Selasa, 08 Februari 2011

TANDA TANDA KEHAMILAN BERMASALAH

Kehamilan bermasalah? Sudah tentu ini bukan hal yang menyenangkan bagi calon ibu. Kadangkala masalah kehamilan tak dapat kita tolak. Makanya, semakin cepat masalah kehamilan ini diketahui, akan semakin baik.

Ibu HamilPada intinya, ada empat kehamilan bermasalah yang dapat diketahui pada triwulan pertama, yang biasanya ditandai dengan pendarahan dan kemudian keguguran (abortus).
Yuk cek apa saja:

1. Hamil anggur

Unik, karena janin di dalam rahim berbentuk gelembung-gelembung putih mirip anggur. Gelembung-gelembung (diamater 1 mm hingga 2 cm) ini sebenarnya degenerasi hidropik dari villi chorialis.

Perkembangan sel telur yang seharusnya menjadi janin justru terhenti, yang terus berkembang adalah sel-sel trofoblas yang nantinya akan menjadi plasenta dan membentuk gelembung-gelembung berisi cairan. Diameter ukuran antara 1 milimeter sampai 1 - 2 sentimeter.

Ditandai dengan kehamilan yang lebih besar dari umur kehamilan pada umumnya, mual muntahnya pun lebih hebat.

Hamil anggur bisa juga diketahui dengan cara mengukur kandungan hormon HCG (Hormon Chorionic Gonadotrophin) di dalam air seni atau darah.

Tidak selalu mengakibatkan keguguran spontan.

Hamil anggur bisa mengakibatkan krisis hormon tiroid dalam darah, yang juga dapat mengakibatkan kematian ibu. Pendarahan dari vagina merupakan gejala utama hamil anggur.

2. Kehamilan kosong (blighted ovum)

Kehamilan tanpa janin atau telur kosong ini termasuk jenis keguguran yang spontan, karena tidak ada pertumbuhan janin di dalam rahim atau kosong, hanya berisi cairan, maka akan keluar dengan sendirinya, dan berakhir dengan keguguran.

Biasanya baru diketahui saat kehamilan memasuki usia pertengahan triwulan pertama, karena memang pada awalnya kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tanda-tanda kelainan.

Lakukan USG pada kunjungan pertama sehingga sejak dini dapat diketahui kehamilannya ada di dalam atau di luar.

Sekitar 60 persen kehamilan kosong disebabkan kelainan kromosom dan gen. Sisanya disebabkan berbagai faktor, seperti infeksi, Diabetes Melitus yang tidak terkontrol, kelainan imunologi, dan kelainan yang berasal dari sel telur dan sperma.

Pada dasarnya, kehamilan kosong tidak berdampak pada keselamatan si ibu, namun tetap harus diwaspadai akibat dari komplikasi tindakan yang dilakukan.

3. Hamil di luar kandungan

Kehamilan yang terjadi di luar tempat yang semestinya. Adanya di saluran tuba, atau saluran indung telur, yaitu saluran yang tidak siap untuk menerima kehamilan.

Pada saat kehamilan sudah memasuki usia besar akan pecah dan timbul pendarahan. Ini dapat mengakibatkan kematian si ibu, karena ketika pecah, terjadi pendarahan di dalam perut.

Tanda-tanda yang terjadi pada kehamilan di luar kandungan yang lebih dominan adalah nyeri perut, kemudian terjadi pendarahan pada vagina, disertai dengan keadaan umum ibu yang makin menurun dan pucat.

Pendarahan terkumpul pada rongga perut. Karena pada ibu hamil, tidak boleh mengalami pendarahan pervagina sebelum waktu persalinan, maka jika sudah ada tanda-tanda pendarahan, segera cari pertolongan.

4. Mudigah

Tetap menunjukkan tanda-tanda kehamilan pada umumnya, seperti nyeri perut dan perdarahan.

Kematian mudigah dapat terjadi karena kelainan kromosom, dimana mudigah atau janin sudah mati, tidak berbentuk hormon-hormon lagi.

Plasenta dianggap benda asing, dan akan dikeluarkan oleh tubuh, sehingga berakibat keguguran, dengan gejala utama terjadi pendarahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar