Menurut ahli fisioterapi Wiwit Azmi Lestari, AMF, SE, DIPL. CIDESCO, perawatan tubuh pascakehamilan atau persalinan harus dimulai sesegera mungkin. Jika dokter atau rumah sakit menyarankan meninggalkan rumah sakit tiga hari pascapersalinan, maka pada hari keempat, ibu yang baru melahirkan sudah bisa memulai perawatan tubuh.
"Perawatan tubuh yang dilakukan sesegera mungkin pascapersalinan, tentu dengan disiplin diri dan cara yang tepat, akan mengembalikan tubuh ideal 100 persen, terutama untuk menurunkan berat badan," papar Wiwit kepada Kompas Female saat ditemui di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jakarta, Jumat (31/12/2010) kemarin.
Fase nifas 40 hari harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh ibu pascamelahirkan jika ingin berat dan bentuk badannya kembali ideal. "Sekitar 4-6 minggu ibu harus diet keras, namun bukan diet asupan makan, tetapi lebih kepada perawatan yang tepat dan disiplin sebagai proses pengembalian bentuk dan berat badan agar kembali ideal," lanjut Wiwit.
Tradisi perawatan tubuh yang nyatanya masih ampuh mengembalikan tubuh ideal, di antaranya, mengonsumsi jamu selapan, mengenakan gurita, dan pijat khusus ibu pascamelahirkan atau perawatan khusus pascapersalinan. Jika perawatan ini dijalankan teratur dan disiplin, tentu dengan cara yang tepat, pada minggu ketujuh pascapersalinan tubuh akan kembali ideal, tegas Wiwit.
Sayangnya, tak sedikit perempuan yang meninggalkan tradisi ini karena menganggapnya tak praktis. Padahal, banyak perempuan yang mendambakan tubuh kembali ideal pascapersalinan. Kata Wiwit, ketidaktahuan menjadi penyebab utama keengganan perempuan menjalani perawatan model lama ini.
Kombinasikan jamu dengan aromaterapi
"Banyak yang tidak suka herbal atau jamu-jamuan, ini alasan yang paling banyak muncul saat bicara mengenai perawatan tubuh dengan jamu selapan. Padahal, hal ini bisa diatasi dengan menambahkan setetes saja aromaterapi untuk dikombinasikan dengan jamu selapan. Dengan begitu, aroma jamu menjadi tak dominan. Lagi pula, dengan kecanggihan teknologi, jamu herbal ini bisa digantikan dengan bentuk lain seperti pil atau kapsul dengan manfaat yang sama," papar Wiwit.
Cara lain bagi perempuan yang tak suka aroma jamu adalah dengan menggunakan aromaterapi yang disukai sebagai pengharum ruangan. Jadi, saat akan meminum jamu, aromaterapi mengalahkan aroma jamu, atau setidaknya mengurangi ketajaman bau jamu.
Dahsyatnya gurita atau stagen
Menggunakan stagen atau gurita model lama dengan panjang hingga belasan meter memang tak praktis. Namun, cara ini masih dipandang jitu untuk membentuk tubuh, terutama bagian perut dan pinggang. "Perut ramping pinggang mengecil dengan memakai stagen. Kalau mau kurus ya memang harus ada risiko yang dijalani meski dirasa tak praktis caranya," jelas Wiwit.
Rupanya belum ada yang bisa menggantikan kedahsyatan gurita atau stagen, tradisi para orangtua. "Korset sifatnya lentur, tak bisa membentuk tubuh seperti gurita," jelas Wiwit.
Pilih terapis yang ahli memijat pascapersalinan
Sementara untuk perawatan tubuh dengan pijatan khusus pascapersalinan, pastikan Anda memilih jasa terapis ahli. Pilih terapis yang terlatih dan bersertifikat untuk memastikan pijatan yang dilakukannya tepat dan membantu Anda mengembalikan tubuh ideal.
"Terapis yang ahli dan terlatih khusus untuk perawatan pascapersalinan memiliki sertifikasi. Baik sertifikasi dari negara maupun sertifikasi khusus," kata Wiwit sambil menambahkan, terapis ahli harus memperbaharui sertifikasi yang didapatnya dari negara setiap dua tahun. Sedangkan mengenai sertifikat khusus, bisa diperoleh terapis dari berbagai lembaga pendidikan yang dipilihnya untuk mempelajari terapi pijat atau perawatan khusus ibu pascamelahirkan.
Tak perlu takut gemuk pasacapersalinan karena tradisi sudah mengajarkan bagaimana Anda bisa kembali ramping pascapersalinan. Yang Anda butuhkan adalah motivasi dan disiplin diri menjalani proses perawatan segera setelah melahirkan hingga enam minggu waktu ideal mendapatkan kembali tubuh ideal. Jangan sampai menyesal karena terlambat memulai. Pasalnya, lewat dari periode waktu ini, peluang untuk mendapatkan tubuh ideal kurang dari 100 persen.
(kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar