Sabtu, 03 Desember 2011

Mengerti Tentang Ovulasi

Saat ovulasi adalah salah satu hal yang paling penting bagi seorang wanita untuk memahami tentang tubuhnya, karena merupakan faktor penentu dalam mendapatkan kehamilan atau mencegah kehamilan. Prosesnya dapat sedikit membingungkan, mudah-mudahan tulisan dibawah ini bisa membantu anda untuk mengerti.
Ovulasi terjadi ketika telur yang matang dilepaskan dari ovarium, turun ke tuba fallopi, dan siap untuk dibuahi. Lapisan rahim telah menebal untuk mempersiapkan telur yang dibuahi. Jika tidak ada pembuahan terjadi, lapisan dinding rahim serta darah akan luruh. Peluruhan sel telur yang belum dibuahi dan dinding rahim disebut juga menstruasi.

Fakta tentang Ovulasi yang perlu anda ketahui:
• Sebuah sel telur hidup 12-24 jam setelah meninggalkan ovarium
• Biasanya hanya satu telur yang dilepaskan setiap kali ovulasi
• Ovulasi dapat dipengaruhi oleh stres, penyakit atau gangguan dari kegiatan rutin sehari-hari.
• Beberapa wanita mungkin mengalami beberapa bercak darah ringan selama ovulasi
• Implantasi/perlekatan telur yang dibuahi biasanya terjadi 6-12 hari setelah ovulasi
• Setiap wanita itu dilahirkan dengan jutaan telur yang matang menunggu mulainya ovulasi
• Sebuah periode menstruasi dapat terjadi bahkan jika ovulasi tidak terjadi
• Ovulasi dapat terjadi bahkan jika menstruasi tidak terjadi
• Beberapa wanita bisa merasakan sedikit nyeri atau sakit di dekat ovarium selama ovulasi disebut ‘mittelschmerz’, dalam bahasa Jerman yang berarti “rasa sakit ditengah”
• Jika sebuah telur tidak dibuahi, itu terpecah dan diserap ke dalam lapisan rahim

Mengetahui Saat Ovulasi:
Suatu siklus bulanan wanita diukur dari hari pertama dari periode menstruasi hingga hari pertama dari periode berikutnya. Rata-rata siklus bulanan wanita biasanya adalah antara 28-32 hari, tetapi beberapa wanita mungkin memiliki siklus yang lebih pendek atau lebih lama.
Ovulasi dapat dihitung dari hari pertama periode menstruasi terakhir (HPHT) atau dengan menghitung 12-16 hari dari periode yang diharapkan berikutnya. Kebanyakan wanita berovulasi kapan saja di antara hari ke11 – Hari ke21 dari siklus mereka, dihitung dari hari pertama haid terakhir. Ini yang banyak orang sebut sebagai “masa subur” dari siklus wanita, karena hubungan seksual selama masa ini meningkatkan kemungkinan terjadi kehamilan. Ovulasi dapat terjadi pada berbagai waktu selama siklus, dan mungkin terjadi pada hari yang berbeda setiap bulan.

Siklus Ovulasi terbagi dalam dua bagian:
Bagian pertama dari siklus ovulasi disebut fase folikular. Fase ini dimulai hari pertama periode haid terakhir (HPHT) dan berlanjut sampai terjadinya ovulasi. Ini paruh pertama dari siklus, ini dapat sangat berbeda untuk setiap wanita yang berlangsung kira-kira 7 hari sampai 40 hari.
Bagian kedua siklus ini disebut fase luteal dan berlangsung dari terjadinya ovulasi hingga periode berikutnya dimulai. Fase luteal memiliki waktu yang lebih tepat dan biasanya hanya 12-16 hari dari terjadinya ovulasi. Hal ini menunjukkan bahwa hari ovulasi akan menentukan berapa lama siklus anda. Ini juga berarti bahwa faktor-faktor luar seperti stres, penyakit, dan gangguan rutinitas biasa, dapat menimbulkan terjadinya ovulasi yang kemudian efeknya terjadi perubahan waktu haid anda yang akan datang.
Jadi pendapat yang mengatakan bahwa stres dapat mempengaruhi siklus menstruasi hanya sebagian benar. Stres dapat mempengaruhi ovulasi yang akhirnya menentukan saat haid akan datang, tapi stres di sekitar waktu periode yang diharapkan (fase luteal) tidak akan membuat siklus anda terlambat, karena sudah ditentukan saat itu akan datang 12-16 hari sebelumnya!

Dari Menstruasi sampai Ovulasi (rincian yang Anda mungkin tidak tahu!)
Waktu siklus menstruasi Anda dimulai, tingkat hormon estrogen anda rendah. Hipotalamus anda (yang bertanggung jawab mempertahankan kadar hormon Anda) mengirimkan sebuah pesan ke kelenjar pituitari yang kemudian mengirimkan hormon  FSH (folikel stimulating hormone). FSH ini memicu beberapa folikel Anda untuk berkembang menjadi telur matang. Salah satu ini akan berkembang menjadi folikel dominan, yang akan merilis telur matang dan yang lain akan hancur. Setelah folikel matang mereka mengirimkan hormon lain, estrogen. Tinggi kadar estrogen akan memberitahu hipotalamus dan kelenjar hipofisis bahwa ada telur yang matang.
Luteinizing hormone (LH) kemudian dilepaskan, disebut sebagai lonjakan LH. Lonjakan LH menyebabkan telur meledak melalui dinding ovarium dalam waktu 24-36 jam dan memulai perjalanannya ke tuba tabung untuk fertilisasi. Folikel telur yang dilepaskan ini disebut korpus luteum, dan itu akan merilis progesteron yang membantu penebalan dan persiapan lapisan rahim untuk implantasi. Korpus luteum akan memproduksi progesteron selama sekitar 12-16 hari (fase luteal siklus Anda.) Jika telur dibuahi, korpus luteum akan terus memproduksi progesteron untuk kehamilan berkembang sampai plasenta mengambil alih. Anda dapat mulai mencari gejala kehamilan sedini satu minggu setelah pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan telur melarut setelah 24 jam.
Pada saat ini kadar hormon Anda akan menurun dan dinding rahim Anda akan mulai untuk meluruh sekitar 12-16 hari dari ovulasi. Ini adalah menstruasi (siklus menstruasi) dan membawa kita kembali ke hari 1 dari siklus Anda. Perjalanan kemudian dimulai lagi.sumber : http://www.ayahbunda.net/mengerti-tentang-ovulasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar