Biasanya ibu yang hamil mengkonsumsi lebih banyak makanan. Mungkin terpikir karena makanan dibagi dua bersama janin, sehingga segala sesuatunya menjadi dua kali lipat jumlahnya. Memang betul tatkala hamil, kebutuhan nutrisi ibu harus diperhatikan, termasuk vitamin. Tapi, anjuran orang yang mengharuskan ibu hamil banyak mengkonsumsi vitamin tak jarang malah menyesatkan. Mereka jadi getol mengkonsumsi suplemen vitamin. Padahal, tak semua vitamin butuh tambahan suplemen, khususnya suplemen vitamin A. Karena jika kelebihan, bukan hal baik yang akan ditemui, salah-salah janin Anda malah cacat dibuatnya.
Seperti diakui dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Sonologist, banyak ibu hamil beranggapan kehamilan kurang safe tanpa tambahan vitamin. "Dengan tujuan agar kehamilannya sehat, mereka mengkonsumsi lebih banyak multivitamin yang dianjurkan dokter. Padahal, itu sangat tidak perlu jika kebutuhan gizi terpenuhi," jelas ahli kebidanan dan kandungan dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, ini. Ingat, lo, Bu, lanjut Judi, vitamin dan mineral tergolong zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil yang disebut mikronutrien.
LARUT DALAM LEMAK
Vitamin A termasuk jenis vitamin yang tak larut dalam air, tapi larut dalam lemak. "Artinya, bila kelebihan vitamin ini akan tertimbun dalam tubuh karena tak bisa dibuang seperti layaknya vitamin yang larut dalam air yang bisa dibuang lewat keringat atau air kencing." Sedikit demi sedikit akan tertimbun, yang makin lama akan makin banyak. "Hari ini satu unit, besok dua unit, dan seterusnya. Nah, akhirnya jadi toksik," terang dr. Dadang A. Primana, MSc, SpGz, SpKO, konsultan rubrik Tanya Jawab Gizi tabloid nakita.
Yang jelas bila tubuh kelebihan vitamin A akan terjadi hipervitaminosis A; timbul hiperkeratinisasi. "Kulitnya akan terlihat tebal dan bersisik. Tapi, kulit bersisik bukan disebabkan kelebihan vitamin A saja, lo. Kekurangan asam lemak esensial pun akan bersisik. Jadi, kalau kita menjumpai kulit kita bersisik, tidak mesti bahwa kita kelebihan vitamin A, bisa saja karena penyebab lain," jelas Dadang.
Kecuali itu, kelebihan vitamin A akan menyebabkan abnormalitas, terutama janin akan mengalami uroginital abnomali (terdapat gangguan sistem kencing dan kelamin. "Juga akan membuat cacat bentuk wajah, kepala, serta jantung janin." Janin bisa mengalami mikrosefali (ukuran kepala kecil), sehingga menimbulkan gangguan sistem saraf pusat karena ukuran kecil tersebut. Selain itu, terdapat gangguan kelenjar adrenal; yang membuat hormon adrenalin, karena kelenjar ini pun menjadi kecil. Bahkan pada hewan ditemukan langit-langit mulut akan menjadi terbuka. "Namun hal tersebut belum terbukti bisa terjadi pada manusia," tutur Judi dan Dadang, senada.
Waktu rentan terjadinya kecacatan adalah sekitar trimester I dan II kehamilan. Sebab, saat inilah organ-organ tubuh janin sedang terbentuk. Jadi, kalau saat itu terganggu, maka tidak akan dapat diperbaiki lagi. Kelainan janin pun agak sulit diketahui saat di-USG, tapi baru bisa diketahui setelah lahir. "Nanti, kalau cacat yang dibawanya parah, ya, tidak bisa dikoreksi lagi. Bahkan, terkadang bayi tak bisa bertahan hidup lama. Tapi, bila gangguannya ringan, mungkin masih bisa dioperasi, tergantung bentuk gangguannya. Jadi, tidak bisa di-treatment saat masih janin," tutur Judi.
TAK PERLU SUPLEMEN
Nah, Bu, karena fatal akibatnya bila terjadi kelebihan vitamin A, sebaiknya ibu hamil tak mengkonsumsi tambahan vitamin A berupa suplemen. "Vitamin A yang dibutuhkan tubuh cukup berasal dari makanan yang dikonsumsi dari sumbernya secara langsung, misalnya, dari makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan," jelas Judi.
Perolehan dari sumber makanan langsung, tambah Dadang, maka kandungan vitamin A-nya sangat sedikit. "Sehingga bila banyak mengkonsumsi sumber vitamin A, maka kelebihannya pun sangat sedikit. Lain halnya, jika ibu hamil secara sengaja mengkonsumsi suplemen khusus vitamin A. Ya, jadi akan kelebihan. Jadi, selama makanannya alamiah, tidak perlu takut akan kelebihan."
Suplemen vitamin atau multivitamin, terang Dadang, biasanya baru diberikan hanya dalam kondisi-kondisi tertentu. Misalnya, karena terjadi mual-muntah sehingga ibu kehilangan nafsu makan. "Sebab, jika tak diberi tambahan vitamin, maka ibu akan kekurangan gizi yang berakibat buruk pada janin maupun ibu itu sendiri selama kehamilannya." Jadi, tambahan vitamin A digunakan untuk menggantikan dan melengkapi kandungan gizi yang tidak diperolehnya dari makanan sehari-hari."
Kendati demikian, dalam memberikan tambahan vitamin, dokter biasanya akan melihat pola makan ibu dan apakah ia memang kekurangan zat tertentu. "Jika dirasakan tak perlu, dokter biasanya tidak akan memberikannya. Jadi, jangan malah meminta suplemen vitamin kalau dokter tidak memberikannya, lo," tambah Judi.
Nah, sudah lebih jelas lagi, kan, Bu. Jadi, saat pemeriksaan rutin dengan dokter, tak perlu lagi "memaksa" dokter memberi vitamin. Bila tidak perlu, untuk apa, kan?
sumber : http://www.anak-ibu.com/panduan/janin-cacat-akibat-kelebihan-vitamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar