Kamis, 24 November 2011

Depresi Selama Hamil Pengaruhi Tumbuh Kembang

Salah satu dampak yang membahayakan dari depresi selama hamil adalah mempengaruhi perkembangan awal bayi. Hal tersebut diungkapkan sebuah studi yang dilakukan di Inggris, belum lama ini.

Menurut dr Toity Deave dari Centre for Child and Adolescent Health, University of the West of England mengatakan, depresi yang dialami ibu hamil selama hamil memiliki dampak negatif terhadap perkembangan kognitif anak. "Bahkan depresi yang dialami ibu setelah melahirkan juga termasuk memiliki dampak tersebut," ujar Deave.

Pemahaman mengenai dampak negatif depresi usai melahirkan terhadap perkembangan anak memang telah banyak diketahui. Namun, hasil penelitian itu pertama kali membuktikan bahwa anak-anak dari ibu yang mengalami suasana hati atau mood yang buruk selama kehamilan juga berisiko mengalami gangguan perkembangan. Hasil tersebut dilakukan setelah studi jangka panjang terhadap 9.244 wanita dan anak-anaknya. sekitar 1.565 wanita atau sekitar 14%, mengalami depresi selama hamil, jauh sebelum waktu melahirkan. Tes perkembangan standar yang dilakukan terhadap anak-anak menunjukkan, 893 anak atau sekitar 9% mengalami keterlambatan pada usia 18 bulan. Berbagai keterlambatan tersebut seperti fisik, kognitif, tingka laku, emosi atau perkembangan sosial, dibandingkan anak-anak normal pada usia yang sama.

Deave dan tim peneliti menemukan, depresi yang terus menerus pada ibu selama hamil dapat meningkatkan kemungkinan keterlambatan perkembangan anak hingga 50%. Setelah mempertimbangkan dampak dari depressi setelah kelahiran, peneliti menegaskan mereka memperoleh bukti independen dan signifikan bahwa 34% peningkatan gangguan perkembangan pada anak disebabkan ibu yang mengalami depresi selama hamil. Hasil studi juga menyebutkan, berbagai tambahan bukti yang menyebutkan bahwa mood ibu selama hamil sangat penting. Kemudian, jenis depresi apa pun yang dialami ibu sangat potensial meningkatkan risiko gangguan perkembangan anak. "Kepada para wanita yang mungkin merasa khawatir membaca berita ini, saya ingin merekomendasikan, jika mereka merasa depresi atau mengalami suasana hati yang buruk tidak seperti biasanya maka segera temui dokter atau ahli profesional," terang Deave. Deave menambahkan, pihaknya ingin menyakinkan orangtua banyak hal yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan anak meskipun telah mengalami dampak depresi. Hal itu bisa dilakukan melalui interkasi orangtua dan anak, misalnya stimulasi dan bermain.
republika.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar