Rabu, 18 Mei 2011

Bagaimana Cara Menghitung Usia Kehamilan?


BANYAK perempuan hamil yang tidak mengetahui secara pasti berapa usia kandungannya. Penyebabnya beraneka ragam, antara lain siklus haid yang tidak teratur, tidak ingat kapan mulai dan berakhirnya haid, atau tidak pernah memeriksakan kandungan kepada dokter.
Meskipun tingkat keakuratannya tidak seratus persen, ada banyak cara untuk menghitung usia kehamilan. Ada berbagai macam cara yang bisa digunakan untuk menghitung usia kehamilan. Namun, kebanyakan dokter atau bidan dan masyarakat pada umumnya menghitungnya mulai dari hari pertama haid terakhir.
Perhitungan usia kehamilan yang dimulai dari hari pertama haid terakhir sangat mengandalkan siklus haid. Karena itu cara perhitungan seperti ini hanya berlaku bagi perempuan yang siklus haidnya teratur. Berdasarkan itu, dokter atau bidan bisa memperkirakan usia kehamilan dan kapan janin akan lahir.
Namun perkiraan tanggal kelahiran janin lebih banyak meleset. Biasanya janin akan lahir antara 7 hari sebelum sampai 7 hari sesudah tanggal yang diperkirakan.
Agar mengurangi terlalu jauh melesetnya perhitungan, untuk perempuan yang siklus daur haidnya pendek akan ditambahkan beberapa hari dari tanggal perkiraan. Begitu juga perempuan yang siklus haidnya panjang akan dikurangi beberapa hari.
Selain mengandalkan masa haid, usia kehamilan juga dapat diperkirakan berdasarkan gerakan janin.
Untuk kehamilan yang pertama, gerakan janin akan mulai terasa setelah usia kehamilan memasuki usia 18 sampai 20 minggu. Sedangkan kehamilan kedua dan seterusnya, gerakan janin akan terasa pada usia kehamilan 16 sampai 18 minggu.
Saat usia kehamilan memasuki bulan ketujuh dan seterusnya, gerakan janin semakin kuat dan sering. Tapi banyak juga janin yang justru kurang aktif bergerak pada usia tersebut.
Tinggi puncak rahim juga dapat digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan. Biasanya dokter akan meraba puncak rahim yang menonjol di dinding perut. Kemudian usia kehamilan dihitung dengan beberapa cara yang dimulai dari tulang kemaluan.
Pertama menggunakan ukuran sentimeter, jika jarak dari tulang kemaluan sampai puncak rahim sekitar 28 sentimeter, berarti usia kehamilan diperkirakan sudah 28 minggu. Jika tinggi puncak rahim 36 sentimeter, diperkirakan  usia kehamilan adalah 36 minggu.
Ukuran ini tidak akan bertambah meski usia kehamilan mencapai 40 minggu. Kalau tingginya bertambah, bisa jadi bobot janin yang dikandung besar, atau bisa juga kembar.
Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung perkiraan usia kehamilan adalah dengan menggunakan 2 jari tangan. Misalnya jarak antara tulang kemaluan dengan puncak rahim masih di bawah pusar, maka setiap penambahan 2 jari berarti penambahan usia kehamilan adalah 2 minggu.
Jika jarak tersebut sudah di atas pusar, maka setiap penambahan 2 jari sama dengan bertambahnya usia kehamilan 4 minggu. Jika tinggi puncak rahim dengan tinggi pusar sama-sama tinggi, diperkirakan usia kehamilan sudah mencapai 5 bulan.
Sedangkan jika tinggi puncak rahim yang melewati pusar dan berada hampir di tengah dada diperkirakan usia kehamilan sudah 7 bulan.
Dan jika tinggi puncak rahim sudah mencapai dada, berarti usia kehamilan sudah 9 bulan. Sayangnya cara perhitungan ini agak sulit dilakukan terhadap perempuan yang punya tubuh gemuk.
Sekarang, cara yang paling canggih, menghitung usia kehamilan adalah dengan alat Ultrasonografi (USG). Mesin USG dapat menentukan usia kehamilan dan perkiraan waktu kelahiran janin hanya berdasarkan gambar janin yang muncul pada layar monitor dengan bantuan transducer.
Menurut dr. Febriansyah Darus, SpOG, dari Departemen Obstetri dan Ginekologi RSPAD Gatot Subroto, pengukuran usia kehamilan dengan menggunakan USG pada usia tiga bulan pertama biasanya tingkat akurasinya hanya meleset 1 sampai 2 hari saja.
“Tapi lebih dari usia tiga bulan, bisa meleset sampai 1 minggu atau lebih,” kata dr. Febri.
Jika bingung memilih cara mana yang paling akurat untuk menghitung usia kehamilan. Ada baiknya jika mempergunakan semua cara-cara di atas.
Karena pada dasarnya belum ada metode yang paling akurat untuk menghitung masa kehamilan seseorang, kecuali kehamilan tersebut dibuat lewat proses bayi tabung.

sumber :
http://www.tabloidbintang.com/gaya-hidup/kesehatan/11532-bagaimana-cara-menghitung-usia-kehamilan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar