Jakarta, Asupan nutrisi saja tidak cukup bagi ibu hamil, sebab kondisi kejiwaan juga mempengaruhi kandungannya. Ibu hamil yang selalu merasa sedih cenderung melahirkan bayi dengan berat badan rendah, yang rentan mengalami kematian.
Temuan ini membuktikan bahwa kesehatan mental sangat mempengaruhi kesehatan dan tingkat kematian bayi yang dilahirkan. Pengaruhnya bahkan bisa disejajarkan dengan kemiskinan, kurang gizi dan status sosial-ekonomi yang rendah.
Dikutip dari Sciencedaily, Minggu (29/8/2010), peneliti dari Karolinska University dan Bangladesh Rural Advancement Committee (BRAC) menyimpulkan hal itu setelah mengamati 720 wanita hamil di Bangladesh. Partisipan diambil dari 2 subdistrik perkampungan miskin di negara tersebut.
Pada trimester ke-3, para partisipan menjalani tes untuk mengukur tingkat kegelisahan dan gejala-gejala depresi klinis. Terungkap 18 persen di antaranya menderita depresi dan 25 persen mengalami kegelisahan.
Peneliti lalu mengamati berat badan bayi, 48 jam setelah dilahirkan. Ternyata, para partisipan yang mengalami depresi dan kegelisahan dalam masa kehamilan lebih banyak melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
"Hal ini sangat mengkhawatirkan, sebab berat badan yang rendah pada bayi yang baru lahir erat kaitannya dengan tingkat kematian," ungkap Hashima-E- Nasreen yang memimpin penelitian tersebut.
Di wilayah Asia Selatan termasuk Bangladesh, kesehatan ibu dan anak terhitung masih memprihatinkan. Oleh karenanya, salah satu prioritas Millennium Development Goal di wilayah tersebut adalah menekan tingkat kematian bayi.
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar