Minggu, 02 September 2012

Asuhan Keperawatan (Askep) Otitis (Radang Telinga)

Otitis (radang telinga)
Radang telinga bisa disebabkan oleh bakteri dan virus yang mengendap pada rongga telinga bagian luar, bagian tengah, dan di bagian dalam. Dapat juga lantaran infeksi saluran pernafasan bagian atas (ispa). Jikalau tiba-tiba telinga anda berdenging, mungkin saja anda menderita radang telinga.


Dr. Agus Subagio, SpTHT dari Rumah Sakit Puri Indah Jakarta Barat mengemukakan radang telinga yaitu peradangan yang terjadi di bagian telinga luar (otitis external), telinga bagian tengah (otitis media), dan telinga bagian di dalam. Nyeri, rasa penuh di telinga, berdenging atau kehilangan pendengaran, hati-hati, mungkin saja anda alami otitis (radang telinga). Type radang telinga yang umum yaitu otitis media, yakni infeksi pada telinga sedang dan otitis eksterna atau radang telinga luar, terangnya.

Otitis media yaitu peradangan dari telinga bagian tengah. Peradangan ini kerapkali diawali dengan infeksi-infeksi yang mengakibatkan sakit tenggorokan dan selesma-selesma atau persoalan-persoalan pernapasan selainnya yang menyebar ke telinga bagian tengah. Ini bisa disebabkan oleh virus-virus atau bakteri-bakteri yang jadi akut atau kritis. Otitis media akut umumnya timbul dengan cepat, berdurasi pendek dan terkait dengan akumulasi cairan di telinga bagian tengah.

Otitis media kronik (omk) yakni peradangan telinga bagian tengah yang gigih, dengan khas dapat diderita sepanjang 1 bulan. Ini tidak sama dengan infeksi telinga akut (otitis media akut) yang umumnya berlangsung lebih dari satu minggu. Sesudah infeksi akut, cairan barangkali tertinggal di belakang gendang telinga (tympanic membrane) yang mengendap sampai tiga bln. sebelum saat menghilang, jelasnya.

Otitis media kritis barangkali berkembang sesudah periode waktu yang berkelanjutan dengan cairan atau tekanan negatif di belakang gendang telinga. Otitis media kritis bisa menyebabkan kerusakan yang terus-terusan pada telinga sedang dan gendang telinga. Dan barangkali ada aliran yang terus-terusan lewat lubang pada gendang telinga. Otitis media kritis kerapkali diawali tanpa nyeri dan demam. Tekanan telinga atau telinga yang meletus bisa menjadi gigih buat berbulan-bulan. Adakalanya kehilangan pendengaran yang tidak kentara dikarenakan oleh otitis media kronik, tuturnya.

Gejala dan penyebab
Radang telinga bagian tengah atau otitis media akut (oma) umumnya dibarengi demam dan telinga merasa penuh. Bila berlangsung kurun waktu yang lama, sampai menahun, akan beralih jadi otitis media supuratif kronik (omsk), yakni radang kritis telinga bagian tengah karenanya ada lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani). Dan keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) kian lebih dua bln., baik terus-menerus atau hilang-timbul, jelasnya.

Adanya tekanan dari cairan yang terkumpul di dalam telinga sedang, tepatnya pada gendang telinga, akan menyebabkan demam tinggi, mual-mual, muntah, sakit kepala dan selera makan menurun atau hilang. Keluarnya cairan kental dari lubang telinga menandai robeknya gendang telinga disebabkan tekanan cairan yang telah demikian kuat. Tetapi apabila peradangan tersebut tidak dibarengi infeksi, mungkin gangguan telinga ini nyaris tanpa gejala. Atau gejalanya dapat berbentuk perasaan telinga layaknya dipenuhi suatu hal. Apabila ada infeksi, yang umumnya datang dari infeksi saluran napas bagian atas, gejala yang nampak serupa flu biasa, terangnya.

Namun radang telinga bagian luar dikarenakan oleh infeksi. Contohnya lantaran bakteri dan jamur. dapat juga non infeksi. Contohnya lantaran iritasi, exim di telinga, kecelakaan, dan trauma. Radang bagian sedang lantaran ispa (infeksi saluran pernapasan atas). Dan telinga bagian di dalam lantaran penjalaran atau komplikasi dari radang telinga bagian tengah. Infeksi di telinga tengah ini dapat mengakibatkan rusaknya struktur-struktur di bagian tengah telinga dan makin lama akan terjadi komplikasi dari radang telinga, si penderita dapat alami pusing berputar dan infeksinya akan menyebar sampai ke otak. Radang telinga ini semakin banyak diderita oleh anak-anak, lebih kurang umur 5-10 th., tuturnya.

Otitis media supuratif kronik (omsk), yakni komposisi kronik telinga yang dibarengi perforasi membrane timpani dan keluar sekret dengan terus-menerus atau hilang-timbul, umumnya dibarengi gangguan pendengaran. Sebagian besar omsk adalah lanjutan dari oma dan sebagian kecil dikarenakan oleh perforasi membran timpani disebabkan trauma telinga. Gambaran klinis omsk yaitu keluar sekret dari telinga sedang. Gangguan pendengaran terjadi dengan perlahan-lahan. Rasa sakit timbul apabila telah timbul komplikasi atau omsk dibarengi oe. Pada kontrol fisik terlihat membran timpani telah perforasi, tuturnya.

Buat mendeteksi radang telinga bisa dilakukan dengan langkah anemnesa, yakni lihat gendang telinga dengan otoskop. Tak hanya itu, tes memakai garputala dan audiometri juga dapat dipakai. Alat tersebut berperan buat mengetes ketajaman pendengarannya, oae (oto akustik emation), dan bera (brea respons audiometri), jelasnya.

Pengobatan
Cocok dengan type omsk, pada jenis beningnya apabila sekretnya progresif baiknya diberikan obat pencuci telinga h2o2 3 % sepanjang 2-3 hari dibarengi pemberian antibiotik atau penisilin. Apabila sekret telah berkurang namun belum kering, memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid, pada 10-14 hari lamanya. Penderita omsk tidak disarankan berenang. Apabila dengan penyembuhan dengan konservatif sekret tidak kering, kemungkinan telah terjadi mastoiditis kritis, hingga disarankan buat dioperasi. Pada jenis maligna, penyembuhan yang pas dengan operasi, tuturnya.

Pencegahannya
Radang telinga dapat dihindari dengan langkah melindungi gaya hidup sehat dan rajin berolahraga. Upayakan agar jangan sempat terjadi infeksi saluran pernapasan atas (ispa). Lantaran itu diajurkan rajin rajin membersihkan tangan lantaran ispa gampang menyebar lewat tangan. Janganlah membersihkan telinga dengan benda yang ujungnya keras. Disamping itu, kurangi tingkat polusi hawa terlebih di dalam tempat tinggal dengan tidak merokok, perbaiki fasilitas sanitasi, manfaatkan air bersih, dan kecukupan ventilasi ruangan, melakukan perbaikan daya tahan tubuh mengonsumsi makanan yang bergizi, menambah kebersihan diri dan janganlah sangat lama ada di dalam air saat berenang jikalau tidak memakai pelindung telinga, jelasnya. (rwa: http://lifestyle.okezone.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar