Stimulasi puting (nipple stimulation) adalah menggosok, memijat atau melakukan gerakan melingkar di daerah puting dengan lembut yang diyakini bisa mendorong terjadinya kontraksi awal. Secara teori payudara yang dirangsang akan melepaskan hormon oksitosin yang dapat menyebabkan kontraksi.
Setelah bayi lahir, oksitosin ini juga penting untuk mengembalikan rahim ke bentuk sebelum hamil. Oksitosin yang dilepaskan ini akan merangsang kotraksi kembali dan menjadi semakin kuat, karenanya beberapa perempuan khawatir melahirkan prematur jika mendapatkan rangsangan di putingnya saat masih hamil.
Diperkirakan perubahan hormon yang terjadi selama tahap kehamilan akhir bisa membantu rahim menjadi semakin lebih sensitif terhadap oksitosin, yang nantinya menyebabkan peningkatan bertahap dalam kontraksi Braxton-Hicks (olahraga rahim).
Seperti dikutip dari Babycenter, Rabu (24/11/2010) meski demikian masih kurang penelitian mengenai keamanan teknik ini dalam kehamilan yang berisiko tinggi. Karenanya saat ini stimulasi terhadap puting hanya disarankan bagi perempuan yang mengalami kehamilan normal.
Idenya adalah sama seperti memberi stimulasi saat menyusui bayi, yaitu memijat seluruh areola (daerah gelap di sekitar puting) dan bukan hanya memuntir puting. Tempatkan telapak tangan di atas areola dan bergerak dalam gerakan melingkar dengan memberikan tekanan lembut. Hal ini kemungkinan perlu dilakukan selama beberapa waktu untuk merangsang payudara.
Efek yang ditimbulkan dari stimulasi puting sangat kuat dan mirip dengan penggunaan berlebihan Pitocin (oksitosin sintetik).
Untuk alasan ini berbagai ahli memberikan beberapa rekomendasi dalam hal penggunaannya, yaitu:
- Hanya memijat satu payudara pada suat waktu.
- Hanya memijat puting selama 5 menit, lalu tunggu selama 15 menit untuk melihat apa yang terjadi sebelum melakukan pemijatan kembali.
- Sebaiknya tidak menstimulasi payudara selama kontraksi.
- Jangan menggunakan stimulasi payudara jika kontraksi sudah terjadi setiap 3 menit atau 1 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar