Kamis, 04 Agustus 2011

100 Jenis Zat Gizi dalam ASI



Penelitian medis menunjukkan air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik bagi bayi. Lebih dari 100 jenis zat gizi, terdapat dalam ASI antara lain AA, DHA, Taurin dan Spingomyelin yang sangat baik bagi pertumbuhan otak anak. Sebagai ibu, tentunya Anda ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil, untuk itu berikanlah bayi Anda ASI ekslusif selama enam bulan.

Bayi, tidak perlu diberikan makanan apapun sebelum berusia enam bulan, karena kandungan dalam ASI sudah memenuhi kebutuhan gizi si kecil. “Saat ini di Indonesia masih ada kebiasaan untuk memberikan makanan tambahan pada usia 5 minggu.

Hal itu nantinya bisa berefek pada masalah pencernaan si anak saat ia beranjak dewasa, karena lambungnya dipaksa mengolah makanan yang belum seharusnya diterima,” kata dr. Abidinsyah Siregar M. Kes. Kepala Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, saat ditemui dalam diskusi Kemitraan untuk Membangun Generasi Anak Indonesia yang Lebih sehat di Crowne Plaza, Jakarta 17 Juni 2009.

Untuk merangsang agar produksi ASI, usahakanlah untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) setelah Anda melahirkan baik normal maupun operasi caesar. Hal itu akan melatih naluri bayi untuk mencari dan menghisap puting susu ibu, dan akan merangsang produksi ASI. ASI diproduksi sesuai hukum permintaan, jadi semakin sering bayi menghisap payudara ibu maka makin banyak ASI yang diproduksi.

Selain itu, ibu harus mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi seperti ikan, sayuran, buah-buahan, dan susu, agar ASI yang dihasilkan berkualitas dan memenuhi gizi bayi. Aspek psikologis juga sangat mempengaruhi produksi ASI. Jika ibu stres atau kelelahan, bisa menurunkan produksi ASI.Untuk itu, dukungan lingkungan sangat diperlukan dalam pemberian ASI eksklusif.

Dalam memilih rumah sakit atau klinik Anda juga harus lebih selektif. Banyak rumah sakit atau klinik yang tidak mendukung ibu memberikan ASI eksklusif, bahkan ada beberpa rumah sakit yang memberikan susu formula pada bayi yang baru lahir tanpa persetujuan orangtuanya. Alasan rumah sakit biasanya karena ASI belum keluar, padahal bayi yang baru lahir mampu bertahan selama tiga hari tanpa susu.

Untuk itu, sebelum Anda melahirkan tekankan pada dokter dan perawat kalau Anda akan memberikan ASI ekslusif dan katakan juga pada mereka jangan memberikan susu formula tanpa persetujuan Anda. Jika bayi menangis dan ASI belum juga keluar Anda tidak perlu panik. Sodorkan saja puting Anda, dan biarkan bayi menghisapnya. Bayi akan merasa lebih tenang dan payudara Anda juga dirangsang untuk memproduksi ASI.

ASI akan keluar setelah dua sampai tiga hari setelah melahirkan. Jika setelah dua sampai tiga hari ASI belum juga keluar, konsultasikan dengan dokter Anda. Memberikan ASI eksklusif memang dibutuhkan usaha yang lebih.

Untuk itu, jangan mudah menyerah dan mintalah dukungan orang-orang di sekeliling Anda. Ingatlah kalau memberikan ASI tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik anak tetapi juga intelektual, mendekatkan hubungan ibu dan anak dan juga kesehatan ibu. Selamat menyusui!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar