Bagi wanita, ada ketidaknyamanan melihat film porno yang tak ada ikatan emosional di antara aktornya, apalagi jika adegannya terlihat memaksa atau menyakitkan./SHUTTERSTOCK
Pernah bertanya mengapa sedikit atau jarang perempuan yang suka sekali nonton film porno ketimbang pria? Apakah Anda pernah mencoba nonton film porno bersama si dia tetapi mendapati Anda biasa-biasa saja, sementara si suami sudah terlihat “enggak sabaran”? Berikut ini alasannya:
Masalah visual
Kebanyakan film porno ditargetkan untuk penonton pria. Gairah pria dengan mudahnya terstimulasi lewat rangsangan visual, sementara wanita butuh rangsangan emosional atau mental. Karena itu kebanyakan film porno yang ditujukan untuk perempuan atau pasangan ada cerita dan alurnya, kebalikannya, film porno untuk pria condong bersifat keras dan langsung. Karena, pada dasarnya, langkah-langkah bercinta dan “memadu kasih” itulah yang terpenting dalam konteks cerita yang lebih besar. Sebagian besar film porno, foreplay adalah hal yang jarang dilakukan, kebanyakan aktornya langsung ke sesi utama.
Kebanyakan film porno ditargetkan untuk penonton pria. Gairah pria dengan mudahnya terstimulasi lewat rangsangan visual, sementara wanita butuh rangsangan emosional atau mental. Karena itu kebanyakan film porno yang ditujukan untuk perempuan atau pasangan ada cerita dan alurnya, kebalikannya, film porno untuk pria condong bersifat keras dan langsung. Karena, pada dasarnya, langkah-langkah bercinta dan “memadu kasih” itulah yang terpenting dalam konteks cerita yang lebih besar. Sebagian besar film porno, foreplay adalah hal yang jarang dilakukan, kebanyakan aktornya langsung ke sesi utama.
Kurang menarik
Salah satu bagian terpenting dari tubuh pria di film-film porno kebanyakan adalah bagian penisnya. Hal ini pulalah yang mungkin menjelaskan mengapa hanya ada sedikit aktor film porno yang memiliki tampilan wajah menarik di film porno. Perempuan juga tak begitu tertarik melihat pemeran perempuan di film porno yang kebanyakan berambut pirang, sangat kurus, berbuah dada sangat besar, dan bibir bengkak karena disuntik kolagen.
Salah satu bagian terpenting dari tubuh pria di film-film porno kebanyakan adalah bagian penisnya. Hal ini pulalah yang mungkin menjelaskan mengapa hanya ada sedikit aktor film porno yang memiliki tampilan wajah menarik di film porno. Perempuan juga tak begitu tertarik melihat pemeran perempuan di film porno yang kebanyakan berambut pirang, sangat kurus, berbuah dada sangat besar, dan bibir bengkak karena disuntik kolagen.
Dibuat-buat
Wanita pun tak terlalu tertarik akan situasi dan aksi yang sering terjadi di film porno. Kebanyakan kali, para pemeran di film porno terlihat tidak saling menyukai. Bagi pria, aksi bersanggama saja sudah cukup, sementara perempuan lebih mencari rasa antara aktor dan aktrisnya, saling sayang, dan lainnya.
Wanita pun tak terlalu tertarik akan situasi dan aksi yang sering terjadi di film porno. Kebanyakan kali, para pemeran di film porno terlihat tidak saling menyukai. Bagi pria, aksi bersanggama saja sudah cukup, sementara perempuan lebih mencari rasa antara aktor dan aktrisnya, saling sayang, dan lainnya.
Porno menurunkan nilai
Sebagian wanita menilai film porno menurunkan nilai atau menjijikkan. Kebanyakan wanita tidak menyukai ide hal-hal aneh yang dilakukan di film porno, seperti tingkah-tingkah hardcore yang sering ada di film-film porno.
Film porno terkesan “nakal”
Wanita secara umum tidak memiliki dorongan sekuat pria dalam hal seksualitas. Wanita kadang tak suka dipanggil dengan julukan-julukan nakal, banyak pula yang enggan menunjukkan gairah seks yang menggebu kepada pasangannya, atau mengakui bahwa ia juga merasakan kenikmatan dari menyaksikan adegan di film pornografi.
Sebagian wanita menilai film porno menurunkan nilai atau menjijikkan. Kebanyakan wanita tidak menyukai ide hal-hal aneh yang dilakukan di film porno, seperti tingkah-tingkah hardcore yang sering ada di film-film porno.
Film porno terkesan “nakal”
Wanita secara umum tidak memiliki dorongan sekuat pria dalam hal seksualitas. Wanita kadang tak suka dipanggil dengan julukan-julukan nakal, banyak pula yang enggan menunjukkan gairah seks yang menggebu kepada pasangannya, atau mengakui bahwa ia juga merasakan kenikmatan dari menyaksikan adegan di film pornografi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar