips 5 Menjaga Kesehatan Payudara: Mengkonsumsi Kedelai

Beberapa ilmuwan yakin bahwa dengan mengkonsumsi produk kedelai bisa melindungi kita terhadap hormon penyebab tumor. Kacang kedelai dan produk kedelai lainnya mengandung genistein, sebuah estrogen alami yang mengikat pada reseptor dalam payudara sehingga tidak mungkin terjadi namanya tumbuhnya kanker.

Tips 6 Menjaga Kesehatan Payudara: Olahraga Teratur

Penelitian dimana wanita yang melakukan olahraga aerobik selama 3,8 jam atau lebih perminggunya, sedikit kemungkinannya untuk terserang kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak pernah olah raga sama sekali.

Tips Merawat Payudara Supaya Kelihatan Indah

Dalam merawat payudara, Anda perlu lebih berhati-hati dibandingkan dengan perawatan tubuh lainnya. Hal tersebut dikarenakan kulit penutup payudara lebih lembut dan tipis dibandingkan kulit bagian tubuh wanita lainnya. Dan perlu diperhatikan juga bagian putting susu, dimana pada bagian tersebut kulitnya lebih lembut dan lebih peka lagi. Dan untuk membuat payudara menjadi indah, Anda perlu merawatnya senantiasa.


Jika payudara tidak terlalu kotor karena banyak aktivitas Anda yang mengeluarkan keringat, hindarilah menggunakan sabun diarea tersebut, karena beberapa jenis sabun dapat mengeringkan kulit disekitar payudara. Dan Anda bisa menggunakan pelembab ringan atau minyak sweet almond setiap dua hari sekali jika puting susu terlihat pecah-pecah. Tambahkan juga beberapa tetes minyak essensial seperti lavender, dan neroli untuk melembutkan sekaligus mengharumkan payudara Anda.

Selain itu, Anda juga bisa menghindari menggosok payudara dengan handuk yang kasar, karena bila ada lecet, bisa membuat putung susu terasa sakit dan perih.

Tips Memperbesar dan Mengencangkan Payudara

Tips memperbesar dan mengencangkan payudara ternyata banyak punya banyak peminat ya. Seperti di artikel pertama, cara mengencangkan payudara secara alami yang punya banyak penggemar antusias. Secara, siapa yang gak pengan punya payudara besar, kencang, dan montok, apalagi kalo tips perawatannya dengan cara alami, sehat dan mudah. Nah, kali ini ada lagi tips untuk perawatan payudara yang bisa kalian coba dikamar mandi. What? Kamar mandi? Ngapain? Hahaha… ;)

Gini lho, cara mengencangkan payudara kali ini memang gak perlu bahan-bahan yang susah dicari ataupun harus menumbuk atau berbelepotan ria dengan ramuan apapun. Perawatan payudara ini cukup dilakuin pas kalian mandi, makanya dicobanya di kamar mandi. Oche?!


Perawatan untuk memperkencang dan memperbesar payudara secara alami ataupun operasi memiliki satu persamaan yaitu butuh ketelatenan dan kasabaran. Secara, kalo pengen dapet hasil sempurna ya musti berusaha dunk.

Waduh pada ga sabaran ya nunggu tipsnya. Hehehe, yawda dee, baca deh cara mengencangkan payudara ini:

1. Lepaskan semua baju, bra, dan cd (bugil maksudnya, hehehe ;’p)
2. Kaki wajib menapak lantai kamar mandi (supaya “chi” dari alam bisa masuk dalam tubuh)
3. Rapatkan gigi dan pejamkan mata.
4. Tarik plus angkat pantat ke belakang dan angkat payudara sampe tubuh kalian tegap.
5. Gunakan sabun cair di telapak tangan dan lakukan massage di bawah ini.

Massage untuk memperbesar dan mengencangkan payudara:
1. Tangkupkan telapak tangan hingga tepi payudara, putar searah jarum jam
2. Putar pijatan hingga tepi payudara namun berlawanan arah jarum jam
3. Pijat payudara dengan arah atas ke bawah.
4. Terakhir,pijat payudara dari arah bawah ke atas.
Lakukan masing-masing massage sebanyak 8 putaran. Dan jangan lupa tahan nafas selama 10 detik untuk tiap massage.

Satu hal yang musti diinget ya, ga ada hal luar biasa yang didapat dengan mudah. Yang artinya semua hal luar biasa yang kamu impiin bakal tercapai kalau kamu rutin ngelakuin perawatan dan teratur.

Selamat mencoba semoga berhasil apa yang anda impikan mempunyai payudara yang besar montok dan kencang

Penyebab Bayi Tidak Mau Minum ASI ( Air Susu Ibu )

Bayi seharusnya mendapat air susu ibu ( ASI ) dengan cukup, namun ada kalanya bayi menolak ASI yang diberikan untuknya. Adapun bila bayi tidak mau menyusu ASI kemungkinan disebabkan oleh hal-hal berikut :

Kurang sehat
Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu.

Kesakitan
Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.

Tersumbat hidungnya
Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu karena kesulitan bernafas.

Sariawan
Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.

Sedang tumbuh gigi
Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak nyaman.

Mengantuk
Bayi yang terpengaruh efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui karena mengantuk.

Bingung puting
Bayi yang diberi susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 2 minggu) mungkin menolak menyusu karena kesulitan menguasai teknik mengisap payudara – yang sangat berbeda dengan mengisap dot.

Tidak mampu ‘mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya
Bayi yang belum menguasai teknik menyusu mungkin hanya mampu mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, lalu menolak menyusu.

Ingin ‘melawan’ perlakuan yang tidak menyenangkan
Jika ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi saat akan menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan kasar atau disakiti. Sebagai upaya `perlawanan’ , ia pun menolak menyusu.

Terganggu isapannya
Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu.

Dibatasi jadwal menyusunya
Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu dan bukan menurut keinginan bayi, bayi bisa frustrasi karena kelaparan dan malah menolak menyusu.

Terganggu semburan ASI
Aliran ASI yang terlalu cepat dan deras saat bayi mulai mengisap bisa membuat bayi tersedak. Jika terjadi berulang kali selama menyusu, bayi mungkin jadi frustrasi dan menolak menyusu.

Merasa terganggu oleh suatu perubahan
Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah, dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan langsung ‘mogok’ menyusu.

Cobalah dicek alasan alasan diatas, mana yang paling sesuai dengan kondisi ibu dan anaknya.

Tetapi yang jelas, teruslah berusaha, dan berikan ketenangan pada ibunya, karena ibu yang gelisah juga akan mempengaruhi bayinya, mungkin baik juga mengajaknya si anak bermain-main dulu.

Mengenai cara memperlancar produksi ASI. cara utama sebenarnya dengan terus memberinya ASI, karena dengan jarang memberikan ASI maka produksi ASIpun akan menurun, maka jika si BAYI tidak mau menyusui sebaiknya ASI tetap di pompa keluar.

Mengenai makanan banyak ibu ibu mengatakan memakan daun katuk atau buah pepaya muda yang direbut akan meningkatkan ASI, dan tentu harus ditambah dengan makanan bergizi lainnya. Sementara untuk obat-obat modern, bisa menghubungi dokter kandungan untuk meminta resep penambah ASI.

Tips Agar Memperlancar Keluar Air Susu ( ASI ) dan Banyak

Disini kami akan membagi beberapa tips agar air susu ( ASI ) lancar dan keluar banyak dan bisa memenuhi kebutuhan susu buat si kecil atau bayi.

1. Tingkatkan frekuensi menyusui/memompa/memeras ASI.
Jika anak belum mau menyusu krn masih kenyang, perahlah / pompalah
ASI. Ingat ! produksi ASI prinsipnya based on demand sama spt prinsip
pabrik. Jika makin sering diminta (disusui/diperas/dipompa) maka makin
banyak yg ASI yg diproduksi.

2. Kosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.
Bahasan ini masih terkait dg point di atas. Makin sering dikosongkan, maka produksi ASI juga makin lancar.

3. Yg tidak kalah pentingnya : ibu harus dalam keadaan RELAKS. KONDISI PSIKOLOGIS ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Menurut hasil penelitian, > 80% lebih kegagalan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Ingat : 1 pikiran “duh ASI peras saya cukup gak ya?” maka pada saat bersamaan ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin (produksi ASI) utk bekerja lambat. Dan akhirnya produksi ASI menurun.
Relaks saja ya bu. Disini sebetulnya peran besar sang ayah.
Jika ayah mendukung maka ASI akan lancar.
Mendukung bisa dg berbagai cara mulai dari menyemangati istri
hingga hal2 lain spt menyendawakan bayi setelah menyusu, menggendong bayi utk disusukan ke ibunya, dsbnya.

4. Hindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASInya masih sedikit atautakut anak gak kenyang, banyak yg segera memberikan susu formula. Padahal
pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar. Anak relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu formula dg dot. Begitu bayi diberikan susu formula, maka saat ia menyusu pada ibunya akan kekenyangan. Sehingga volume ASI makin berkurang. Makin sering susu formula diberikan makin sedikit ASI yg diproduksi.

5. Hindari penggunaan DOT, empeng, dkknya
Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa (ataupun memilih susu formula) berikan ke bayi dg menggunakan sendok, bukan dot ! Saat ibu memberikan dg dot, maka anak dapat mengalami BINGUNG PUTING (nipple confusion). Kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung puting seperti ketika menyusu dot. Padahal, cara menyusu yang benar adalah seluruh areola (bag. gelap di sekitar puting payudara) ibu masuk ke mulut bayi. Akhirnya, si kecil jadi ogah menyusu langsung dari payudara lantaran ia merasa betapa sulitnya mengeluarkan ASI. Sementara kalau menyusu dari botol, hanya dengan menekan sedikit saja
dotnya, susu langsung keluar. Karena itu hindari penggunaan dot dsbnya.

6. Datangi klinik laktasi. Jangan ragu untuk menghubungi atau konsultasi dg klinik laktasi. Disana ibu dan ayah mendapatkan masukan secara teknis agar ASI tetap optima.

7. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.

8. Lakukan perawatan payudara : Massage / pemijatan payudara dan kompres air hangat & air dingin bergantian.

PERAN FUNGSI BIDAN

I. Peran sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga kategori tugas, yaitu :

A. Tugas mandiri
1. Menetapkan mnajemen kebidanan pada setiap asuhan yang diberikan :
a. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
b. Menentukan diagnosa
c. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
e. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
f. Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan
g. Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan.

2. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien :
a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa pranikah.
b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar.
c. Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai prioritas dasar bersama klien.
d. Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana
e. Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.
f. Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.
g. Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan

3. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal :
a. Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil.
b. Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
e. Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien.
f. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidana bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

4. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga :
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa persalinan.
b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencna yang telah disusun.
e. Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindakan pada ibu masa persalinan tersaing dengan prioritas.
g. Membuat asuhan kebidanan.

5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir :
a. Mengakaji status kesehatan bayi baru lahir dengan melibatkan keluarga.
b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan pada bayi baru lahir.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut.
g. Membuat rencana pencatatan dan laporan asuhan yang telah diberikan.

6. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga :
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

7. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana :
a. Mengakaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada pus/wus.
b. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan.
c. Menyusun rencana pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien.
d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
e. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien.
g. Membuat pencatatan dan laporan.

8. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimaterium dan menopause :
a. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien.
b. Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan.
c. Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana.
e. Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut bersama dengan klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

9. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga :
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita.
b. Menentukan diagnosa dan prioritas masalah.
c. Menyusun rencana asuhan sesuai dengan rencana.
d. Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah.
e. Mengevaluasi asuhan yang telah diberikan.
f. Membuat rencana tindak lanjut.
g. Membuat catatan dan laporan asuhan.

B. Tugas Kolaborasi/Kerjasama
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga :
a. Mengakaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien.
d. Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dengan melibatkan klien.
e. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama dengan klien.
g. Membuat pencatatan dan pelaporan.

2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
a. Mengakaji kebutuhan asuhan yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawat daruratan pada kasus resiko tinggi.
c. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindakan lanjut bersama klien.
g. Membuat catatan dan laporan.

3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
b. Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawat daruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/ keluarga.
g. Membuat catatan dan laporan.

4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga :
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi .
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawat daruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama.
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga.
g. Membuat catatan dan laporan.

2. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi yang melibatkan klien dan keluarga.
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
b. Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawat daruratan.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama telah diberikan..
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
g. Membuat catatan dan laporan.

3. Memberikan asuhan kebidana pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.
a. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada bati balita dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
b. Menentukan diagnosa, prognoa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawat.
c. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas.
d. Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.
e. Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama telah diberikan..
f. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien dan keluarga.
g. Membuat catatan dan laporan.

C. Tugas Ketergantungan/Merujuk
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
a. Mengakaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga.
c. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap.
d. Membantu pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

2. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan :
a. Mengakaji kebutuhan asuhan kebidanan yang melalui konsultasi dan rujukan.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
e. Mengirin klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
f. Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

3. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga:
a. Mengakaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

4. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawat daruratan dengan melibatkan klien dan keluarga :
a. Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada ibu dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah.
c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan.
d. Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

5. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga :
a. Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah.
c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan tindakan.
d. Mengirim klien kepada pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan

6. Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien dan keluarga :
a. Mengakaji adanya penyulit dan kedaan kegawatan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
b. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah.
c. Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
d. Mengirim klien kepada pelayanan kesehatan yang berwenang.
e. Membantu pencatatan dan laporan serta mendokumentasikan

II. Peran Sebagai Pengelola
1. Mengembangkan pelyanan dsar kesehatan terutama pelayan kebidanan untuk individu keluarga kelompok khusus dan masyarakat diwilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien :
a. Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
b. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat.
c. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana.
d. Mengkoordinir mengawasi dan membimbing kader, dukun/petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB.
e. Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khusunya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program sektor terkait.
f. Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarkat dan memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
g. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek professional melalui pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi.
h. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan.

2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sector lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya :
a. Bekerjasama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.
b. Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB dan masyarakat.
c. Melaksanakan pelatihan membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
d. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
e. Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang berkaitan denga kesehatan.

III. Peran Sebagai Pendidik
1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu keluarga kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhibungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana :
a. Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
b. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhanyang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Menyiapkan alat dan bahan prndidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
d. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan rencan jangka pendek dan jangka panjang melibatkan unsur-unsur terkait termasuk masyarakat.
e. Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk perbaiki dan meningkatkan program di masa yang akan datang.
f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.

2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau temapat kerjanya :
a. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa
b. Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian.
c. Menyiapkan alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun
d. Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsure-unsur terkait.
e. Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup kerjanya.
f. Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.
g. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.
h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingan secara sistematis dan lengkap.

IV. Peran Sebagai Peneliti/Investigator
1. Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok :
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
b. Menyusun rencana kerja pelatihan.
c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.
d. Mengolah dan menginterprestasikan data hasil investigasi.
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.

Referensi
Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.
Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004

Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995


PENGERTIAN FILOSOFI DAN DEFINISI BIDAN

Definisi Bidan
1. Bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata MIDWIFE yang artinya Pendamping wanita, sedangkan dalam bahasa Sanksekerta “Wirdhan” yang artinya : Wanita Bijaksana

2. Bidan merupakan profesi yang diakui secara nasional maupun internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh dunia. Pengertian bidan dan bidang praktiknya secara internasional telah diakui oleh Internasional Confederation of Midwives ( ICM ) tahun 1972 dan Internasional Federation of International Gynaecologist and Obstetritian ( FIGO ) tahun 1973, WHO dan badan lainnya. Pada tahun 1990 pada pertemuan dewan di Kobe, ICM menyempurnakan definisi tersebut yang kemudian disahkan oleh FIGO ( 1991 ) dan WHO (1992).

3. MIDWIFE IS..
She is a person who, in partnership with women, is able to give the necessary support, evidence-based information and care during pregnancy, labour and postpartum period, to facilitate births in a one and one situation on her own responsibility and to provide care for the new-born and the infant. This care includes the promotion of well-being, the detection of complication in mother and child, the accessing of appropriate skilled assistence and the carrying out of emergency measures. She has important task in health counselling and education, not only for the women, but also with the family and in the public sphere. The work should involve antenatal education and preparation of parenthood and extends to areas of woman’s reproductive heal,family planning and childcare.
She may practice in any setting including the home, the community, birth centers, clinics, hospitals or in any other service.

4. Pengertian bidan adalah :
Seseorang yang telah menyelesaikan program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri itu. Dia harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil, persalinan dan masa pasca persalinan ( post partum period ), memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak.

Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat darurat pada saat tidak hadirnya tenaga medik lainnya. Dia mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orang tua, dan meluas ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana dan asuhan anak. Dia bisa berpraktik di rumah sakit, klinik, unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat-tempat lainnya.

5. Pengertian Bidan Indonesia :
Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi masyarakat Indonesia, maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan bahwa bidan Indonesia adalah: seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.

Falsafah Asuhan Kebidanan
Falsafah atau filsafat berasal dari bahasa arab yaitu
“ falsafa ” (timbangan) yang dapat diartikan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya. (Harun Nasution, 1979)

Menurut bahasa Yunani “philosophy“berasal dari dua kata yaitu philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan sophos (hikmah, kebijkasanaan, pengetahuan, pengalaman praktis, intelegensi). Filsafat secara keseluruhan dapat diartikan “ cinta kebijaksanaan atau kebenaran.”

Falsafah kebidanan merupakan pandangan hidup atau penuntun bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan. Falsafah kebidanan tersebut adalah :
1. Profesi kebidanan secara nasional diakui dalam Undang – Undang maupun peraturan pemerintah Indonesia yang merupakan salah satu tenaga pelayanan kesehatan professional dan secara internasional diakui oleh International Confederation of Midwives (ICM), FIGO dan WHO.
2. Tugas, tanggungjawab dan kewenangan profesi bidan yang telah diatur dalam beberapa peraturan maupun keputusan menteri kesehatan ditujukan dalam rangka membantu program pemerintah bidang kesehatan khususnya ikut dalam rangka menurunkan AKI, AKP, KIA, Pelayanan ibu hamil, melahirkan, nifas yang aman dan KB.
3. Bidan berkeyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan perbedaan budaya. Setiap individu berhak untuk menentukan nasib sendiri, mendapat informasi yang cukup dan untuk berperan di segala aspek pemeliharaan kesehatannya.
4. Bidan meyakini bahwa menstruasi, kehamilan, persalinan dan menopause adalah proses fisiologi dan hanya sebagian kecil yang membutuhkan intervensi medic.
5. Persalinan adalah suatu proses yang alami, peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal.
6. Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat, untuk itu maka setiap wanita usia subur, ibu hamil, melahirkan dan bayinya berhak mendapat pelayanan yang berkualitas.
7. Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang membutuhkan persiapan mulai anak menginjak masa remaja.
8. Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh perilaku ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
9. Intervensi kebidanan bersifat komprehensif mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
10. Manajemen kebidanan diselenggarakan atas dasar pemecahan masalah dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan yang professional dan interaksi social serta asas penelitian dan pengembangan yang dapat melandasi manajemen secara terpadu.
11. Proses kependidikan kebidanan sebagai upaya pengembangan kepribadian berlangsung sepanjang hidup manusia perlu dikembangkan dan diupayakan untuk berbagai strata masyarakat.

Pelayanan Kebidanan
Seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab praktek profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan Meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka mewujudkan kesehatan dan masyarakat.

Praktek Kebidanan
Penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan / asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan

Asuhan Kebidanan
Penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil,persalinan, nifas bayi stelah lahir serta KB.

Referensi
1. Bakhtiar, Amsal. Filsafat Ilmu, Jakarta, 2007
2. Sarwono P. Ilmu Kebidanan, Jakarta, 2007.
3. Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan. Yogyakarta, 2008.
4. Syofyan,Mustika,et all.50 Tahun IBI Bidan Menyongsong Masa Depan Cetakan ke-III Jakarta: PP IBI.2004
5. Depkes RI Pusat pendidikan Tenaga Kesehatan. Konsep kebidanan,Jakarta.1995






Tips Melembutkan Tangan


Ehmm.. siapa yang tidak mau tangannya lembut, halus dan sehat? Pastilah kita terutama para wanita mendambakannya. Apalagi tangan termasuk bagian tubuh yang mudah diliat dan dirasakan oleh orang lain terutama saat kita berjabat tangan.

Tapi pekerjaan rumah tangga, kesibukan kantor dan berbagai aktifitas lainnya dapat membuat tangan kita menjadi kasar dan tak terawat. Bagaimana membuat tangan kita menjadi lebih indah, di bawah ini beberapa tips yang dapat kita pergunakan.

  • Cobalah hilangkan sel kulit mati dengan cara melarutkan garam laut dan lemon. Gosokkan perlahan ramuan ini pada tangan dengan sikat gigi yang sudah tidak terpakai. Lakukan ini seminggu dua kali agar melembutkan tangan dan membuang kotoran pada kulit tangan.
  • Siapkan minyak zaitun dan sarung tangan dari katun. Rendam sarung tangan Anda dengan minyak zaitun, peras baik-baik lalu kenakan selama tidur. Jika kuku Anda terasa kering, coba rendam kuku selama kira-kira 10 menit dalam air hangat kemudian keringkan dan segera beri moisturizer yang mengandung berbagai bahan seperti urea, lactic arid dan minyak aliserin. Lakukan perawatan ini dua kali sehari.
  • Setelah mencuci tangan, keringkan dengan kain kemudian usapkan moisturizer ke telapak tangan dan kuku agar kelembutannya selalu terjaga
  • Rendamlah tangan Anda selama 5 menit pada satu cangkir susu cair yang telah di hangatkan untuk menguatkan kuku dan melembabkan kulit. Kandungan dalan susu bukan hanya berisi lactit acid, alpha hydroxyl acid yang mampu mengelupas sel kulit mati dengan lembut tetapi juga mengandung kalsium yang berguna untuk menguatkan kuku yang mudah patah.
  • Jangan membuang ampas kopi anda di rumah, cobalah menggosok2kan nya kada kedua telapak tangan anda. Ini berfungsi sebagai scrub penghalus dan pelembut tangan juga loh.
selamat mencoba :)

Sabtu, 25 September 2010

Manfaat Olahraga Saat Hamil

Jakarta - Hamil bukan berarti bebas berolahraga. Agar tubuh tetap sehat dan persalinan lancar, coba gerakkan tubuh secara teratur.

Olahraga saat hamil dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh. Banyak manfaat dari olahraga saat masa kehamilan, diantaranya:

1. Membantu mengurangi sakit punggung, sembelit dan kembung pada perut.

2. Meningkatkan energi sehingga tetap bisa aktif menjalani aktifitas.

3. Membantu Anda merasa sedikit lelah untuk membuat Anda bisa tidur lebih cepat sehingga mendapatkan pola tidur yang baik.

4. Memperkuat otot-otot pada tubuh. Hal ini akan membantu Anda saat persalinan berlangsung.

Olahraga yang baik untuk ibu hamil, merupakan olahraga yang berhubungan dengan jantung, otot perut, otot punggung dan otot panggul.



Anda bisa mencoba olahraga berjalan kaki mengitari taman atau kompleks. Berjongkok dan latihan kegel juga bagus untuk memperkuat otot-otot panggul. Beristirahatlah bila Anda sudah merasa lelah dan cukupi tubuh Anda meminum air agar tidak dehidrasi.

Mulailah olahraga bertahap, cukup olahraga lima menit jika sebelumnya Anda tidak pernah berolahraga. kemudian seminggu setelahnya tambahkan lima menit. Tambahkan waktu olahraga setiap minggunya hingga akhirnya mencapai 30 menit.

Kiki Oktaviani - wolipop