Banyaknya mitos beredar tentang berat badan ideal membuat kita salah kaprah dalam menentukan program penurunan berat badan.
Ingin tahu?
Berikut beberapa mitos seputar penghambat program diet yang berkembang luas di kalangan masyarakat.
1. Mitos: berat ideal kita hasil penghitungan antara tinggi dan berat badan. Benar berat badan dan tinggi tubuh berhubungan. Orang yang tinggi tentu akan lebih berat daripada yang pendek.
Namun, banyak juga faktor lain yang menentukan berat ideal badan Anda. Contohnya tipe darah, jenis tulang, apakah besar dan padat atau dingin dan ringan.
Kemudian metabolisme Anda, apakah Anda banyak bergerak atau tidak. Serta, berat rata-rata anggota keluarga Anda.
Angka hasil penghitungan antara tinggi tubuh dan berat badan Anda hanyalah perkiraan. Janganlah menjadikan angka itu sebagai patokan untuk menentukan keberhasilan program pengurangan berat badan.
2. Mitos: Semakin banyak berat badan yang berkurang, Anda akan semakin sehat. Itu tak benar, banyak penelitian menunjukkan bila Anda kelebihan berat badan, semisal kehilangan lima persen dari berat badan, tubuh Anda akan kehilangan daya tahan sebanyak lima persen juga sehingga banyak risiko yang akan menghampiri, seperti penyakit jantung, diabetes, bahkan kanker.
3. Mitos: Berat ideal kita adalah pada saat kita menikah, lulus kuliah, saat belum memiliki anak.
Jika Anda berharap mendapatkan kembali berat badan pada masa-masa itu, bisa saja jika itu setahun atau dua tahun lalu. Tapi jika itu 15-20 tahun yang lalu, pikirkanlah.
Sebagian besar orang secara alami akan mengalami pertambahan berat badan seiring penambahan usia mereka. Sekeras apa pun usaha mereka, sulit mengembalikan kedinamisan ketika masih berusia 20-an. Janganlah hidup di masa lalu.
Buatlah target yang memang sesuai usia maupun gaya hidup Anda kini.
4. Mitos: Berat ideal Anda adalah berat terendah saat Anda berhasil diet di masa lalu. Baiklah, mungkin Anda pernah menghilangkan berat badan dalam jumlah banyak.
Tapi jika menjadikan berat badan terandah Anda itu sebagai patokan, Anda akan terjebak dalam diet yo-yo, berat badan turun lalu naik lagi kemudian berusaha turun lagi.
inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar