Persiapan Fisik Menjelang Mudik
Berikut ini adalah beberapa persiapan fisik yang bisa dilakukan supaya badan sehat dan fit ketika mudik:
- Tidur cukup Sebelum melakukan perjalanan jauh, sebaiknya tidur dulu selama 6-8 jam. Tidur cukup sangat diperlukan untuk menghimpun tenaga supaya tidak lemas selama dalam perjalanan. Terlebih lagi jika kita berperan sebagai orang yang mengemudikan kendaraan, maka tidur cukup sebelum mengemudi merupakan hal yang sangat penting. Jika kita tidak berperan sebagai pengemudi, kita bisa memanfaatkan waktu dengan tidur selama dalam perjalanan. Perhatikan posisi tidur kita, supaya tidak mengalami kesemutan karena salah posisi tidur. Hindari posisi tidur dengan meletakkan tangan di belakang kepala atau tertidur sambil duduk dengan posisi ketiak di sandaran kursi. Selain itu, hindari duduk di kursi dengan menyilangkan kaki terlalu lama.
- Makan terlebih dahulu Perjalanan mudik biasanya dilakukan ketika bulan Ramadhan, dimana umat muslim sedang berpuasa. Jika kita memilih untuk tetap berpuasa, maka hendaknya mempersiapkan diri dengan makan sahur dalam jumlah cukup. Makanan yang dipilih hendaknya makanan yang mengandung karbohidrat dan protein tinggi karena merupakan sumber tenaga bagi tubuh. Selain itu, jangan lupa mengonsumsi sayur dan buah karena sangat baik untuk pencernaan. Perut kembung merupakan salah satu keluhan yang banyak dijumpai ketika melakukan perjalanan. Perut kembung dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga mengganggu perjalanan mudik. Sebelum melakukan perjalanan, hendaknya kita tidak mengonsumsi makanan yang dapat memicu terjadinya kembung, seperti buncis, kubis, sawi putih, brokoli, bawang, dan telur. Selain itu, salah satu cara mencegah supaya tidak terjadi kembung adalah mengunyah makanan dengan seksama untuk memudahkan proses pencernaan sehingga tidak terjadi pembentukan gas akibat proses fermentasi. Dianjurkan untuk meminum secangkir teh jahe setelah makan. Teh jahe sangat baik untuk merangsang proses pencernaan makanan sehingga makanan tidak terlalu lama berada di dalam usus kecil yang bisa memicu terbentuknya gas.
- Konsumsi suplemen Dibutuhkan kondisi kesehatan prima untuk menempuh perjalanan jauh yang melelahkan. Untuk itu, selain makan makanan yang bergizi, dianjurkan pula untuk mengonsumsi suplemen sebagai tambahan. Suplemen dari bahan alami seperti habbatussauda’ dan madu bisa menjadi pilihan. Hindari suplemen yang mengandung kafein karena hanya akan memberi kesegaran badan sesaat saja. Suplemen hanya bersifat sebagai tambahan, oleh karena itu jangan lupa untuk mengonsumsi makanan bervitamin, seperti sayur dan buah.
- Bawa bekal secukupnya Untuk menunjang kelancaran mudik, persiapan bekal makanan dan minuman sangatlah penting. Apalagi jika jarak yang ditempuh cukup jauh dan memakan waktu lama. Dengan membawa bekal makanan sendiri, kita tidak perlu lagi membeli makanan atau minuman di jalan. Selain lebih bersih dan sehat, bekal makanan dari rumah jelas sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan selera kita masing-masing. Bawalah buah sebagai pelengkap bekal perjalanan kita, hendaknya memilih buah yang mudah dikonsumsi dan tidak perlu pisau untuk mengupasnya, seperti jeruk, apel, pisang, dan lain-lain. Hindari membawa makanan yang mudah rusak/basi supaya tidak mengalami keracunan makanan. Jangan lupa untuk membawa air dalam jumlah yang cukup karena cairan sangat penting untuk menghindari terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan) Sebaiknya membawa bekal secukupnya saja supaya barang bawaan kita tidak terlalu banyak dan perjalanan menjadi tidak nyaman. Jika kita menggunakan kendaraan umum, hindari menerima tawaran makanan dari orang asing. Hal ini mengingat maraknya kejahatan perampokan dengan pembiusan yang bermotif menawarkan makanan atau minuman pada para pemudik.
- Bawa obat-obatan yang diperlukan Bawa kotak P3K dan obat-obatan yang sekiranya diperlukan selama di perjalanan. Bagi penderita penyakit tertentu seperti kencing manis misalnya, hendaknya mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ketika perjalanan terkait dengan penyakitnya seperti kartu identitas diabetes, obat-obat yang biasa dikonsumsi, dan alat cek gula darah (glukometer dan stripnya). Begitu juga bagi penderita penyakit lainnya yang membutuhkan persiapan secara khusus supaya tidak mengalami kendala selama perjalanan.
- Cukup istirahat Manfaatkan waktu selama perjalanan untuk tidur atau sekedar merilekskan tubuh. Istirahat sangat penting bagi pengemudi atau supir karena terkait dengan konsentrasi selama mengemudi. Salah satu faktor yang turut menyumbang banyaknya kasus kecelakaan adalah pengemudi atau supir dalam keadaan mengantuk. Untuk itu, jangan sepelekan istirahat.
Ada sebagian orang yang sering mengalami mabuk perjalanan atau istilah kedokterannya ”motion sickness” saat berada di atas kendaraan. Tentunya kita tidak ingin mengalami mabuk perjalanan karena sangat mengganggu kenyamanan dalam melakukan perjalanan. Gejala yang muncul ketika mabuk perjalanan diantaranya mual, muntah, pusing, perasaan sebah di perut, dan berbagai macam rasa yang membuat badan menjadi tidak nyaman.
Mabuk perjalanan terjadi karena beberapa orang tertentu mempunyai kepekaan lebih terhadap gerakan-gerakan tertentu sehingga mengaktifkan sistem vestibularis (pusat keseimbangan di telinga bagian dalam) yang menyebabkan gejala pusing dan mual. Berikut ini beberapa kiat supaya terhindar dari mabuk perjalanan :
- Pilihlah tempat duduk yang dekat dengan jendela supaya lebih mudah mendapatkan udara segar. Duduklah dengan santai (tidak terlalu tegak) dan usahakan posisi kepala tidak bergoyang-goyang. Persiapkan diri ketika kendaraan membelok ke kanan atau ke kiri agar tubuh tidak terkejut.
- Selama perjalanan, pusatkan perhatian jauh ke depan ke arah pemandangan atau benda yang tidak bergerak. Jangan menengok ke kanan dan ke kiri untuk melihat jalan karena akan memicu terjadinya mabuk perjalanan.
- Hendaknya perut dalam kondisi terisi makanan sebelum melakukan perjalanan. Perut kosong akan memicu pengeluaran asam lambung berlebih dan mengakibatkan perut terasa perih dan mual. Makan secukupnya dan jangan sampai makan berlebihan karena justru bisa memicu terjadinya muntah.
- Jika keluhan sangat mengganggu, kita bisa juga mengoleskan minyak kayu putih dan mengonsumsi obat anti mabuk perjalanan. Minum air seduhan jahe juga terbukti dapat mencegah sekaligus mengurangi gejala mabuk perjalanan.
Sebagai seorang muslim, kita hendaknya tidak melupakan do’a safar. Salah satu adab bepergian yang diajarkan Islam adalah mengawali perjalanannya dengan membaca do’a safar.
Do’a yang biasa diucapkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada orang yang hendak bersafar adalah,
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
“Astawdi’ullaha diinaka, wa amaanataka, wa khowaatiima ‘amalik (Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah)” HR. Abu Daud no. 2600, Tirmidzi no. 3443 dan Ibnu Majah no. 2826. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.Kemudian hendaklah musafir atau yang bepergian mengatakan kepada orang yang ditinggalkan,
أَسْتَوْدِعُكَ اللَّهَ الَّذِى لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ
“Astawdi’ukallaha alladzi laa tadhi’u wa daa-i’ahu (Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya).” HR. Ibnu Majah no. 2825. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.Dan ketika keluar rumah dianjurkan membaca do’a:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ
“Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah” (Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya) HR. Abu Daud no. 5095 dan Tirmidzi no. 3426, dari Anas bin Malik. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.Demikianlah penjelasan tentang kiat-kiat dalam menjaga kondisi tubuh supaya sehat dan fit dalam melakukan aktivitas mudik. Semoga perjalanan mudik Anda menyenangkan dan penuh berkah.
Penyusun: dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah
muslimah.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar