Hypnobirthing membuat proses melahirkan normal secara alamiah menjadi nyaman dan tidak menakutkan. Sebenarnya cara persalinan itu sudah dikenalkan oleh pakar ginekologi Dr.Grantly Dic-Read, lewat buku Childbirth Without Fear yang ditulisnya pada 1944. Terapi hypnobirthing selanjutnya dikembangkan oleh Marie F.Mongan pendiri Hypnobirthing Institute.
Hypnobirthing dari kata hypnotic dan birthing, bukan berarti ibu hamil akan dihipnotis hingga tertidur atau tidak sadarkan dirinya saat melahirkan. Namun, hipnotis yang digunakan adalah metode penanaman sugesti positif saat otak telah berada dalam kondisi rileks.
Setelah mengikuti Hypnobirthing Course, Marie F Mongan by Peter Jackson di Perth, Australia tahun 2002, Lanny Kuswandi mencoba mengembangkan metode ini di Indonesia sejak tahun 2003.
Ia menjelaskan bahwa melahirkan adalah suatu proses alamiah dan memang menimbulkan rasa sakit. Namun, banyak wanita merasakan sakit tersebut lebih parah dari sebenarnya karena telah dipengaruhi oleh rasa panik dan stres. Apalagi semua wanita di dunia tumbuh dewasa "diracuni" dengan pengetahuan melahirkan normal itu sangat sakit.
Akibatnya muncul konsep fear-tension-pain (takut-tegang-sakit), di mana rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan sakit. Mirip dengan gejala spikosomatis (gangguan fisik yang timbul lebih disebabkan karena faktor psikologis).
Persalinan akan berjalan mudah dan nyaman jika si ibu rileks, tidak cemas, takut, dan panik. Karena jika panik produksi endorfin dalam tubuh yang berfungsi membuat tubuh merasa nyaman akan terhalang.
Memang, menjelang persalinan ada kontrasi atau ketegangan otot. Tentu rasanya sakit. Kontraksi ini berguna dan sangat membantu ibu mengejan dan membantu bayi untuk menemukan jalan keluar. Kalau si ibu tegang, jalan lahir malah menjadi kaku, membuat bayi juga sulit keluar. Bila si ibu tegang, kaku, dan mengalami kontrasi jelas semakin tidak nyaman. Karena sakit sekali.
"Yang terbaik adalah sambil mengejan mengikuti tekanan kepala bayi. Proses persalinan menjadi lebih cepat dan nyaman. Kalau si ibu banyak menjerit histeris atau teriak-teriak, justru membuang banyak energi," kata Lanny yang berpengalaman sebagai bidan ini.
Latihan rileksasi
Menurut Lanny yang sekarang membuka pelatihan hypnobirthing di klinik ProV, Cempaka Putih Jakarta Pusat, layanan persalinan yang diberikannya itu mudah dipelajari.
Satu contoh latihan sederhananya: dari otot kaki hingga kepala dibuat rileks, dengan cara mengendurkannya. Kemudian dilanjutkan dengan mengatur napas secara perlahan. Kedua mata diarahkan pada satu titik di langit-langit yang membuat mata si ibu terpejam, sambil mendengarkan musik yang mendukung suasana rileks.
Dalam kondisi rileks itulah masukkan program positif. Ucapkan dalam hati secara perlahan dan sadar," Saya dan janin saya akan tumbuh sehat. Dan saat persalinan saya menghadapinya dengan tenang." Latihan ini dilakukan terus menerus sampai menjelang kelahiran.
Hypnobirthing melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan tanpa proses pembedahan.
Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan fear-tension-pain syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan luar biasa dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran.
Seorang ibu yang sudah mahir hypnobirthing memiliki keahlian secara lisan dan visual mengenai kemampuan alaminya dalam mengikuti cara alami yang ideal untuk melahirkan.
Si ibu mempercayai insting tubuhnya, bahwa tubuhnya diciptakan untuk bekerja dalam irama yang selaras saat mengeluarkan bayi ke dunia. Karena si ibu pun dapat berkomunikasi batin dengan bayi untuk bekerja sama dalam proses kelahirannya ke dunia. "Ayo nak, kamu pintar, Ibu bantu kamu dorong keluar."
(kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar