Gangguan Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu kodrat bagi wanita. Berbagai upaya ditempuh agar kehamilan berjalan baik sampai tiba saat melahirkan dengan baik, normal, selamat dan sehat baik ibu maupun bayinya. Pada artikel terdahulu telah diuraikan berbagai tips sederhana bagi ibu hamil agar ibu hamil melahirkan sesuai harapannya. Namun tidak dipungkiri gangguan kehamilan bisa saja terjadi, walaupun telah berupaya seoptimal mungkin.
Gangguan kehamilan jenis dan ragamnya perlu diketahui agar ibu dan keluarganya tidak panik, karena dalam keadaan panik bisa menyebabkan salah bertindak dan berakibat yang tidak kita harapkan. Dengan mengetahui jenis dan ragam gangguan kehamilan diharapkan ibu dan keluarganya dapat bersikap tenang sehingga akan bertindak dengan cepat dan tepat.
Gangguan kehamilan bisa terjadi setiap saat dalam periode kehamilan seseorang. Bisa saja menyerang pada kehamilan muda, kehamilan tua atau sesaat akan melahirkan. Beberapa jenis gangguan kehamilan bisa dicegah diantaranya dengan memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan (Bidan, Dokter) secara rutin sesuai ketentuan.
Gangguan Kehamilan Yang Perlu Diwaspadai :
1.Muntah muntah :
Dalam triwulan pertama akan merasakan mual mual bahkan sampai muntah muntah. Hal ini normal saja bila muntah muntah dalam sehari hanya dua atau tiga kali saja, atau tidak menimbulkan lemahnya ibu hamil. Namun Bila muntah muntah berlebihan, sampai sehari tujuh kali dan keadaan ibu melemah karena kekurangan cairan dan makanan, maka perlu segera mendapat pertolongan bidan atau dokter. Kemungkinan saja ibu hamil sedang mengidap penyakit berat, keadaan ini akan berakibat buruk pada bayi dalam kandungan maupun ibunya
2.Gerakan janin tidak ada ;.
Bila setelah usia kehamilan lima bulan gerakan janin tidak ada, kemungkingan janin sudah mati dalam kandungan. Hal ini perlu diperiksa secara seksama oleh Bidan atau dokter. Bila bunyi detak jantung bayi tidak terdengar lagi maka dipastikan bayi sudah mati. Selanjutnya bayi perlu segera dikeluarkan karena akan mengganggu kesehatan ibu. Jika perut ibu semakin mengecil perlu diwaspadai kemungkinan bayi mati dalam kandungan tanpa diketahui. Karena bayi yang mati akan mengering dan perut ibu akan menyusut makin mengecil
3. Berat Badan Naik Berlebihan :
Bila berat badan ibu hamil naik satu kilogram dalam seminggu, kadang kadang disertai pembengkakan pada tungkai dan mata kaki, tekanan darah yang meninggi, air seni yang keruh, penglihatan berkunang kunang dan nyeri kepala, maka kemungkinan gejala Pre exlampsia yang akan berlanjut ke exlampsia, penyakit yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi dalam kandungan bila tidak segera ditanggulangi.
4. Anemia :
Anemia adalah kekurangan darah atau dalam bahasa medis kekurangan sel darah merah (haemoglobin). Pada ibu hamil, anemia biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi . Anemia sering ditandai dengan wajah ibu yang pucat pasi, cepat lelah, lemah dan lesu. Pada anemia yang berat akan mengganggu jantung, ditandai dengan sering berdebar pada ibu hamil karena anemia sudah sampai ketingkat membebani jantung.
5. Infeksi Dan Kejang Kejang :
Adanya infeksi mengakibatkan ibu hamil mengalami demam tinggi, bila demam tinggi sampai tiga hari dapat dipastikan ibu mengalami infeksi. Segera periksakan ke dokter untuk memastikan apakah infeksi dapat mengganggu bayi dalam kandungan atau tidak.
Ibu hamil yang kejang kejang kemungkinan infeksi yang mengakibatkan radang selaput otak atau meningitis, atau pada otak itu sendiri atau encephalitis. Yang sering dijumpai, kejang kejang ibu hamil karena disebabkan exlampsia, hal ini pun perlu segera mencari pertolongan dokter, tidak boleh ditunda tunda lagi.
6. Kehamilan terganggu :
Bila keluar darah dari liang rahim, disertai rasa nyeri , mulas melilit dibawah perut pada usia kehamilan muda yaitu 6 sampai 10 minggu atau kurang dari dua setengah bulan, kemungkinan terjadi keguguran.Atau bisa juga kehamilan yang terganggu ( KET atau Kehamilan Ektopik Terganggu). Kehamilan yang normal terjadi didalam rongga rahim. Namun ada kehamilan diluar rahim yang disebut kehamilan ektopik ( ektopic pregnancy). Kehamilan ini bisa terjadi di saluran telur, indung telur, atau dimana saja diluar rahim. Kehamilan ini disebut juga hamil diluar kandungan dan bisa selamat sampai cukup bulan, tapi kebanyakan sering mengalami gangguan dan terpaksa harus dikeluarkan walaupun belum waktunya untuk lahir.
7. Keluar Cairan Ketuban :
Dalam kandungan bayi dibungkus oleh ketuban, dan ketuban ini tidak boleh pecah sebelum saatnya persalinan. Bila cairan ketuban keluar menandakan bahwa ketuban telah pecah. Namun bila pecah sebelum waktunya, bayi dalam kandungan terancam terinfeksi bibit penyakit dari luar. Keadaan ini disebut juga Ketuban Pecah Dini (KPD), Wujud air ketuban sama seperti air seni namun tidak berbau pesing.
Bila cairan ketuban berwarna kehijau hijauan menandakan telah terinfeksi kuman dari luar. Kejadian ini akan mengancam janin, perlu segera mendapat pertolongan dokter untuk menyelamatkan bayi dalam kandungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar