Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian yang ditandai dengan keinginan untuk menjauhi sesuatu yang ditakutinya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti itu sebabnya pengidap nya sering jadi bahan tertawaan orang disekitarnya.
Bagi sebagian orang dirasa lucu jika seseorang berbadan kekar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara dibayangan mental seorang pengidap phobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan.
Jika sudah parah, penderitanya bisa panik saat melihat hal yang ditakutinya selain itu biasanya pengidap phobia akan sesak nafas, deg-degan, keringat dingin, gemetaran, bahkan hingga tidak bisa menggerakkan badannya.
Istilah phobia berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional yang dirasakan dan dialami oleh sseorang. Karena sifatnya yang tidak rasional itu, dunia medis menganggap phobia sebagai gangguan psikologis. Dan penelitian membuktikan bahwa phobia termasuk salah satu bentuk gangguan kejiwaan yang paling sering ditemui di masyarakat umum, dan merupakan gangguan psikologis terbesar ketiga setelah depresi dan kecanduan alkohol.
Jenis phobia pun macam-macam, ada yang takut ketinggian, takut gelap, takut naik lift, takut anik pesawat terbang, takut tempat keramaian, dll. Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV ( Diagnosis and Statistical Manual for Mental Disorder IV )
Ketakutan psikologis adalah hasil dari peristiwa luar biasa stres yang merusak rasa aman, membuat Anda merasa tidak berdaya dan rentan di dunia yang berbahaya.
Pengalaman ketakutan bukan hanya sering melibatkan ancaman terhadap kehidupan atau keselamatan, tetapi setiap situasi yang membuat anda merasa kewalahan dan sendirian dapat ketakutan, bahkan jika tidak melibatkan kerugian fisik. Ini bukan fakta-fakta objektif yang menentukan apakah suatu ketakutan, tetapi pengalaman subjektif emosinal anda. Semakin anda merasa takut dan tidak berdaya , semakin besar kemungkinan Anda akan mengalami trauma.
Sebuah kejadian besar akan mengarah ke ketakutan jika : Itu terjadi berulang kali, seseorang sengaja berbuat kejam, itu terjadi di masa kecil, itu terjadi tak terduga, anda tidak siap untuk itu, anda merasa tak berdaya untuk mencegahnya.
Gejala-gejala psikologis ketakutan :
1. Shock, penolakan atau tidak percaya
2. Kemarahan, mudah marah, mood swings
3. Rasa bersalah, malu, menyalahkan diri sendiri
4. Merasa sedih atau putus asa
5. Kebingungan, sulit konsentrasi
6. Kecemasan atau ketakutan
7. Penarikan dari orang lain
8. Merasa terputus atau mati rasa
Gejala-gejala fisik ketakutan :
1. Insomnia atau mimpi buruk
2. Menjadi mudah kaget
3. Detak jantung lebih kencang
4. Sakit dan nyeri
5. Kelelahan
6. Sulit Konsentrasi
7. Kegelisahan atau agitasi
8. Sakit otot
Secara umum, ketakutan-ketakutan yang banyak dialami orang berkisar pada hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari, mulai dari hubungan, keluarga hingga keuangan.
1. Takut Mati Takut mati adalah ketakutan yang paling utama yang dialami manusia. Hampir semua orang tidak siap akan mati meskipun tahu kematian itu cepat atau lambat pasti datang.
Banyak orang takut dan khawatir tentang apa yang mungkin terjadi setelah kematian. Ketakutan yang berlebihan terhadap kematian disebut Thanatofobia.
2. Takut GagalKetika mencoba sesuatu, selalu ada dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal. Atychiphobia adalah ketakutan yang tak rasional terhadap kegagalan yang pada akhirnya membuat seseorang tidak mau berbuat sesuatu karena takut menemui kegagalan.Jika fobia tetap tidak diobati, gejalanya akan terus memburuk dari waktu ke waktu. Hilangnya motivasi dan penurunan rasa percaya diri akan segera mengikuti yang dapat menyebabkan gejala yang lebih parah seperti depresi.
3. Takut DitolakSetiap orang ingin kehadirannya diterima, baik oleh lingkungan maupun orang yang disayangi. Beberapa orang bahkan ada yang begitu tergantung pada pengakuan, persetujuan atau penilaian orang lain terhadap dirinya sendiri.
Orang-orang ini begitu didorong oleh kebutuhan untuk diterima sehingga kehilangan identitasnya sendiri. Beberapa orang kemudian menarik diri karena takut ditolak. Mereka ini akhirnya menjauhkan diri dari teman-teman, keluarga dan pengasuh yang merawatnya.
4. Takut Gelap / Hantu
Kecuali untuk kepentingan tidur, hampir semua manusia yang tidak dalam kondisi tidur akan takut dengan kegelapan. Daerah-daearh gelap juga sering jadi sumber kriminalitas.
Ketakutan ini muncul dari ketidakpastian yang dihadapi karena tidak dapat melihat objek di sekitarnya dengan jelas.
Ketakutan yang berlebihan terhadap gelap disebut Lygophobia, yaitu ketakutan yang intens terhadap sesuatu yang tidak menimbulkan bahaya secara nyata.
Pada banyak kasus, ketakutan ini bercampur dengan ketakutan terhadap hantu atau sosok-sosok mistis lainnya.
5. Takut Jatuh dari KetinggianMembayangkan diri sendiri berada di ketinggian sering membuat panik dan takut. Gejalanya antara lain keringat dingin, gemetar dan mual. Ketakutan yang berlebihan terhadap ketinggian disebut Hypsiphobia
6. Takut Kehilangan Orang yang DisayangiKebersamaan bersama orang yang disayangi adalah saat-saat yang paling membahagiakan dalam hidup. Ketika tiba saatnya harus mengakhiri kebersamaan tersebut, baik karena perpisahan, perceraian ataupun kematian, banyak orang yang kemudian jatuh sedih hingga depresi.
Luangkan banyak waktu bersama keluarga dan teman-teman yang dicintai. Ketika tiba saatnya harus kehilangan mereka, maka kenangan yang indah akan tetap membuat orang yang ditinggalkan merasa bersemangat menjalani hidup.
7. Takut MiskinJika pernah miskin atau tumbuh di lingkungan yang miskin, orang umumnya memiliki ketakutan yang sangat kuat terhadap kemiskinan. Cara terbaik untuk memerangi kemiskinan adalah dengan mendidik diri sendiri dan mempelajari bagaimana cara mendapatkan uang.
Uang memainkan peran sentral dalam kehidupan kita dan layak menjadi perhatian. Namun ada kalanya orang begitu takut jatuh miskin dan kehilangan kekayaan. Ketakutan berlebihan ini disebut Peniaphobia.
8. DsbPenyebab ketakutan yang beraneka ragam, mulai dari ketakutan kecelakaan, bencana seperti Tsunami hingga ketakutan karena perceraian orang tua, terbukti efektif dibantu menuju kesembuhan dengan psikoterapi dan hipnoterapi.
Psikoterapi ataupun terapi psikologi adalah salah satu pengobatan psikologis yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan trauma-trauma psikologis. Trauma psikologis yang di alami oleh setiap orang itu cukup berbeda-beda, maka pemberian psikoterapi untuk setiap pasien juga akan sesuai dengan kebutuhan atau jenis trauma yang akan dialaminya. Psikoterapi merupakan terapi psikologi yang menekankan kepada pembukaan pikiran terhadap kepercayaan-kepercayaan negatif atau pengalaman negatif yang dialami oleh pasien dan pemberian motivasi atau konseling psikologi untuk membantu pasien mengatasi trauma psikologis.
Kemudian, hipnoterapi akan membantu pasien dalam pemberiaan sugesti pada pikiran alam bawah sadar yang telah mengalami beban-beban negatif dan kemudian di ubah menjadi positif sehingga ketika ketakutan pasien muncul, pikiran alam bawah sadar dapat segera untuk menyadarkan pasien agar bersikap positif dan tenang.
Kini, Pengobatan psikoterapi dan hipnoterapi sekaligus bisa didapatkan di
"Accurate" Health Center Medan.
"Accurate" Health Center Medan merupakan pusat pengobatan konsultasi psikologi, hipnoterapi dan akupunktur akan membantu pasien yang mengalami segala jenis trauma yang dialami. Pengobatan trauma juga akan ditunjang oleh pengobatan akupunktur, pijat tradisional dan ramuan tradisional sebagai pengobatan alternatif untuk membantu pasien dalam memperbaiki fungsi syaraf otak dan memperbaiki aliran darah di daerah pusat kepala.
Pengobatan
"Accurate" Health Center merupakan pengobatan yang aman, alami dan tanpa efek samping. Rahasia Terjamin.
Hubungi
"Accurate" Health Center untuk penangananya.
"Accurate" Health Center Medan Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan