Selasa, 28 Agustus 2012

Amenore Sekunder dan Amenore Primer


Amenore / Amenorrhea
          adalah tidak terjadinya menstruasi / Haid.

dibedakan menjadi 2, Amenore Primer dan Amenore Sekunder
Amenore Primer, jika seorang wanita tidak pernah sekalipun Menstruasi / Haid dalam hidupnya.
Amenore Sekunder, jika seorang wanita pernah mengalami menstruasi / Haid, kemudian berhenti selama 3 siklus, atau selama 6 bulan

Amenore bisa juga merupakan kondisi yang normal, jika terjadi sebelum masa pubertas(sebelum 16 tahun) , selama kehamilan, selama menyusui dan setelah menopause.



Apa Saja kah Sebab Amenore..?

Amenore bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.

Dalam keadaan normal, hipotalamus (bagian dari otak yang terletak diatas kelenjar hipofisa) mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk melepaskan hormon-hormon yang merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium.

Pada penyakit tertentu, pembentukan hormon hipotalamus maupun hormon hipofisa yang Abnormal bisa menyebabkan terhambatnya pelepasan sel telur dan terganggunya serangkaian proses hormonal yang terlibat dalam terjadinya menstruasi.

Pembagian Amenore Primer

Amenore Primer Tipe 1
      Buah dada tidak ada, Uterus Ada

Amenore Primer Tipe 2
     Buah dada Ada, Uterus tidak ada

Amenore Primer Tipe 3
     Buah dada dan Uterus tidak ada

Amenore Primer Tipe 4
     Buah dada dan uterus ada


Penyebab amenore primer:

1. Tertundanya menarke (menstruasi pertama)
2. Kelainan bawaan pada sistem kelamin (misalnya tidak memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata)
3. Penurunan berat badan yang drastis (akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, bulimia, dan lain lain)
4. Kelainan bawaan pada sistem kelamin
5. Kelainan kromosom (misalnya sindroma Turner atau sindroma Swyer) dimana sel hanya mengandung 1 kromosom X)
6. Obesitas yang ekstrim
7. Hipoglikemia
8. Disgenesis gonad
9. Hipogonadisme hipogonadotropik
10. Sindroma feminisasi testis
11. Hermafrodit sejati
12. Penyakit menahun
13. Kekurangan gizi
14. Penyakit Cushing
15. Fibrosis kistik
16. Penyakit jantung bawaan (sianotik)
17. Kraniofaringioma, tumor ovarium, tumor adrenal
18. Hipotiroidisme
19. Sindroma adrenogenital
20. Sindroma Prader-Willi
21. Penyakit ovarium polikista
22. Hiperplasia adrenal kongenital 

Penyebab amenore sekunder:

1. Kehamilan
2. Kondisi psikis dalam tekanan (kecemasan)
3. Penurunan berat badan yang drastis
4. Olah raga yang berlebihan
5. Mengkonsumsi hormon tambahan(kontrasepsi suntik, maupun Pil)
6. Obesitas
7. Stres emosional
8. Menopause
9. Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
10. Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)
11. Prosedur dilatasi dan kuretase
12. Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat kuret, infeksi atau pembedahan). 


DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan usia penderita.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah:
# Biopsi endometrium
# Progestin withdrawal
# Kadar prolaktin
# Kadar hormon (misalnya testosteron)
# Tes fungsi tiroid
# Tes kehamilan
# Kadar FSH (follicle stimulating hormone)< LH (luteinizing hormone), TSH (thyroid stimulating hormone)
# Kariotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
# CT scan kepala (jika diduga ada tumor hipofisa).

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada penyebabnya dan diagnosanya.

Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat.

Jika penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk menguranginya.

Jika seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau perkembangan pubertasnya.

Untuk merangsang menstruasi/challenge test, bisa diberikan progesteron.

Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.

Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor tesebut.

Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk mencegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini.
Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.







disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar