Sakit maag saat hamil terkadang tidak bisa dihindari. Selera makan menurun, mual dan muntah yang dipengaruhi hormone chorionic gonadotropin sehingga membuat kondisi perut kosong. Kondisi tersebut bisa menyebabkan ibu hamil yang tidak pernah menderita maag bisa terkena maag saat hamil.
Ibu hamil dengan riwayat pernah menderita maag pun dapat memperburuk masa mengidam kehamilan, yaitu muntah berlebihan. Keluhan umumnya terjadi di sekitar lambung, baik itu mual, muntah, rasa panas di ulu hati, sampai mual-muntah berlebihan.
Ibu hamil lebih rentan terkena sakit maag karena terjadi pengaruh hormon-hormon berikut ini :
☼ Esterogen
Hormon ini berfungsi membangun lapisan dinding rahim dan menjaga plasenta di dalam rahim. Esterogen memiliki efek samping menimbulkan rasa mual.
☼ Pregesteron
Hormon ini berfungsi sebagai relaksasi rahim untuk mempertahankan kehamilan sampai usia aterm (cukup bulan). Terkadang peningkatan hormon ini mengakibatkan terjadinya relaksasi pada saluran pencernaan dan berakibat melambatnya pengosongan lambung dan peristaltik (kerja usus).
Kondisi ini menyebabkan rasa eneg, sebah, penuh dan mual, bahkan bisa mengakibatkan timbulnya penumpukan gas di saluran pencernaan. Walaupun penumpukan gas tidak mempengaruhi janin tetapi cukup mengganggu bagi ibu hamil.
☼ HCG (Human Chorionic Gondadotropin)
Hormon ini menstimulasi ovarium untuk menghasilkan estrogen yang bisa menimbulkan rasa mual.
Maag saat kehamilan dapat dicegah dengan cara-cara berikut ini :
- Menikmati masa kehamilan dan tidak mengeluh apapun yang dirasakan pada masa ini.
- Hindari stres karena dapat memicu produksi asam lambung.
- Jangan membiarkan perut dalam kondisi kosong. Makanlah dalam porsi kecil tetapi sering, bisa 4-6x/perhari.
- Kurangi mengonsumsi makanan yang dapat menghasilkan gas. Seperti kubis, ubi, minuman bersoda, bersantan, berlemak, dan makanan pedas atau terlalu banyak bumbu.
- Jangan langsung berbaring setelah makan. Hal ini dapat memicu rasa penuh dan panas dalam lambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar