Senin, 28 Desember 2009

Jangan Takut ke Bidan..

by bidan f.oka

Menjalani kehamilan dan persalinan merupakan proses panjang yang membutuhkan perhatian ekstra serta dapat menimbulkan kecemasan. Terutama apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Menjalani kehamilan dengan aman membutuhkan dukungan, bukan saja dari keluarga tetapi dari tenaga kesehatan profesional yang khusus menangani kehamilan dan persalinan yaitu bidan dan dokter kandungan.

Terkadang ibu hamil dan pasangan bingung memilih memeriksakan kehamilan dan bersalin di dokter kandungan atau bidan. Masing-masing tenaga kesehatan tersebut mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Tapi kali ini saya akan membahas tentang bidan.

Bidan dalam yang dalam bahasa inggrisnya disebut midwife berarti pendamping wanita. Sedangkan dalam bahasa sansekerta bidan dikatakan wirdhan yang berarti wanita bijaksana. Sementara bidan dalam arti yang lebih serius lagi merupakan seorang wanita yang sudah menyelesaikan pendidikan kebidanan dan memiliki kualifikasi serta diberi izin untuk berpraktek sesuai tugas dan wewenangnya di negeri ini.

Banyak ibu-ibu hamil/bersalin memilih bidan dengan alasan lebih telaten dalam mendengarkan keluh kesah ibu, bahkan tidak jarang diskusi antara ibu dan bidan melenceng dari informasi kesehatan, misalnya ibu malah jadi curhat tentang tingkah polah sang suami sampai rahasia-rahasia mertua yang dititipkan sebagai rahasia berdua. Sebagai sesama perempuan banyak yang merasa seakan-akan sedang berbicara dengan kakak atau sesama wanita yang pastinya lebih mengerti dan empati terhadap wanita. Bidan juga lebih sabar, lebih empati, dan tidak kaku bila berhadapan dengan dengan ibu, tapi itu juga tergantung dari pribadi masing-masing bidannya.

Bidan memang diberikan hak dan tanggung jawab untuk menangani proses yang normal saja, misalnya kehamilan normal dan persalinan normal. Kecuali di daerah tersebut tidak ada dokter kandungan dan untuk meng-aksesnya membutuhkan banyak waktu sehingga mengancam keselamatan ibu dan bayinya. Bila ditemukan tanda-tanda kelainan yang mengarah pada ketidaknormalan, bidan harus berkolaborasi dengan dokter kandungan. Tapi bila ibu datang pada bidan dengan kelainan maka langsung di rujuk pada dokter kandungan. Bukan berarti bidan yang terkadang terlalu berhati-hati atau terlalu cepat merujuk pada dokter kandungan merupakan bidan yang tidak profesional, tetapi merupakan satu upaya untuk menyelamatkan ibu dan bayi secara cepat. Meskipun masih banyak bidan yang bangga bisa menangani kasus-kasus kehamilan dan persalinan yang tidak normal, padahal tindakan tersebut sangat berisiko dan bukan merupakan wewenangnya.

Biaya pemeriksaan di bidan lebih murah, karena tekhnologi yang digunakan juga sederhana. Tetapi cukup bisa menggambarkan kondisi kesehatan ibu. Fasilitas yang diberikan oleh bidan sudah semakin baik, dengan banyaknya Rumah Bersalin sampai rumah sakit yang dimiliki oleh bidan.

Banyak juga ibu-ibu yang takut periksa ke bidan dengan alasan kadang bidan tampak tidak cerdas dan kelihatan tidak cekatan. Padahal pendidikan kebidanan pada saat ini sudah maju pesat. Bidan-bidan senior yang dulunya hanya setingkat D1, sekarang minimal berpendidikan D3. Bahkan pendidikan kebidanan di Indonesia sudah mencapai tingkat strata dua Kebidanan. Ini membuktikan pelayanan yang diberikan oleh bidan akan semakin baik lagi. Dengan semakin banyaknya bidan dan pendidikan kebidanan, maka kualitas bidan diharapkan dapat lebih ditingkatkan lagi.


http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/images

Tidak ada komentar:

Posting Komentar