Nyeri Haid / Dismenore, Bagaimana Cara Menanggulanginya?
Haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause.
Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35ml/harinya.
Nyeri Haid
Di saat Haid seringkali wanita Nyeri haid atau Dismenore. Apa itu Dismenore??
Dismenore (dysmenorrhea) adalah suatu kondisi medis ginekologis rasa sakit selama menstruasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, dismenore sering didefinisikan hanya sebagai nyeri haid, atau setidaknya nyeri haid yang berlebihan. Dismenore / Nyeri Haid adalah kondisi nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi menjelang atau selama menstruasi. Nyeri haid sering digunakan secara sinonim dengan kram menstruasi, tetapi yang terakhir juga dapat merujuk pada kontraksi uterus menstruasi, yang umumnya kekuatan, durasi dan frekuensinya lebih tinggi daripada di sisa siklus menstruasi.
Dismenore muncul dengan berbagai jenis rasa nyeri, sepeti sakit yang teramat sangat, berdenyut, mual, nyeri seperti terbakar, atau sakit yang sangat menusuk. Dysmenorrhea bisa mendahului menstruasi dengan beberapa hari atau mungkin menyertainya, dan biasanya berkurang hingga akhir menstruasi. Dysmenorrhea bisa hidup berdampingan dengan kehilangan darah berlebihan berat, yang dikenal sebagai menorrhagia.
Dalam keadaan yang normal, nyeri haid hanya membuat wanita merasa sakit dan tidak nyaman. Tetapi dalam keadaan yang parah, nyeri haid ini bisa membuat wanita tidak dapat bekerja dan harus beristirahat, nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah.
Nyeri haid terutama dirasakan oleh remaja putri di tahun awal menstruasi, wanita yang beriwayat mendapatkan menstruasi pertama lebih awal (kurang dari 12 tahun) dan wanita yang mengeluarkan darah haid lebih banyak. Pada kasus yang lebih jarang, nyeri menstruasi disebabkan oleh kondisi atau penyakit, misalnya endometriosis, penyakit menular seksual, kista ovarium atau masalah spiral (IUD). Jika Anda mulai merasakan nyeri menstruasi setelah berusia 25 tahun atau bila rasa nyeri disertai gejala lain seperti perdarahan haid yang tidak kunjung berhenti atau berbau busuk, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
Pengertian Dismenore (Nyeri Haid)
Ada beberapa pendapat tentang pengertian Dismenore, antara lain:
- Menurut Surtiretna (2001), Dismenore adalah rasa sakit yang menyerupai kejang, terasa di perut bagian bawah, dan biasanya dimulai 24 jam sebelum haid, dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari masa haid.
- Menurut Dianawati (2003), Dismenore merupakan kekakuan atau kejang di bagian bawah perut dan terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi.
- Menurut Ramaiah (2006), Dismenore adalah nyeri atau kram pada perut yang dirasakan sebelum dan selama menstruasi.
- Menurut Prawirohardjo (2007), Dismenore atau nyeri haid merupakan suatu rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama menstruasi dan sering kali disertai rasa mual.
- MIMS Petunjuk Konsultasi (2007/2008) mengatakan bahwa Dismenore adalah rasa nyeri yang timbul menjelang dan selama menstruasi, ditandai dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah. Gejala ini disebabkan karena tingginya produksi hormon Prostaglandin. Dismenore merupakan rasa nyeri yang hebat yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari (Wijayanti, 2009).
- Menurut Proverawati & Misaroh (2009), Dismenore adalah nyeri menstruasi yang memaksa wanita untuk istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya aktifitas sehari-hari. Istilah Dismenore (dysmenorrhoea) berasal dari bahasa “Greek” yaitu dys (gangguan atau nyeri hebat/ abnormalitas), meno (bulan) dan rrhoea yang artinya flow (aliran). Jadi Dismenore adalah gangguan aliran darah menstruasi atau nyeri menstruasi.
Dari beberapa pendapat mengenai Dismenore, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Dismenore atau nyeri haid adalah rasa nyeri yang timbul menjelang dan selama menstruasi yang dapat menggangggu aktivitas sehari-hari, ditandai dengan gejala kram pada abdomen bagian bawah.
Gejala ini disebabkan karena tingginya produksi hormon Prostaglandin. Patofisiologi Selama siklus menstruasi wanita, endometrium mengental dalam persiapan untuk kehamilan potensial. Setelah ovulasi, jika sel telur tidak dibuahi dan ada kehamilan, jaringan built-up rahim tidak diperlukan.
Senyawa molekul yang disebut prostaglandin dilepaskan selama menstruasi, karena penghancuran sel-sel endometrium, dan pelepasan resultan berupa prostaglandin. Mediator inflamasi lainnya di dalam rahim menyebabkan uterus berkontraksi. Zat-zat ini diperkirakan menjadi faktor utama dalam dismenore primer. Ketika kontraksi otot rahim, mereka menyempitkan suplai darah ke jaringan endometrium, yang, pada gilirannya, rusak dan mati. Ini kontraksi uterus terus sebagai mereka memeras jaringan, tua endometrium mati melalui leher rahim dan keluar dari tubuh melalui vagina. Kontraksi ini, dan kekurangan oksigen yang dihasilkan sementara untuk jaringan di dekatnya, bertanggung jawab atas rasa sakit atau “kram” yang dialami selama menstruasi.
Dibandingkan dengan perempuan lain, perempuan dengan dismenore primer telah meningkatkan aktivitas otot uterus dengan kontraktilitas meningkat dan peningkatan frekuensi kontraksi.
Dalam satu penelitian menggunakan MRI, fitur terlihat rahim dibandingkan di dysmenorrheic dan eumenorrheic (normal) peserta. Studi ini menyimpulkan bahwa pada pasien dysmenorrheic, fitur terlihat pada hari 1-3 siklus berkorelasi dengan derajat nyeri, dan berbeda secara signifikan dari kelompok kontrol.
Diagnosa Nyeri Haid / Dismenore
Diagnosis dari dismenore biasanya dibuat hanya pada riwayat medis nyeri haid yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, tidak ada teknik standar umum untuk mengukur keparahan nyeri haid. Saat ini, ada kuantifikasi model menstruasiyg ada disebut symptometrics menstruasi, yang dapat digunakan untuk memperkirakan keparahan nyeri menstruasi serta menghubungkan mereka dengan rasa sakit di bagian lain dari pendarahan, tubuh menstruasi dan derajat gangguan dengan kegiatan sehari-hari.
Klasifikasi Dismenore (Nyeri haid)
Dismenore Primer
Dismenore primer didiagnosis ketika tidak ada yang terdeteksi.
Dismenore primer, (disebut juga Dismenore idiopatik, esensial, intrinsik) adalah nyeri menstruasi tanpa kelainan organ reproduksi (tanpa kelainan ginekologik). Terjadi sejak menarche dan tidak terdapat kelainan pada alat kandungan (Proverawati & Misaroh, 2009).
Dismenore primer timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu. Tepatnya saat lebih stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan (Wijayanti, 2009).
Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan-bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulatuar yang tidak disertai rasa nyeri. Rasa nyeri tidak timbul lama sebelumnya atau bersama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore primer biasanya dimulai 6 bulan hingga 1 tahun setelah seorang gadis mendapatkan menstruasi pertamanya. Ini adalah waktu ketika sel telur mulai matang setiap bulan dalam ovarium. Pematangan sel telur disebut ovulasi. Dismenore tidak ada pada siklus jika ovulasi belum terjadi. Dismenore primer jarang terjadi setalah usia 20 tahun (Ramaiah, 2006).
Menurut Prawirohardjo (2006), ada beberapa faktor peranan sebagai penyebab Dismenore primer, antara lain;
- Faktor kejiwaan --- Pada gadis-gadis yang secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul Dismenore.
- Faktor kostitusi --- Faktor ini erat hubungannya dengan faktor di atas karena dapat menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri, misalnya anemia, penyakit menahun, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi timbulnya Dismenore.
- Faktor obstruksi kanalis servikalis --- Salah satu teori yang paling tua untuk menerangkan terjadinya Dismenore primer adalah stenosis canalis servikalis.
- Faktor alergi --- Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara Dismenore dengan urtikaria, migrane atau asam bronkhiale, bahwa sebab alergi adalah toksi haid.
Dismenore Sekunder
Dismenore sekunder adalah dismenore yang berhubungan dengan kondisi yang ada. Dismenore sekunder didiagnosis ketika gejala yang disebabkan penyakit yang mendasari, gangguan, atau kelainan struktural baik di dalam atau di luar rahim.
Dismenore sekunder lebih jarang ditemukan dan terjadi pada 25% wanita yang mengalami dismenore. Penyebab paling umum dari dismenore sekunder adalah endometriosis. Penyebab lain termasuk Leiomioma, adenomiosis, kista ovarium, dan kemacetan panggul. Kehadiran tembaga IUD juga dapat menyebabkan dismenore. Pada pasien dengan adenomiosis, sistem intrauterin levonorgestrel (Mirena) diobservasi untuk pengobatannya.
Dismenore sekunder, (disebut juga sebagai Dismenore ekstrinsik, acquired) adalah nyeri menstruasi yang terjadi karena kelainan ginekologik, misalnya endometriosis (sebagian besar), fibroids, adenomyosis. Terjadi pada wanita yang sebelumnya tidak mengalami Dismenore (Proverawati dkk, 2009).
Dismenore sekunder merupakan nyeri yang disebabkan oleh kelainan ginekologi seperti salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis uteri dan lain-lain (Prawirohardjo, 2006).
Dismenore sekunder biasanya didapati pada wanita berusia diatas 20 tahun meskipun dalam beberapa kasus bisa mulai tampak pada usia kurang dari 20 tahun (Ramaiah, 2004).
Nyeri haid berdasarkan jenis nyerinya
Nyeri spasmodik
terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid atau segera setelah masa haid mulai. Banyak wanita terpaksa, harus berbaring karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak dapat mengerjakan apapun. Ada di antara yang pingsan, merasa, sangat mual, bahkan ada yang benar-benar muntah. Dismenore spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan lahirnya bayi pertama, walaupun banyak pula wanita yang tidak mengalami hat seperti itu.
Dismenore kongestif
Penderita dismenore kongestif biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya, bahwa masa haidnya akan segera tiba. Mengalami pegal, sakit pada bush darts, perut kembung tidak menentu, beha terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha, merasa, lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh, terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal menyiksa yang berlangsung antara 2 dan 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa haid, orang yang menderita dismenore kongestif akan merasa lebih baik.
Penyebab Dismenore / Nyeri Haid
Penyebab Dismenore diantaranya adalah:
- bisa karena penyakit (peradangan panggul) endomentriosis
- tumor atau kelainan letak uterus
- selaput dara yang tidak berlubang
- stress atau kecemasan berlebihan
- namun diduga penyebab utamanya terjadi ketidak seimbangnya hormonal dalam tubuh
Banyak wanita usia subur yang secara rutin mengalami nyeri menstruasi. Nyeri yang terkait dengan kram itu berlangsung di hari-hari menjelang atau awal menstruasi. Nyeri terasa di perut bagian bawah atau tengah dan mungkin memancar hingga ke pinggul, paha, dan punggung. Intensitas nyeri naik dan turun berulang-ulang, mengikuti kontraksi otot rahim yang mendasarinya. Tingkat keparahan nyeri bervariasi antar-wanita dan antar-haid pada wanita yang sama. Pada suatu saat, nyeri mungkin hampir tidak terasa. Di saat lain, nyeri bisa sangat hebat disertai kejang, lemas, demam, pusing dan berbagai gangguan lambung seperti mual, muntah, dan diare.
Faktor Risiko
Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama. Sedangkan dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah: -rahim yang menghadap ke belakang (retroversi) -kurang berolah raga -stres psikis atau stres sosial.
Apakah normal?
Nyeri menstruasi atau dalam bahasa medisnya disebut dismenore pada umumnya adalah hal normal.
Zat yang disebut prostaglandin adalah penyebab utamanya. Zat ini diproduksi oleh tubuh dan ditemukan dalam lapisan rahim. Ketika proses menstruasi dimulai, zat ini merangsang kontraksi untuk melepaskan lapisan rahim, sehingga menyebabkan kram.
Zat ini juga menyebabkan vasodilatasi sistem peredaran darah. Pembuluh arteri dan vena mengembang, sehingga darah haid lebih mudah dikeluarkan. Namun, hal ini juga dapat menyebabkan tekanan darah menurun sehingga tubuh akan terasa lemas dan kepala pusing.
Pada beberapa wanita, prostaglandin juga memicu kontraksi dan spasme otot polos di saluran gastro-intestinal, sehingga menimbulkan mual, muntah dan diare. Selain itu, aliran darah haid juga dapat ikut memperburuk rasa nyeri. Gumpalan darah atau aliran darah menstruasi yang deras harus melalui bukaan sempit leher rahim. Peregangan leher rahim oleh aliran tersebut dapat menyebabkan rasa sakit. Itulah mengapa nyeri haid berkurang atau menghilang pada beberapa wanita setelah melahirkan bayi pertama mereka. Bukaan serviks mereka telah melebar. Tanda dan Gejala Dismenore (Nyeri Haid)
Dismenore menyebabkan nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada.
Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diaredan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.
Gejala Dismenore yang paling umum adalah nyeri mirip kram dibagian bawah perut yang menyebar ke punggung dan kaki. Gejala terkait lainnya adalah muntah, sakit kepala, cemas, kelelahan, diare, pusing dan rasa kembung atau perut terasa penuh. Beberapa wanita mengalami nyeri sebelum menstruasi dimulai dan bisa berlangsung beberapa hari (Ramaiah, 2004).
Dismenore atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subyektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai. Walaupun frekuensi Dismenore cukup tinggi dan lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dan memuaskan. Oleh karena itu hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak diperut bagian bawah sebelum dan selama haid dan sering kali rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, dan iritabilitas sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari (Prawirohardjo, 2006).
Penanganan Nyeri Haid / Dismenore (Nyeri Haid)
Beberapa pendapat tentang upaya penanganan untuk mengatasi Dismenore:
Upaya penanganan Dismenore menurut Yatim (2001):
- Olahraga atau latihan, psikoterapi untuk meyakinkan perempuan bahwa keluhannya tidak membahayakan kehidupan, dan akan berlalu begitu darah keluar dengan lancar.
- Obat-obatan anti sakit (analgetik) sebaiknya bukan golongan narkotik seperti Morfin dan Codein.
- Obat-obatan penghambat pengeluaran hormon Prostaglandin, seperti Aspirin, Endometasin, dan Asam Mefenamat
Upaya penanganan Dismenore menurut Proverawati & Misaroh (2009) dan Wijayanti (2009):
- Kompres dengan botol dingin (hangat tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di perut atau pinggang bagian belakang).
- Minum-minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi.
- Menghindari minum-minuman yang beralkohol, kopi dan es krim.
- Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit.
- Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah.
- Tarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
- Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari.
Upaya penanganan Dismenore menurut Dianamawih (2003):
- Olahraga ringan.
- Mengonsumsi buah dan sayur.
- Mengurangi kadar gula dan kafein.
- Minum obat yang mengandung aspirin dan ibuprofen.
Upaya penanganan Dismenore menurut Prawirohardjo (2006):
- Penerangan dan nasihat --- Perlu dijelaskan kepada penderita bahwa Dismenore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Hendaknya diadakan penjelasan mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Kemungkinan salah informasi mengenai haid atau adanya tabu atau takhayul mengenai haid perlu dibicarakan. Nasihat-nasihat mengenai makanan sehat, istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna.
- Pemberian obat analgesik --- Jika rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderitaannya. Obat analgesik yang sering diberikan adalah preparat kombinasi Aspirin, Fenasetin, dan Kafein. Obat-obat paten yang beredar di pasaran antara lain Novalgin, Ponstan, Acep-aminopen dan sebagainya.
- Terapi hormonal --- Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar Dismenore primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi.
- Terapi dengan obat nosteroid anti prostaglandin --- Termasuk disini indometasin, ibuprofen, dan naproksen hendaknya pengobatan diberikan sebelum haid mulai, 1-3 hari sebelum haid, dan pada hari pertama haid. e) Dilatasi canalis servikalis Dapat memberikan keringanan karena kemudahan pengeluaran darah haid dan prostaglandin di dalamnya.
Lalu bagaimana cara mengatasi Nyeri Haid / Dismenore?
Ada banyak hal yang dapat dilakukan mulai dari hal yang sederhana, pemakaian obat-obatan, hingga terapi hormonal. Berikut ini beberapa tips untuk mencegah nyeri saat haid :
Solusi non obat:
- Tempelkan bantal pemanas ke perut bagian bawah (di bawah pusar). Bila Anda tidak memiliki bantal pemanas, Anda dapat memasukkan air panas ke dalam botol dan membungkus botol tersebut dengan kain sebelum menempelkan ke perut Anda. Kompres dengan botol panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa di perut ataupinggang bagian belakang),
- Lakukan yoga; Olahraga ringan saat haid, namun hindari olahraga berat. Letakkan kaki Anda lebih tinggi dari jantung dan perut saat Anda berbaring, atau berbaringlah miring dengan lutut menekuk. Atau Ambil posisi menungging sehingga rahim tergantung ke bawah. Ini bisa membantu relaksasi. Beberapa posisi yoga dipercaya dapat menghilangkan kram menstruasi. Salah satunya adalah peregangan kucing, yang meliputi berada pada posisi merangkak kemudian secara perlahan menaikkan punggung anda ke atas setinggi-tingginya. Yang lain adalah mengangkat panggul, anda berbaring dengan lutut tertekuk dan kemudian mengangkat panggul dan bokong anda. Hanya dengan melakukan posisi janin, menarik lutut anda kearah dada sambil memeluk bantal atau botol air panas ke perut anda, juga dapat membantu.
- Mengosok-gosok perut/pinggang, Pijatlah yang sakit perut bagian bawah dengan pijatan melingkar yang ringan.
- Minumlah minuman yang hangat.
- Bila Anda merasa mual sehingga selera makan Anda terganggu, sebar waktu makan Anda. Anda juga dapat mengganti makan besar dengan makanan ringan yang lebih sering.
- Pilihlah diet kaya karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran yang rendah garam, gula, dan tanpa kafein.
- Konsumsi sayuran dan buah-buahan serta makanan rendah lemak.
- Perbanyak asupan vitamin E, vitamin B6, kalsium dan magnesium, atau minyak ikan.
- Mandilah dengan air hangat, boleh juga menggunakan aromaterapi untuk menenangkan diri
- Turunkan berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
- Berolahraga dapat mengurangi nyeri pada beberapa wanita. Pada beberapa wanita lain, istirahat total lebih membantu. Beberapa wanita mencapai keringanan melalui olahraga, yang tidak hanya mengurangi stres tapi juga meningkatkan produksi endorfin otak, penawar sakit alami tubuh.
- Tarik napas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi.
- Seks yang prima. Orgasme juga dapat membantu dengan mengurangi tegangan pada otot-otot pelvis sehingga membawa kekenduran dan rasa nyaman.
- Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan juga coklat karena dapat meningkatkan kadar estrogen yang nantinya dapat memicu lepasnya prostaglandin. Hindari juga makanan bersuhu dingin misalnya es krim.
- Perlu dilakukan terapi akupunktur untuk meningkatkan hasil yang lebih baik .
- Melakukan kesibukan-kesibukan yang mengandung unsure rekreasi seperti mendengarkan music, dan membaca buku juga dapat mengurangi nyeri dan mengurangi kekambuhan dismenore
- Perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk melihat adanya kemungkinan lain
Solusi obat
- Obat anti-inflamasi. Perawatan utama nyeri menstruasi adalah kelas obat yang disebut obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen. Mereka bekerja dengan menghentikan produksi prostaglandin oleh tubuh. Mereka juga dapat mengurangi kehilangan darah dengan mengurangi pembekuan darah di dalam rahim. Ada belasan merek obat berbasis NSAID yang dapat Anda beli secara bebas di apotek dan toko obat. Anda harus berhati-hati dengan obat ini jika memiliki penyakit maag, karena dapat mengiritasi lambung.
- Pil KB. Ini adalah solusi lain untuk nyeri menstruasi. Pil KB bekerja dengan mencegah terjadinya ovulasi, sehingga juga mencegah aktivitas prostaglandin yang menyebabkan kram menstruasi. Namun, pil KB bukanlah pilihan semua orang. Jika Anda ingin mendapatkan kehamilan, pil KB tentu saja bukan pilihan Anda.
Obat-obatan yang digunakan harus atas pengawasan dokter. Boleh minum analgetik (penghilang rasa sakit) yang banyak dijual di toko obat terutama yang mengandung antara lain asam mefenamat, ibuprofen, diclofenac sodium atau naproxenen dalam komposisi obat, asal dosisnya tidak lebih dari 3 kali sehari. Apabila penggunaan obat-obatan analgesik tidak berhasil maka dapat dilakukanterapi hormonal sesuai ajuran dokter.Bila keluhan nyeri dapat dihilangkan dengan cara sederhana maka hal itu jauh lebih baik daripada penggunaan obat-obatan karena obat-obatan akan menimbulkan ketergantungan terhadap efekpenghilang nyeri dan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.Prinsipterapi pada nyeri saat haid primer sama dengan sekunder, akan tetapi lebih baik bila Anda berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kandungan untuk penanganan lebih lanjut.
Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengurangi dan mengatasi rasa sakit pada saat menstruasi mempunyei efek analgetik (meredakan rasa sakit), melancarkan sirkulasi darah, dan mencairkan bekuan darah.
Berikut contoh beberapa tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid .
DAUN DEWA (Gynura segetum [Lour.] Merr.)
Bagian yang digunakan : seluruh tumbuhan/herba
Efek : melancarkan sirkulasi darah, mencairkan bekuan darah, anti-coagulant
MAWAR (Rosa chinensis Jack.)
Bagian yang digunakan : Bunga
Efek : melancarkan sirkulasi darah, menormalkan siklus haid, antiradang, menghilangkan bengkak.
SIANTAN/SOKA (Ixora stricta Roxb.)
Bagian yang digunakan :bunga
Efek : meredakan rasa sakit (analgetik), mengecilkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi.
DAUN HIA/BARU CINA (Artemisia vulgaris L.)
Bagian yang digunakan : seluruh tumbuhan /herba
Efek : menghilangkan sakit (analgetik), melancarkan peredaran darah, mengatur menstruasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan rasa dingin.
GINJEAN (Leonurus sibiricus L.)
Bagian yang digunakan : seluruh tumbuhan (herba)
Efek : melancarkan sirkulasi darah, menormalkan siklus haid, peluruh haid (emenagog), menghilangkan pembengkakan dan menciutkan rahim.
TEKI (Cyperus rotundus L.)
Bagian yang digunakan : umbi
Efek : menormalkan siklus haid, menghilangkan sakit (analgetik), melancarkan vital energi. Merupakan obat penting untuk penyakit-penyakit pada wanita (gynecological diseases)
TEMU LAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Bagian yang digunakan : rimpang
Efek : sebagai peluruh haid (emenagog), tonikum, antiradang, hepatoprotektor, dan lain-lain.
Berikut contoh resep tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri menstruasi (dismenore) :
Resep 1.
30 gram temu lawak + 30 gram temu hitam + 20 gram jahe + 20 gram asam jawa + gula aren secukupnya, dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
Resep 2.
3 kuntum bunga mawar merah + 2 kuntum bunga siantan/soka + 15 gram bunga bugenfil, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Resep 3.
15-30 gram daun dewa segar + 20 gram kunyit, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Resep 4.
30 gram daun hia/baru cina segar atau 15 gram yang kering direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, airnya diminum.
Resep 5.
20 gram ginjean kering + 10 gram umbi rumput teki kering, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari.
Resep 6.
¼ sendok teh bubuk kayu manis + 1 sendok makan madu, dicampur, lalu dikulum beberapa saat, baru ditelan . campuran ini untuk memperkuat rahim .
Resep 7.
Buat ramuan yang terdiri dari asam jawa matang sebesar telur puyuh ditambah ½ jari temulawak diiris tipis ditambah gula merah secukupnya, dimasak dengan 1 gelas air hingga tinggal separuhnya kemudian diminum setiap hari sejak 1 pekan menjelang haid .
Resep 8.
Infeksi pada vagina dan atau leher rahim, ini bisa dicoba diatasi dengan membuat rebusan 5 lembar daun sirih ukuran sedang direbus dalam 1 liter air sampai air tinggal ½ liter, dipakai untuk bilas vagina setiap sore hari .
Catatan :
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
Satu hal yang paling utama adalah pola hidup sehat demi kenyamanan hidup Anda. Selamat mencoba! Demikian informasi yang dapat bagikan. Semoga bermanfaat bagi wanitaIndonesia.