Kamis, 04 Agustus 2011
Bunuh Enterobacter dengan ASI
Dugaan pencemaran bakteri pada produk susu dan makanan bayi yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini telah menyebabkan ibu-ibu rumah tangga menjadi resah.
Kekhawatiran para ibu akan dampak pencemaran terhadap anak-anak dan bayi sungguh wajar karena produk susu dan makanan bayi instant kini sudah menjadi sumber gizi utama bahkan sebagai pengganti ASI sekalipun.
Menurut pakar mikrobiologi dari IPB Prof Dr. Betty Sri Laksmi Jenie, pencemaran bakteri enterobacter skazakii yang ramai diperbincangkan sebenarnya tidak perlu membuat panik ibu-ibu anndaikata anak-anak dan bayi mereka pernah atau sedang mendapatkan ASI (Air Susu Ibu).
¨Dalam ASI banyak terkandung bakteri menguntungan (probiotik) yang jumlahnya mencapai miliaran. Salah satu jenis bakteri menguntungkan itu adalah Bifidobacterium yang nyata-nyata dapat membunuh bakteri merugikan termasuk jenis enterobacter yang hidup di usus,¨ ungkap Prof Betty, kepada kompas.com di kawasan Kuningan Jakarta, Kamis (28/2).
Prof Betty menjelaskan, ASI merupakan makanan terbaik bagi anak di bawah usia satu tahun, dan bila bayi sudah perrnah mendapatkannya, kemungkinan mereka terserang bakteri membahayakan akan sangat minim.
¨Dalam usus manusia termasuk bayi, bakteri menguntungkan jumlahnya memang harus lebih banyak dari yang merugikan. Dengan mendapat ASI ekslusif, jumlah bakteri baik tentu akan akan sangat banyak sehingga mampu memperkuat kekebalan. jika yang terjadi sebaliknya, maka kemungkinan bayi terserang penyakit akan semakin terbuka,¨ ungkapnya
Menanggapi infeksi bakteri enterobacter terhadap bayi, Prof Betty mengatakan kasusnya di Indonesia sebenarnya memang masih sangat jarang. ¨Kalaupun bayi terinfeksi, biasanya pada bayi yang lahir dengan berat badan kurang atau pada mereka yang mengalami gizi buruk,¨terangnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar