Risiko bayi lahir dengan masalah kesehatan lebih tinggi dijumpai pada wanita yang melahirkan bayi pertamanya di rumah daripada di rumah sakit. Namun untuk bayi kedua dan seterusnya, tidak ada perbedaan risiko antara melahirkan di rumah dan di rumah sakit.
Sebuah studi baru melansir bahwa persalinan di rumah membawa risiko lebih tinggi bayi kena masalah kesehatan banyak terjadi pada kelahiran bayi pertama.
Namun, kemungkinan membahayakan bayi masih di bawah 1 persen. Hasil tersebut berdasarkan studi dari hampir 65.000 kelahiran di Inggris.
Sedangkan untuk kelahiran kedua tidak ada perbedaan risiko antara bayi yang dilahirkan di rumah ataupun yang dilahirkan di rumah sakit yang dilakukan oleh dokter atau bidan.
Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam British Medical Journal.
Persalinan yang dilakukan oleh bidan secara umum jauh lebih mungkin untuk menyebabkan kelahiran secara alami. Studi tersebut merupakan studi besar yang dilakukan baik untuk melacak bayi yang dilahirkan di rumah dan bayi yang dilahirkan di rumah sakit.
Studi tersebut mengamati wanita yang memiliki kehamilan sehat dengan tidak ada faktor risiko yang diketahui.
"Ada perbedaan yang jelas antara wanita yang melahirkan bayi pertama dan kelahiran bayi berikutnya. Risiko bayi lahir dengan masalah kesehatan lebih tinggi pada wanita yang melahirkan bayinya di rumah daripada di rumah sakit. Namun, risiko bayi lahir dengan masalah kesehatan tidak berbeda antara bayi yang ditangani dokter ataupun yang ditangani bidan," kata Prof Peter Brocklehurst, yang memimpin penelitian seperti dilansir dari BBCNewsHealth, Senin (28/11/2011).
Sekitar 45 persen wanita Inggris berencana untuk melahirkan bayi pertama mereka di rumah. Tidak ada perbedaan dalam risiko bayi lahir dengan masalah kesehatan ketika wanita melahirkan bukan bayi pertama terlepas dilahirkan di rumah, di bidan, atau di rumah sakit.
Tingkat rujukan dari rumah ke rumah sakit jauh lebih rendah yaitu hanya sekitar 12 persen. Saat ini, sekitar 90 persen bayi di Inggris lahir di unit pelayanan medis, seperti di rumah sakit. Dan di banyak daerah memiliki pilihan tempat yang terbatas bagi wanita untuk melahirkan bayi mereka.
"Studi tersebut harus melibatkan unit yang lebih luas baik di pusat kelahiran atau di rumah. Pada saat ini, sekitar 50 persen dari unit pelayanan medis tidak ada bagian kebidanan. Dan hanya 3 persen persalinan yang dilakukan di rumah. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa, banyak wanita yang tidak memiliki banyak pilihan dimana akan melahirkan bayinya," kata Mary Newburn dari National Childbirth Trust (NCT).
Hasil studi tersebut juga menegaskan bahwa, persalinan yang dilakukan oleh bidan jauh lebih mungkin untuk mengarah pada kelahiran normal, tanpa ada intervensi, termasuk forceps atau ventouse.
Tingkat caesar darurat untuk perempuan berisiko rendah dalam studi tersebut adalah sekitar 11 persen pada persalinan yang dilakukan oleh dokter. Dibandingkan dengan hanya 2,8 persen di rumah, dan 4,4 persen persalinan yang dilakukan oleh bidan di rumah sakit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar