Kamis, 18 Agustus 2011

Konjungtivitis, si Mata Belekan

Konjungtivitis
Konjungtivitis (mata merah) adalah suatu peradangan atau infeksi membran transparan (konjungtiva) yang melapisi kelopak mata dan bagian dari bola mata. Peradangan menyebabkan pembuluh darah kecil di konjungtiva menjadi lebih menonjol, sehingga menyebabkan bagian putih pada mata terlihat kemerahan.

Penyebab mata merah umumnya infeksi bakteri atau virus, reaksi alergi atau terbukanya sebuah saluran air mata yang tidak sempurna pada bayi.

Meskipun konjungtivitis menjengkelkan, namun jarang berpengaruh pada penglihatan. Tetapi karena konjungtivitis dapat menular, diagnosis dini dan pengobatan yang terbaik dapat membantu mencegah penularannya.

Penyebab

Penyebab konjungtivitis, antara lain:
1. Virus
2. Bakteri
3. Alergi
4. Percikan bahan kimia pada mata
5. Adanya benda asing di mata
6. Saluran air mata tersumbat pada bayi baru lahir

Gejala

Gejala yang paling umum pada konjungtivitis, antara lain:
1. Kemerahan pada satu atau kedua mata
2. Gatal pada satu atau kedua mata
3. Sensasi berpasir pada satu atau kedua mata
4. Keluar cairan pada satu atau kedua mata yang membentuk kerak (mengeras) pada malam hari

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?
Jika terjadi gejala-gejala konjungtivitis pada mata, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter. Konjungtivitis dapat sangat menular selama dua minggu setelah tanda-tanda dan gejala dimulai.

Dengan diagnosis dini dapat melindungi orang di sekitar dari tertularnya konjungtivitis. Mendapatkan pengobatan juga dapat membantu mengatasi gejala-gejala dan mengurangi risiko komplikasi.

Pengobatan

1. Pengobatan untuk konjungtivitis karena bakteri

a. Tetes mata antibakteri
Jika konjungtivitis akibat dari infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan obat tetes mata antibiotik, dan infeksi dapat sembuh dalam beberapa hari.

b. Salep mata antibiotik
Salep mata antibiotik kadang-kadang diresepkan untuk mengobati konjungtivitis pada anak-anak. Salep sering lebih mudah diberikan pada bayi daripada obat tetes mata, meskipun salep dapat mengaburkan penglihatan selama 20 menit setelah aplikasi.

Ikuti petunjuk dokter dan gunakan antibiotik sampai resep habis, untuk mencegah terulangnya infeksi.

2. Pengobatan untuk konjungtivitis karena virus

Tidak ada pengobatan untuk sebagian besar kasus konjungtivitis virus. Sebaliknya, konjungtivitis karena virus dapat sembuh dengan sendirinya selama 2-3 minggu. Konjungtivitis virus sering dimulai pada satu mata dan kemudian menginfeksi mata yang lain dalam beberapa hari.
Obat antivirus mungkin menjadi pilihan, jika dokter menentukan bahwa konjungtivitis virus disebabkan oleh virus herpes simpleks.

3. Pengobatan untuk konjungtivitis karena alergi
Jika yang mengiritasi mata adalah konjungtivitis alergi, dokter mungkin meresepkan salah satu dari berbagai jenis obat tetes mata untuk alergi. Ini mungkin termasuk antihistamin, dekongestan, mast cell stabilizers, steroid dan tetes anti-inflamasi. Bila memungkinkan, mengurangi keparahan gejala konjungtivitis karena alergi juga dapat dilakukan dengan menghindari penyebab alergi.

Sumber: MayoClinic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar