Sabtu, 01 Oktober 2011

Saat Hamil Perlukah Tes TORCH?



Infeksi TORCH pada kehamilan memang bisa menyebabkan cacat janin atau keguguran, meski prosentasenya kecil. Kendati demikian, pemeriksaan TORCH belum disarankan menjadi prosedur wajib dalam kehamilan.

"Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemeriksaan TORCH belum disarankan," kata dr.Yuditia Purwosunu, Sp.OG (K) dari divisi fetomaternal departemen Obgyn Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit CiptoMangunkusumo (FKUI/RSCM).

Yuditia merujuk pada statistik yang menyebutkan dari 10.000 ibu hamil yang hasil skriningnya positif terinfeksi TORCH ternyata hanya 10 orang saja yang hasil tes diagnostiknya positif TORCH.

"Bahkan dari semua yang positif infeksi akut hanya 30 persen saja yang positif terinfeksi," paparnya dalam acara media edukasi mengenai skrining TORCH yang diadakan oleh Roche di Jakarta (24/2).

Angka-angka pada hasil skrining TORCH memang masih harus dibuktikan dengan pemeriksaan lanjutan, misalnya pemeriksaan cairan ketuban. "Di Indonesia pemeriksaan ini belum bisa dilakukan," katanya. Ia menambahkan, seringkali hasil pemeriksaan TORCH di laboratorium yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pula karena tergantung pada mesin laboratoriumnya.

Yang harus diwaspadai oleh ibu hamil adalah jika hasil IgM (antibodi) yang semula negatif, setelah diperiksa ternyata positif. "Itu berarti dalam tubuh ibu itu sedang terjadi infeksi," katanya.

Kendati begitu pengobatan tidak serta merta langsung diberikan. "Parasit toksoplasma misalnya, disebarkan dalam bentuk spora atau inaktif sehingga antibiotik pun sering tidak bisa mencapainya," katanya.

Pengobatan infeksi toksoplasma terdiri dari empat jenis antibiotik yang harus terus diberikan selama kehamilan. "Obat juga tidak 100 persen mengurangi risiko penularan atau kecacatan pada janin," katanya.

Mahalnya harga pemeriksaan TORCH juga membuat pemeriksaan ini masih kontroversial di kalangan kedokteran. Untuk itu Yudistia lebih menyarankan agar wanita yang sedang merencanakan kehamilan untuk lebih menjaga kebersihkan dirinya.

"Biasakan mencuci tangan sebelum makan karena penularan utama toksoplasma adalah lewat makanan yang masuk ke mulut," katanya. Cara lain untuk mengurangi risiko infeksi TORCH adalah vaksinasi rubela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar