Kanker payudara telah lama menjadi momok menakutkan bagi para wanita. Baru-baru ini ditemukan vaksin yang berhasil menghilangkan sebuah tipe kanker payudara dalam sebuah penelitian seperti dilansir kantor berita BBC.
Cara kerja vaksin yaitu menyerang kanker payudara yang disebabkan adanya sel berbahaya yang disebut HER2 dan juga menghancurkan tumor yang kebal terhadap berbagai jenis obat. Tim dari Amerika Serikat (AS) juga meyakini vaksin ini menjadi awal pengembangan wanita bebas kanker payudara.
Namun para ahli dari Inggris mengingatkan bahwa ujicoba vaksin masih dalam taraf awal dan belum diketahui apakah berhasil jika digunakan manusia.
HER2 reseptor menaikan jumlah pertumbuhan sel normal, dan ditemukan dalam jumlah jauh dari normal pada sel-sel payudara. Tapi HER2 positif bisa mengandung lebih banyak reseptor dari sel yang sama dan kemudian memproduksi tipe sel agresif yang mempengaruhi peningkatan jumlah sel sekitar 30 % di setiap penderita kanker payudara.
Terdapat sejumlah obat yang dapat mencegah pembentukan penyakit, termasuk Herceptin. Tapi tidak bekerja secara signifikan ke setiap pasien.
Vaksin baru mengandung gen yang memproduksi HER2 reseptor dan sebuah senyawa yang akan menstimulisasikan sistem kekebalan tubuh.
Beberapa peneliti juga bekerja untuk menemukan vaksin untuk kanker payudara yang memfokuskan penelitian pada HER2.
Peneliti menggunakan gelombang listirk untuk menghantarkan vaksin ke otot kaki pada tikus. Pada otot kaki, vaksin diproduksi banyak HER2 reseptor yang akan memicu reaksi sistem kekebalan hewan yang akan melawan sel kanker.
Peneliti juga menggunakan medium itu, untuk menekan sementara aktivitas T Sel, yang secara normal menjaga sistem kekebalan tubuh dari reaksi berlebih. Ketiadaan T sel, sistem kekebalan merespon lebih kuat terhadap vaksin.
Kemudian, ketika peneliti memasukan HER2 positif di tubuh hewan, kanker telah dimusnahkan.
Ketua peneliti vaksin, Profesor Wei-Zen mengatakan, respon antibodi terhadap HER2 positif reseptor begitu kuat pada penelitian ini.
"Setiap sel tumor akan merespon terapi yang dilakukan dan tumor yang kebal terhadap terhadap pengobatan dimusnahkan." tambahnya.
Dia meyakini, hasil penelitian itu merupakan jawaban bagi para wanita yang menderita tumor yang telah menjalani terapi namun tidak memperoleh hasil yang signifikan. Para peneliti sejauh ini telah mengembangkan sejumlah vaksin yang nantinya akan diujicobakan secara klinis. Mereka mengatakan, penelitian itu mengalami proses kemajuan, dan diharapkan vaksin baru akan lebih efektif. Lembaga Amal untuk Kanker Payudara, DR Sarah Rawlings mengatakan, penemuan itu merupakan awal penelitian yang sukses yang telah diujicobakan pada tikus. Tapi, belum diketahui secara pasti ini bisa digunakan pada manusia (wanita).
"Perlu banyak penelitian untuk menemukan apakah vaksin ini dapat berhasil digunakan pada manusia untuk mengobati HER2 positif atau mencegah penyakit kanker payudara, dan tentunya ada efek samping,".
republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar