Selasa, 31 Mei 2011

Mou dengan Dukun Paraji dalam rangka upaya menekan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Wanasari


Posting by : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Wanasari

Pada tahun 2010, kejadian kematian ibu dan bayi di wilayah kerja Puskesmas Wanasari terjadi cukup tinggi. Terjadi kematian ibu sebanyak 2 orang, dan kematian bayi sebanyak 12 bayi.

Untuk mengantisipasi hal ini, maka pada tanggal 5 April 2011, Puskesmas Wanasari mengadakan sosialisasi dan penandatanganan MoU dengan dukun bayi, yang mana salah satu penyebab tingginya AKI dan AKB adalah persalinan yang tidak ditangan oleh tenaga kesehatan.

Dihadiri oleh 10 orang dukun bayi dari tiga desa, yaitu desa cibuntu, desa wanajaya, dan desa Wanasari. Didapatkan kesepakatan mengenai jampersal (jaminan persalinan) dan soisalisai tentang jampersal itu sendiri.

Disaksikan oleh pihak kecamatan, dan ditandatangiani oleh Camat Cibitung Bp. R Yana Suyatna, Sip, Msi dan Kepala Puskesmas Wanasari dr. Hj Erni Herdiani disaksikan dengan saksi dalam lembar MoU tersebut adalah Kepala Desa setempat dan Bidan Koordinator.
Selain penandatangan MoU, program selanjutnya yang akan dilaksanakan oleh Puskesmas Wanasari adalah penyuluhan yang intens mengenai pentingnya ANC (Ante Natal Care) dan menjalin kerja sama dengan Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Swasta yang ada di wilayah kami khususnya yang melayani persalinan.

Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.


Informasi mengenai tingginya angka kematian bayi akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi

Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi, Utomo. 1985).

Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per 100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas umum. Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu  kematian maternal per 100.000 kelahiran.

Jumlah Kematian Ibu  yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu. 


Angka Kematian Bayi

Definisi

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. 
  
Sumber Data 

Data mengenai jumlah anak yang lahir jarang tersedia dari pencatatan atau registrasi kependudukan, sehingga sering dibuat perhitungan/estimasi  tidak langsung dengan program "Mortpak 4". Program ini menghitung AKB berdasarkan data mengenai jumlah Anak yang Lahirkan Hidup (ALH) atau Children Ever Born (CEB) dan Jumlah Anak Yang Masih Hidup (AMH) atau Children Still Living (CSL) (catatan: lihat definisi di modul fertilitas).
Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di daerah tertentu.

Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.   

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi  lahir sampai bayi belum berusia  tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. 

Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. 

Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar. 

Kegunaan Angka Kematian Bayi dan Balita

Angka Kematian Bayi menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan Angka Kematian Bayi untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neo-natal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka program-program untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan Ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. 

Sedangkan Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun. (EH)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar