Senin, 02 Mei 2011

Rahim Menekuk Ke Belakang (Retrofleksi)

Rahim retrofleksi adalah letak rahim yang cenderung menekuk ke belakang, ke arah saluran pelepasan. Diperkirakan ada sekitar 30% wanita memiliki rahim retrofleksi. Mayoritas wanita memiliki rahim yang letaknya cenderung ke depan dan condong ke arah perut, yang dinamakan posisi rahim antefleksi.

Penyebabnya:
  • Bawaan sejak lahir, mayoritas kasus rahim retrofleksi merupakan kondisi yang sudah dibawa sejak lahir. Beberapa ahli menyatakan bahwa hal ini kemungkinan ada hubungannya dengan faktor genetik atau keturunan.
  • Pemijatan, apabila tidak dilakukan secara berhati-hati, pemijatan di sekitar daerah perut dapat berisiko mengubah posisi rahim.
  • Kehamilan. Semasa hamil, otot-otot di sekitar rahim mengendur mengikuti ukuran rahim yang kian membesar. Mengendurnya rahim ini mampu membuat posisi rahim berubah.
  • Gangguan kesehatan. Penyakit radang panggul dan endometriosis bisa menyebabkan posisi rahim retrofkelsi. Penyebabnya, bekas luka atau parut yang terjadi akibat penyakit ini mengakibatkan perlekatan dan menarik rahim ke arah belakang sehingga mengubah posisinya.
Gejalanya. Umumnya tidak timbul gejala apa pun. Kalaupun ada, gejala yang muncul biasanya berhubungan dengan gangguan kesehatan yang dialami oleh yang bersangkutan. Gejala tersebut antara lain adalah:
  • Rasa sakit pada saat berhubungan seks (dyspareunia).
  • Sakit selama periode menstruasi (dysmenorrhea),
  • Nyeri pinggang bagian bawah dan sering terkena infeksi saluran kecing, sulit menahan keinginan untuk berkemih.
  • Rasa sakit pada saat memakai pembalut jenis tampon.
  • Keluhan kesuburan.
Mendeteksinya. Karena posisinya jauh di dalam tubuh, kelainan pada rahim tidak dapat langsung diketahui tanpa dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik ginekolog, seperti inspekulo atau perabaan. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah dengan teknik USG, baik secara abdominal maupun transvaginal, serta pemeriksaan histerosalpingo, memasukkan cairan khusus ke dalam uterus dan saluran-salurannya. Cairan ini memunculkan warna yang akan tampak pada hasil rontgen.

Berpengaruh pada kesuburan? Secara medis, sebenarnya belum ada bukti bahwa kondisi rahim retrofleksi mampu mempengaruhi kesuburan seseorang. Namun, kondisi rahim yang mengarah ke belakang ini kemungkinan bisa menghambat proses pembuahan. Karena, pada rahim yang letaknya menekuk ke belakang, posisi mulut rahim tidak pada menghadap arah kedatangan sperma. Akibatnya, sperma mesti “berjuang” lebih keras untuk memasuki rahim. Meski demikian, bukan berarti pembuahan tidak mungkin terjadi. Apabila kualitas sperma baik dan mampu bergerak lincah pada akhirnya sel telur akan sukses dibuahi.





sumber : ayahbunda.com




http://download.imaging.consult.com/ic/images/S1933033208701101/gr6a-midi.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0OExUMwFipfqZ0WJjPaZIUphhlJy-Rgc4Ypdjt4EJRbSoAPdVQBp-lod0pdRHxCkzdD3q7klnzeolY5spc0vrdzaMiJNVcAImb6wSc6cS63CNt8GIbWep1e0LnX_3S2KKT7_XTPzd6S1h/s1600/images-image_popup-ans7_tipped_uterus.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar