Oleh : Marly Apandi
Seksi Gizi PKM Wanasari
LATAR BELAKANG
Gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih perlu ditanggulangi secara terpadu oleh berbagai sektor. Masalah gizi utama yang dihadapi masyarakat di Indonesia adalah gangguan akibat kekurangan iodium
(GAKY), Anemia gizi besi (AGB), Kurang energi Protein (KEP) dan kekurangan Vitamin A (KVA). Salah satu faktor yang melatar belakangi timbulnya masalah tersebut adalah masyarakat kurang memiliki pengetahuan dan adanya keterbiasan yang salah terhadap konsumsi makanan. Masalah gizi menjadi bertambah luas dan kompleks karena tingkat penghasilan penduduk yang masih rendah. Keadaan ini akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.
Pemerintah selama lebih dari 35 tahun telah melakukan upaya perbaikan gizi masyarakat secara intensif untuk mengatasi masalah gizi tersebut. Upaya perbaian gizi masyarakat diarahkan kepada kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi yaitu anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dan golongan usla lanjut. Penanggulangan masalah gizi masyarakat perlu dilaksanakan sedini mungkin melalui perbaikan gizi ibu waktu hamil agar dapat menaikkan berat badan bayi waktu lahir, pertumbuhan anak yang lebih baik dan pencegahan masalah gizi kurang dan lebih diusia dewasa. Oleh karena itu penanggulangan masalah gizi melalui intervensi gizi kepada balita yang menderita gizi kurang gizi sangat diperlukan.
Kurang gizi pada anak akan mengakibatkan efek yang berkelanjutan diantaranya pertumbuhan badan anak sampai dewasa terhambat, perkembangan kecerdasan terganggu, rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi akut dan kronis serta menyebabkan kematian bila tidak dirawat dengan serius. Data dari WHO menunjukkan bahwa 54% angka kesakitan pada balita disebabkan karena kurang gizi. Lebih jauh lagi angka kesakitan akan meningkat yang akan menyebabkan meningkatnya biaya kesehatan dan angka kematian meningkat menyebabkan menurunnya angka Indeks Pembangunan Manusia. Berdasarkan hasil penimbangan balita selama kurun waktu januari – april 2011, diketahui bahwa terdapat 9 balita yang termasuk kategori gizi buruk di wilayah kerja puskesmas Wanasari. Maka berdasarkan data tersebut, diperlukan intervensi sesegera mungkin, guna menangani masalah tersebut. Pemberian makanan tambahan kepada balita kurang gizi khususnya balita gizi buruk dari keluarga tidak mampu dapat membantu menurunkan jumlah balita gizi buruk dan hal ini secara tidak langsung mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan indeks pembangunan manusia Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah kurang gizi harus segera dicegah dan di atasi semaksimal mungkin. Dan Puskesmas Wanasari sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, berkewajiban untuk segera menanggulangi masalah kesehatan khususnya masalah balita gizi buruk dengan merangkul berbagai elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menangani masalah ini. Dengan salah satu caranya dengan mengadakan program Bapak/Ibu asuh bagi balita gizi buruk. Dikarenakan pendanaan untuk balita gizi buruk sangat terbatas, sedangkan jumlah gizi buruk yang terdata cukup banyak, maka bantuan dari segala elemen masyarakat sangat diperlukan.
Kebutuhan untuk satu orang balita gizi buruk per bulannya sekitar Rp.450.00,- dengan diberikan PMT-P. Dan proses pemulihan ini berlangsung selama 3 bulan. Jadi dalam tiga bulan membutuhkan dana sekitar Rp.1.350.000,- untuk tiap balita.
TUJUAN
UMUM
Menurunkan angka kematian bayi dan balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi dengan atau tanpa penyakit penyerta.
KHUSUS
-Melakukan skrining data penimbangan balita yang dilaporkan dari posyandu
-Melakukan validasi terhadap suspect balita gizi buruk dengan cara pengukuran ulang antropometri
-Membuat rencana intervensi terhadap setiap kasus balita gizi buruk
-Melakukan intervensi melalui pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi buruk dan konseling gizi.
SASARAN
Sasaran pemberian PMT-P adalah semua balita gizi buruk yang berasal dari keluarga miskin yang ada di seluruh wilayah kerja Puskesmas Wanasari, Kecamatan Cibitung. (Sasaran terlampir)
WAKTU PELAKSANAAN
Pemberian PMT-P bagi balita gizi buruk dilaksanakan selama 3 bulan, dan dilaksanakan segera setelah ditemukannya kasus gizi buruk.
Seksi Gizi PKM Wanasari
LATAR BELAKANG
Gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih perlu ditanggulangi secara terpadu oleh berbagai sektor. Masalah gizi utama yang dihadapi masyarakat di Indonesia adalah gangguan akibat kekurangan iodium
(GAKY), Anemia gizi besi (AGB), Kurang energi Protein (KEP) dan kekurangan Vitamin A (KVA). Salah satu faktor yang melatar belakangi timbulnya masalah tersebut adalah masyarakat kurang memiliki pengetahuan dan adanya keterbiasan yang salah terhadap konsumsi makanan. Masalah gizi menjadi bertambah luas dan kompleks karena tingkat penghasilan penduduk yang masih rendah. Keadaan ini akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia.
Pemerintah selama lebih dari 35 tahun telah melakukan upaya perbaikan gizi masyarakat secara intensif untuk mengatasi masalah gizi tersebut. Upaya perbaian gizi masyarakat diarahkan kepada kelompok masyarakat yang mempunyai resiko tinggi yaitu anak balita, ibu hamil, ibu menyusui dan golongan usla lanjut. Penanggulangan masalah gizi masyarakat perlu dilaksanakan sedini mungkin melalui perbaikan gizi ibu waktu hamil agar dapat menaikkan berat badan bayi waktu lahir, pertumbuhan anak yang lebih baik dan pencegahan masalah gizi kurang dan lebih diusia dewasa. Oleh karena itu penanggulangan masalah gizi melalui intervensi gizi kepada balita yang menderita gizi kurang gizi sangat diperlukan.
Kurang gizi pada anak akan mengakibatkan efek yang berkelanjutan diantaranya pertumbuhan badan anak sampai dewasa terhambat, perkembangan kecerdasan terganggu, rentan terhadap penyakit-penyakit infeksi akut dan kronis serta menyebabkan kematian bila tidak dirawat dengan serius. Data dari WHO menunjukkan bahwa 54% angka kesakitan pada balita disebabkan karena kurang gizi. Lebih jauh lagi angka kesakitan akan meningkat yang akan menyebabkan meningkatnya biaya kesehatan dan angka kematian meningkat menyebabkan menurunnya angka Indeks Pembangunan Manusia. Berdasarkan hasil penimbangan balita selama kurun waktu januari – april 2011, diketahui bahwa terdapat 9 balita yang termasuk kategori gizi buruk di wilayah kerja puskesmas Wanasari. Maka berdasarkan data tersebut, diperlukan intervensi sesegera mungkin, guna menangani masalah tersebut. Pemberian makanan tambahan kepada balita kurang gizi khususnya balita gizi buruk dari keluarga tidak mampu dapat membantu menurunkan jumlah balita gizi buruk dan hal ini secara tidak langsung mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan indeks pembangunan manusia Kabupaten Bekasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah kurang gizi harus segera dicegah dan di atasi semaksimal mungkin. Dan Puskesmas Wanasari sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat, berkewajiban untuk segera menanggulangi masalah kesehatan khususnya masalah balita gizi buruk dengan merangkul berbagai elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menangani masalah ini. Dengan salah satu caranya dengan mengadakan program Bapak/Ibu asuh bagi balita gizi buruk. Dikarenakan pendanaan untuk balita gizi buruk sangat terbatas, sedangkan jumlah gizi buruk yang terdata cukup banyak, maka bantuan dari segala elemen masyarakat sangat diperlukan.
Kebutuhan untuk satu orang balita gizi buruk per bulannya sekitar Rp.450.00,- dengan diberikan PMT-P. Dan proses pemulihan ini berlangsung selama 3 bulan. Jadi dalam tiga bulan membutuhkan dana sekitar Rp.1.350.000,- untuk tiap balita.
TUJUAN
UMUM
Menurunkan angka kematian bayi dan balita yang disebabkan oleh kekurangan gizi dengan atau tanpa penyakit penyerta.
KHUSUS
-Melakukan skrining data penimbangan balita yang dilaporkan dari posyandu
-Melakukan validasi terhadap suspect balita gizi buruk dengan cara pengukuran ulang antropometri
-Membuat rencana intervensi terhadap setiap kasus balita gizi buruk
-Melakukan intervensi melalui pemberian makanan tambahan pemulihan bagi balita gizi buruk dan konseling gizi.
SASARAN
Sasaran pemberian PMT-P adalah semua balita gizi buruk yang berasal dari keluarga miskin yang ada di seluruh wilayah kerja Puskesmas Wanasari, Kecamatan Cibitung. (Sasaran terlampir)
WAKTU PELAKSANAAN
Pemberian PMT-P bagi balita gizi buruk dilaksanakan selama 3 bulan, dan dilaksanakan segera setelah ditemukannya kasus gizi buruk.
DAFTAR BALITA KURANG GIZI SELAMA KURUN WAKTU JANUARI – MEI 2011
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WANASARI, KECAMATAN CIBITUNG
1. a. Nama : FS b. TTL : 28 Februari 2009 (27 bln) c. BB/TB : 7.3 kg / 74 cm d. Penyakit penyerta : e. Ortu : DS f. Pekerjaan : Buruh g. Alamat :Wanasari, | |
2. a. Nama : MDF b. TTL : 30 September 2009 (20 bln) c. BB/TB : 7 kg / 73.5 cm d. Penyakit penyerta : e. Ortu : N f. Pekerjaan : Tukang Ojek g. Alamat : Kp Selang Nangka, Wanasari | |
3. a. Nama : DA b. TTL : 31 Desember 2009 (17 bln) c. BB/TB : 6,8 kg / 71,5 cm d. Penyakit penyerta : TB Paru e. Ortu : MJ f. Pekerjaan : Supir g. Alamat : Selang Tengah Rt 05/02, Wanasari |
4. a. Nama : RZ b. TTL : 2 April 2009 (25 bln) c. BB/TB : 8 kg / 82.5 cm d. Penyakit penyerta : e. Ortu : R f. Pekerjaan : Mandor pasar g. Alamat : Selang Cawu RT 03/02 | |
5. a. Nama : OCH b. TTL : 15 Oktober 2009 (19 bln) c. BB/TB : 6.8 kg / 74.5 cm d. Penyakit penyerta : Attresi anni e. Ortu : R f. Pekerjaan :Tukang Ojek g. Alamat : Selang cawu, RT 03/02 | |
6. a. Nama : MSA b. TTL : 9 Juli 2008 (34 bln) c. BB/TB : 10 kg / 93 cm d. Penyakit penyerta : Suspect TB paru e. Ortu : AS f. Pekerjaan : - g. Alamat : Perum Villa |
7. a. Nama : AN b. TTL :30 Agustus 2009 (21 bln) c. BB/TB : 6.5 kg / 73.6 cm d. Penyakit penyerta : e. Ortu : SP f. Pekerjaan : Pedagang g. Alamat :Wanasari | |
8. a. Nama : Izz b. TTL : 27 Maret 2009 (26 bl) c. BB/TB : 8.5 kg / 81.5 cm d. Penyakit penyerta : gangguan tumbuh kembang e. Ortu : Darmanto f. Pekerjaan : Karyawan g. Alamat : Villa Mutiara M5/10, Wanajaya | |
9. a. Nama : TMR b. TTL : 31 bln c. BB/TB : 9.2 kg / 86 cm d. Penyakit penyerta : e. Ortu : T ma f. Pekerjaan : g. Alamat : Perum Permata Regency RW 05 |
Dari data di atas, balita yang baru mendapatkan dana baru 1 orang yang bersumber dari dana Jamkesmas, sedangkan 1 orang lagi masih menanti Bantuan Gubernur yang sedang dalam proses, dan 7 orang lagi belum diketahui sumber dana yang dapat diberdayakan. Rencananya 7 orang balita yang belum diproses akan dimasukkan ke dalam program Bantuan Gubernur, hanya saja prosesnya tidak bisa selesai dalam waktu singkat dan memerlukan waktu yang panjang . Untuk penanganan gizi buruk harus segera dilakukan karena bisa mengancam jiwa, oleh karena itu tindakan strategis dan cepat harus segera diambil yakni salah satunya dengan mengadakan Program Bapak / Ibu Asuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar