Sabtu, 07 Juli 2012

Dampak Dari Ketagihan Onani

Masturbasi atau onani adalah aktivitas seksual yang sengaja dilakukan pada organ kelamin supaya mendapatkan kepuasan dan kenikmatan seksual. Perangsangan yang dilakukan bisa dengan menggunakan alat atau sesuatu objek dan bisa juga tanpa alat bantu. Masturbasi ini adalah suatu bentuk autoerotisisme, walaupun untuk melakukan aktivitas ini bisa juga dibantu oleh pihak lain (orang).

Bila seseorang sudah tidak mampu lagi untuk menahan dorongan seksualnya, maka bisa saja melampiaskannya dengan melakukan salah satu perilaku seksual yang disebut dengan onani. Kurangnya informasi mengenai onani dan masturbasi menyebabkan banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat. Salah satu mitos yang beredar adalah dapat menyebabkan kemandulan.

Jika onani dilakukan dengan rutin dan menjadi kebiasaan, memang hal itu dapat menyebabkan kemandulan sementara. Supaya sel sperma dapat membuahi sel telur perlu untuk dimatangkan lebih dulu, kata dr Maya Trisiswati, selaku Kadiv Akses dan Layanan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.

“Butuh 72 jam bagi sel sperma untuk matang. Jika sering-sering dikeluarkan lewat onani, maka spermanya tidak bisa matang dan tidak bisa membuahi,” kata Maya.

Oleh sebab itu, untuk pasangan yang sedang memimpikan kehamilan, ada baiknya untuk melakukan onani atau hubungan seksual jangan setiap hari supaya sel sperma dapat lebih matang lagi.

Maya menjelaskan, “Sepanjang dilakukan dengan tangan yang bersih dan tanpa alat, boleh-boleh saja melakukan onani atau masturbasi. Ini lebih sehat daripada berganti-ganti pasangan,” secara medis melakukan onani tidak mempunyai dampak buruk.

Maya juga mengingatkan, walaupun secara medis tidak berdampak namun kebiasaan melakukan onani dapat menimbulkan dampak psikologis. Bila onani dilakukan menjadi suatu rutinitas dan akhirnya ketergantungan, maka perilaku tersebut dapat berpengaruh terhadap perkembangan otak. “Yang akan berkembang pesat adalah otak yang mengarah pada kesenangan sehingga bisa mengarah pada perilaku obsesif kompulsif,” kata Maya.

Bila kita melakukan onani atau masturbasi terlalu sering, maka hal ini menunjukan bahwa kita tidak mampu untuk mengendalikan dorongan seksual, bisa jadi pikiran kita terlalu dipenuhi dengan hal-hal yang lebih bersifat erotis.

Sampai abad ke 20, banyak masyarakat yang menganggap bahwa masturbasi adalah sesuatu hal yang tidak baik. Sudah terlanjur banyak yang beranggapan bahwa perbuatan yang memalukan dan berdosa, walaupun para ahli kesehatan sudah sepakat untuk masturbasi tidak menyebabkan kerusakan fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar