Penyakit Crohn menyebabkan peradangan pada lapisan saluran pencernaan yang dapat menyebabkan sakit perut, diare parah dan kekurangan gizi. Peradangan yang disebabkan oleh penyakit ini sering menyebar jauh ke dalam lapisan jaringan usus yang terserang.
Penyakit Crohn dapat menyakitkan dan terkadang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Tidak ada obat medis yang dikenal untuk mengatasi penyakit Crohn. Terapi dapat sangat mengurangi gejala penyakit Crohn dan membantu pemulihan jangka panjang.
Penyebab
Penyebab pasti dari penyakit Crohn masih belum diketahui. Para peneliti meyakini bahwa faktor keturunan dan rusaknya sistem kekebalan tubuh menjadi penyebab perkembangan penyakit Crohn.
Ada kemungkinan bahwa virus atau bakteri dapat menyebabkan penyakit Crohn. Ketika sistem kekebalan tubuh mencoba melawan mikroorganisme, saluran pencernaan meradang. Mutasi pada gen yang disebut NOD2 sering terjadi pada orang dengan penyakit Crohn.
Gejala
Tanda dan gejala penyakit Crohn dapat berkisar dari ringan sampai parah dan dapat berkembang secara bertahap atau datang tiba-tiba tanpa peringatan. Ketika penyakit ini aktif, tanda dan gejalanya antara lain:
1. Diare
Peradangan yang terjadi pada penyakit Crohn menyebabkan sel-sel di daerah usus mengeluarkan sejumlah besar air dan garam. Karena usus tidak dapat sepenuhnya menyerap kelebihan cairan, terjadilah diare. Diare merupakan gejala umum Penyakit Crohn.
2. Nyeri perut dan kram
Peradangan dan borok dapat menyebabkan dinding bagian usus membengkak dan akhirnya menebal dengan jaringan parut. Ini mempengaruhi gerakan pencernaan yang normal dan dapat menyebabkan rasa sakit atau kram. Penyakit Crohn ringan biasanya menyebabkan ketidaknyamanan usus. Nyeri tersebut bisa menjadi berat sehingga menyebabkan mual dan muntah.
3. Darah di tinja
Pergerakan makanan melalui saluran pencernaan dapat menyebabkan jaringan yang meradang berdarah atau usus berdarah dengan sendirinya.
4. Maag
Penyakit Crohn dapat menyebabkan luka kecil di permukaan usus dan akhirnya menjadi borok besar yang menembus jauh ke dalam dinding usus. Terkadang juga ditemui borok di mulut mirip sariawan.
5. Nafsu makan turun dan penurunan berat badan.
Sakit perut, kram dan reaksi inflamasi pada dinding usus dapat mempengaruhi nafsu makan dan kemampuan untuk mencerna makanan.
Perawatan dan obat-obatan
Tujuan pengobatan medis adalah untuk mengurangi peradangan, meringankan gejala, juga untuk pengobatan jangka panjang. Pengobatan penyakit Crohn biasanya melibatkan terapi obat atau terkadang operasi jika diperlukan.
Dokter menggunakan beberapa kategori obat untuk mengendalikan peradangan dengan cara yang berbeda. Obat yang bekerja baik untuk beberapa orang mungkin tidak bekerja untuk orang lain, sehingga mungkin memerlukan waktu untuk menemukan obat yang efektif.
1. Sulfasalazine (Azulfidine)
Obat ini tidak selalu efektif untuk mengobati penyakit Crohn, namun cukup membantu mengobati penyakit yang melibatkan usus besar. Efek samping; mual, mulas muntah, dan sakit kepala.
2. Mesalamine (Asacol, Rowasa)
Obat ini cenderung memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan sulfasalazine, tetapi dapat menyebabkan mual, muntah, mulas, diare dan sakit kepala. Obat ini umumnya tidak efektif untuk penyakit yang melibatkan usus kecil.
3. Kortikosteroid
Kortikosteroid bisa membantu mengurangi peradangan mana saja di tubuh, tetapi memiliki banyak efek samping, yaitu wajah bengkak, berkeringat, insomnia dan hiperaktif. Penggunaan jangka panjang kortikosteroid pada anak-anak dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.
Dokter menggunakan kortikosteroid hanya jika pasien memiliki penyakit yang sedang namun tidak merespons pengobatan lain. Kortikosteroid hanya untuk penggunaan jangka pendek (3-4 bulan).
4. Penekan sistem kekebalan atau imunosupresan
Obat ini tak hanya mengurangi peradangan tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Obat imunosupresan meliputi:
- Azathioprine (Imuran) dan mercaptopurine (Purinethol)
Ini adalah imunosupresan yang paling banyak digunakan untuk pengobatan penyakit radang usus. Meskipun bisa memakan waktu dua sampai empat bulan untuk mulai bekerja, obat-obat ini membantu mengurangi tanda-tanda dan gejala penyakit pada umumnya.
- Infliximab (Remicade)
Obat ini untuk orang dewasa dan anak-anak dengan gejala sedang penyakit Crohn yang tidak manjur diobati dengan pengobatan lain atau tidak dapat mentoleransi pengobatan lain. Ia bekerja dengan menetralkan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh yang dikenal sebagai faktor nekrosis tumor (TNF). Infliximab mencari TNF dalam aliran darah dan menghapusnya sebelum menyebabkan peradangan saluran usus.
- Adalimumab (Humira)
Adalimumab bekerja mirip dengan infliximab dengan memblokir TNF untuk orang dengan dengan tingkat gejala sedang penyakit Crohn ganas. Obat ini diresepkan untuk orang yang belum dibantu oleh infliximab atau perawatan lain. Adalimumab diberikan dengan cara disuntikkan di bawah kulit setiap minggu.
- Certolizumab pegol (Cimzia)
Disetujui oleh Administrasi Makanan dan Obat (FDA) di AS untuk pengobatan penyakit Crohn, certolizumab pegol bekerja menghambat TNF. Certolizumab pegol diresepkan untuk penderita Crohn tingkat sedang hingga parah yang belum dibantu oleh pengobatan lain.
5. Methotrexate (Rheumatrex)
Obat ini digunakan untuk mengobati artritis kanker, psoriasis dan arthritis, kadang-kadang digunakan untuk orang dengan penyakit Crohn yang tidak merespon dengan baik terhadap obat lain. Ia mulai bekerja setelah delapan minggu atau lebih. Efek sampingnya antara lain; mual, kelelahan dan diare, dan pneumonia.
6. Siklosporin (Gengraf, Neoral, Sandimmune)
Obat ini digunakan untuk membantu menyembuhkan penyakit
Crohn, biasanya diperuntukkan bagi orang yang tidak merespon dengan baik terhadap obat lain. Meskipun efektif, siklosporin memiliki potensi efek samping yang serius, seperti kerusakan ginjal dan hati, tekanan darah tinggi, kejang, infeksi fatal dan peningkatan risiko limfoma.
7. Natalizumab (Tysabri)
Obat ini bekerja dengan menghambat sel kekebalan tertentu untuk mengikatkan diri ke sel lain dalam lapisan usus. Memblokir molekul-molekul ini dianggap dapat mengurangi peradangan kronis. Natalizumab disetujui untuk orang dengan penyakit Crohn sedang namun parah dengan bukti peradangan dan tidak merespon terapi konvensional lainnya.
8. Antibiotik
Metronidazol (Flagyl) adalah antibiotik yang paling umum digunakan untuk penyakit Crohn, metronidazol kadang-kadang dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki, dan kadang-kadang, nyeri otot atau kelemahan. Jika efek ini terjadi, hentikan pengobatan dan hubungi dokter. Hindari alkohol saat mengambil obat ini. Ciprofloxacin (Cipro) lebih disukai daripada metronidazol, namun dapat meningkatkan gejala. Efek sampingnya dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala dan, masalah tendon.
Operasi
Jika makanan dan terapi obat tidak meringankan tanda dan gejala, dokter dapat merekomendasikan operasi untuk menghapus bagian saluran pencernaan yang rusak. Prosedur umum untuk Crohn adalah strictureplasty, yaitu memperluas segmen usus yang telah menjadi terlalu sempit.
Meskipun demikian, manfaat dari operasi hanya sementara. Penyakit
ini sering muncul kembali di dekat jaringan yang sudah dihubungkan atau di tempat lain di saluran pencernaan. Hampir 3 dari 4 orang dengan penyakit Crohn pada akhirnya membutuhkan beberapa kali operasi.
Sumber: MayoClinic
Tidak ada komentar:
Posting Komentar