Jumat, 25 November 2011

Masker, Cegah Polusi Udara

Polusi udara merupakan salah satu isu utama yang sering menimpa masyarakat perkotaan. Hal itu bisa menyebabkan berbagai penyakit seperti seperti sesak nafas, infeksi saluran pernapasan, hingga terjadinya perubahan fisiologis pada fungsi paru dan tekanan darah siap. Menurut data yang dilansir oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan polusi udara perkotaan diperkirakan telah memberi kontribusi terhadap 800.000 kematian setiap tahun. Diketahui sumber utama dari polusi udara dihasikan bahan bakar fosil. Kendaraan bermotor, industri dan perkantoran mempunyai sumbangsih besar. Di indonesia sendiri kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi di perkotaan, misalnya di Jakarta. "Data menunjukan Jakarta termasuk lima kota besar yang memiliki tingkat polusi udara tertinggi di dunia, setelah Beijing, New Delhi,dan Mexico City," ujar Medical Manager PT. Medifarma Laboratories, dr. Michael Roe saat dimemberikan penjelasan dalam sebuah kampanye yang digagas Decolsin di Jakarta, belum lama ini.

Pertumbuhan penggunaan sepeda motor di Jakarta mencapai 300% dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Tanpa disadari para pengendara tidak melihat suatu kewaspadaan terhadap keadaan pulusi udara yang dapat berakibat buruk pada kesehatan. Ketidaksadaran pengguna sepeda motor terlihat dari tidak digunakannya masker ketika berkendara.

Menurut Michael, masker merupakan usaha pencegahan atau meminimalkan efek negatif bahan-bahan kimia diudara akibat asap kendaraan. "Tak kurang terdapat delapan zat berbahaya seperti Sulfur dioksida (SO2), Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO), Oksidan, Hidrokarbonm Kolrin, Partikulat Debu,dan Timbal yang bercampur dengan oksigen dari udara yang kita hirup,"ungkap Michael.

Dia menambahkan, semua zat yang terkandung umumnya mengakibatkan gangguan kesehatan pada saluram pernafasan dan paru-paru. Dia menyarankan, agar para pengendara sepeda motor memakai masker secara terus menurus sehingga mengurangi efek negatif hingga 90%.

Meskipun demikian, lanjut dia menambahkan, pemakaian masker harus rapat hingga tidak ada udara yang masuk tanpa filter."Paling tidak jangan sampai udara masuk begitu saja ke hidung tanpa ada filter," ujarnya. Menurutnya, tingkat kerapatan masker memiliki peran penting. Namun sekali lagi dia menegaskan agar pemakaian masker dilakukan secara terus menerus jika berkendara menggunakan sepeda motor.

Pada kesempatan yang sama, PT. Medifarma Laboratories yang memproduksi Decolsin mengadakan kampanye Udara Sehat Decolsin dengan memberikan masker kepada pengendara motor disejumlah perempatan lampu lalu lintas di lima wilayah DKI Jakarta. "Karena banyak pengendara sepeda motor yang belum menggunakan masker. Dari situ Decolsin memberikan 8000 masker untuk mengedukasi para pengendara," ujar pihak Decolsin yang diwakili oleh Steffen Kurniawan dalan konfrensi pers kampanye Udara Sehat Decolsin. Menurutnya, acara itu merupakan langkah awal dari Decolsin untuk peduli terhadap polusi udara yang semakin parah di Jakarta.
republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar