Selasa, 23 Agustus 2011

Mencegah Risiko Persalinan Normal



Sekitar 50 persen perempuan yang melahirkan anak pertama, kemungkinan mengalami Prolaps Organ Panggul (POP), mulai level berat hingga ringan. POP adalah turunnya dinding vagina disertai pelvik lain ke dalam atau ke luar dari liang vagina.

Banyak faktor penyebab POP, di antaranya proses persalinan yang lama, frekuensi kelahiran yang terlalu dekat, usia yang semakin tua, kegemukan atau obesitas, melahirkan bayi berukuran besar, dan beberapa penyebab lainnya. Namun tenang saja, kerusakan organ panggul pada ibu yang melahirkan normal ini tidak berbahaya dan dapat dicegah dengan tujuh cara ini.

1. Membatasi kelahiran anak.
Frekuensi kelahiran yang terlalu dekat merupakan salah satu penyebab POP. Jadi, batasi kelahiran anak, cukup dua sesuai anjuran pemerintah. Cara lainnya, sebaiknya atur jarak kelahiran dari anak pertama ke anak kedua. Usahakan jarak kelahiran tidak terlalu dekat, minimal dua tahun.

Terlalu sering melahirkan akan membuat otot dan sendi penyokong alat produksi menjadi lemah, sehingga tak mampu menahannya.

2. Persiapkan persalinan dengan baik.
Ibu harus mempersiapkan persalinan dengan baik, terutama kebugaran fisik. Bersalin membutuhkan fisik yang prima, sehingga persalinan dapat berlangsung lancar. Menghindari diri dari kemungkinan proses persalinan yang lama akan memperkecil risiko terjadinya kerusakan organ panggul. Salah satu pemicu POP adalah tekanan janin akibat ibu mengejan terlalu lama.

3. Kontrol pertumbuhan janin.
Janin yang terlalu besar, lebih dari 4 kg, dan dikeluarkan lewat persalinan normal, dapat meningkatkan risiko kecacatan pada organ panggul.

Oleh karenanya, ibu harus memantau pertumbuhan janin dengan melakukan kontrol teratur ke dokter. Berkonsultasilah dengan dokter, terutama mengenai bagaimana cara mengontrol pertambahan berat badan janin.

4. Hamil di usia subur.
Dianjurkan ibu mengandung di usia yang pas atau masa subur, yakni sekitar 20-35 tahun. Di usia ini, fisik ibu relatif bugar, sehingga persalinan bisa dilakukan lebih lancar. Semakin tua usia, biasanya kebugaran fisik berkurang, kondisi organ panggul juga semakin melemah. Apalagi jika ibu sudah tidak kuat mengejan. Ketidakmampuan mengejan akan memperlama waktu persalinan, sehingga risiko POP semakin besar.

5. Gunakan metode skoring.
Metode ini biasanya didukung data tentang komplikasi, infeksi, dan USG dasar panggul. Dengan begitu akan diketahui kondisi organ panggul yang kemudian ikut menentukan proses persalinan, apakah boleh normal atau tidak.

6. Hindari merokok.
Merokok tidak dianjurkan untuk perempuan, apalagi jika sedang hamil. Di samping menyebabkan gangguan kesehatan, merokok juga memicu terjadinya gangguan pernafasan yang membuat ibu menjadi lebih sering batuk.

Batuk menahun menyebabkan tekanan pada perut meningkat. Hal ini secara tidak lansung berpengaruh terhadap kekuatan otot panggul. Sebaiknya atasi segera penyakit batuk, baik disebabkan karena dampak merokok atau penyebab lainnya.

7. Obesitas.
Kegemukan atau obesitas juga berperan meningkatkan risiko terjadinya POP. Ibu harus mengontrol pertambahan berat badan jangan sampai mengalami obesitas, terutama saat kehamilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar