Di Indonesia, penyakit mata katarak masih menjadi penyebab utama terjadinya kasus kebutaan. Katarak adalah salah satu penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan. Kebutaan terjadi karena lensa mata menjadi keruh. Seiring bertambahnya usia seseorang maka kekeruhan merupakan suatu proses yang wajar terjadi. Operasi katarak adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengobati katarak, namun katarak juga masih bisa dicegah.
Beberapa orang sering sekali mengeluhkan mengalami penurunan kemampuan mata karena diikuti dengan bertambahnya usia. Banyak yang ketika mencapai usia 40an sudah mulai mengeluhkan mengalami penurunan penglihatan. Ini adalah proses yang tidak dapat dihindarkan sebagai bagian dari proses penuaan yang berhubungan dengan dengan penyakit degeneratif atau penyakit kronis.
Dibutuhkan adanya kombinasi asupan vitamin dengan mineral untuk mendapatkan mata yang cerah dan juga penglihatan yang sehat, asupan gizi yang baik diantaranya lemak, karbohidrat, protein, dan vitamin dalam jumlah optimal.
Adanya sebuah penelitian menunjukkan bahwa bila dalam tubuh seseorang terdapat kadar antioksidan yang tinggi, termasuk juga vitamin C, maka risiko untuk mengalami katarak akan semakin kecil. Namun penelitian yang dilakukan masih terbatas pada populasi penduduk yang ada di Negara barat. Oleh sebab itu para peneliti akan melakukan studi kembali dengan mengambil sampel yang berasal dari Negara-negara berkembang , contohnya India di mana di Negara tersebut masih kekurangan asupan vitamin C dan jumlah penderita kataraknya masih cukup tinggi.
Penelitian yang dilakukan di India akan mencoba mengevaluasi lebih dari 5.600 orang dewasa yang ada di India yang usianya sendiri 60 tahun ke atas. Para peneliti mewawancarai responden untuk mengetahui pola makan dan juga gaya hidup. Dan, peneliti juga mengambil sampel darah responden, dengan sampel darah yang diambil para peneliti dapat mengetahui kadar vitamin C yang ada pada tubuh.
Jumlah dari responden yang menderita katarak sekitar 73%. Dan untuk responden dengan kadar vitamin C yang cukup tinggi mempunyai risiko yang lebih kecil sekitar 39% jika dibandingkan dengan mereka yang kekurangan vitamin C. Responden yang terlibat dalam penelitian itu sebagian besar kekurangan vitamin C. Sekitar 30% memiliki kadar vitamin C kurang dari 2 mikromoles per liter dan ini masih berada di bawah batas bawah deteksi. Sebenarnya untuk ukuran di bawah atau kurang dari 11 mikromoles per liter sudah dapat dikatakan defisiensi vitamin C.
Temuan dalam penelitian ini sudah di muat di jurnal Ophtalmology, namun dalam jurnal ini tidak disimpulkan bahwa katarak dapat dicegah dengan kecukupan vitamin C. Walaupun seperti itu, seorang peneliti senior yang bernama Astrid Fletcher, menjelaskan bahwa vitamin C sebagai antioksidan yang sangat berguna memberikan perlindungan pada tubuh dari radikal bebas.
“Penelitian di laboratorium pada hewan menunjukkan vitamin C punya peran penting untuk melindungi lensa mata dari stres oksidatif,” jelasnya. Menurutnya, mata lebih rentan untuk mengalami stres oksidatif.
Astrid mengatakan, “Cahaya sangat penting untuk penglihatan tapi cahaya juga sangat merusak. Lensa mata menyerap radiasi ultarviolet, sumber utama stres oksidatif.”
Ada sebuah ketidaksamaan antara penelitian yang dilakukan di India dengan di Negara maju. Hal ini dikarenakan orang yang tinggal di Negara maju relatif mendapatkan asupan gizi yang baik, dan asupan tambahan vitamin dari suplemen tidak terlalu membantu. “Vitamin C larut dalam air sehingga kelebihannya dengan mudah dikeluarkan. Selain itu mengonsumsi suplemen vitamin sulit menyamai efek vitamin dari makanan,” jelasnya. Beberapa jenis makanan yang banyak mengandung vitamin C, yakni kiwi, jeruk, stroberi, tomat, stroberi, dll.
Di Indonesia setiap tahunnya kasus kebutaan bisa mencapai angka 210 ribu orang. Sebenarya penyakit ini masih bisa dicegah, walaupun karena faktor usia yang menyebabkan seseorang dapat terkena katarak. Pencegahan katarak dapat dilakukan dengan asupan jumlah vitamin C yang cukup. Penderita banyak yang tidak menyadari atas kelainan yang diderita. Usia 60 tahun ke atas sangat rentan untuk menderita katarak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar