Perdarahan karena trauma kelahiran dan setelah melahirkan membuat wanita lebih mudah terserang infeksi yang disebabkan oleh bakteri non nemolitik Streptococcus, Escherichia coli dan sejenis Staphylococcus.
1. Tergantung lokasi dan kehebatan luka infeksinya
2. Biasanya disertai demam, rasa sakit, bengkak
3. Temperatur lebih dari atau sama dengan 100,40F (380C) 24 jam pertama setelah kelahiran / lebih.
Indikasi demam saat setelah melahirkan
Perawatanya :
1. Memantau
2. Kebiasaan dan rangsangan
3. Memberikan antibiotik dan analgetik
4. Menjamin kenyaman; menganjurkan istirahat
5. Menggunakan tindakan pencegahan umum
6. Memulihkan tenaga dan memberikan diet tinggi kalori
7. Memberitahukan keluarga tentang keadaan ibu dan kemajuan kelahiran
8. Lebih meningkatkan hubungan antara ibu dan bayi sesering mungkin
9. Diakhiri dengan rencana dan persiapan peralatan.
Endometritis
Mikororganisme yang menyerang plasenta dan mungkin penyebarannya ke seluruh endometrium
Gejala :
1. Demam
2. Suhu tingi
3. Tidak nafsu makan
4. Malas
5. Uterus yang buruk
6. Lokea berbau busuk
7. Kram Uterin
Terapi :
1. Memberikan antibiotik dan analgetik
2. Menganjurkan posisi fowler
3. Memulihkan tenaga
4. Menggunakan tindakan pencegahan umum
Pelvic Cellulitis / Parametritis
Penyebarann mikroorganisme melalui sistem limfe dan melewati jaringan disekeliling uterus
Gejala :
1. Demam
2. Suhu tinggi
3. Sakit perut bagian bawah
4. Kelunakan hati
Terapi :
1. Memberikan antibiotik dan analgetik
2. Menganjurkan istirahat
3. Pemulihan tenaga
Infeksi Perineum
Trauma pada perineum membuat wanita mudah terserang infeksi
Gejala :
1. Sakit lokal
2. Demam
3. Nyeri hebat
4. Kemerahan
5. Pengeringan seropurulent
Terapi :
1. Memberikan antibiotik dan analgetik
2. Menganjurkan mandi air panan / dingin
3. Menggunakan tindakan pencegahan umum
Perawatan Perineum
Mengajarkan Kesehatan
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merubah masing-masing pengalas, setelah buang air / BAB.
2. Perawatan Perineum-mengusap dari depan ke belakang dengan bersih, dengan air hangat/sejuk/dingin, pencegahan dengan antiseptik dan tidak memisahkan labia.
3. Memelihara kebersihan dari pengalas/pembalut
4. Menghindari menggunakan tampon sampai permulaan siklus haid lagi.
5. Evaluasi/Hasil Kriteria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar