Berhenti Merokok |
Penelitian yang dipublikasikan online di jurnal Tobacco Control menunjukkan bahwa stereotip itu tak lebih dari sekedar gosip.
Kalaupun benar, hal itu akan memperluas implikasi untuk segala macam upaya untuk menghentikan kebiasaan merokok. Mulai dari kampanye kesadaran masyarakat yang lebih banyak menargetkan wanita daripada pria hingga terapi dan dukungan yang berbeda bagi wanita.
Beruntung peneliti studi baru ini jelas-jelas melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan memantau lebih dari 100.000 perokok, termasuk data dari US Tobacco Use Supplement to the Current Population Survey, Canadian Tobacco Use Monitoring Survey dan UK General Household Survey.
Hasilnya hampir sama diantara ketiga negara itu karena meskipun Kanada, Inggris dan Amerika Serikat berbagi bahasa yang sama, ketiganya memiliki kultur dan ciri khas yang cukup berbeda.
Studi ini menemukan beberapa fakta diantaranya:
1. Wanita cenderung lebih sukses untuk berhenti merokok daripada pria, terutama pada wanita berusia 20-an dan 30-an tahun.
Sayangnya peneliti tidak memberikan alasan yang spesifik. Mungkin saja karena imej petualang atau macho dari merokok lebih cocok dilekatkan pada pria daripada wanita.
Bisa jadi karena wanita perokok itu tengah memasuki usia subur sehingga cenderung memperhatikan kesehatannya atau berhenti merokok sebelum atau selama masa kehamilan.
2. Pada kelompok usia yang lebih tua, kondisinya berkebalikan. Pria di atas 60 tahun terlihat lebih banyak menyerah pada rokok dibandingkan wanita.
Meskipun peneliti berpendapat bahwa ini mungkin semata karena fakta menyatakan bahwa tingkat kematian akibat merokok lebih banyak terjadi pada pria yang usianya lebih tua.
3. Terkecuali perokok elektrik dan orang-orang yang telah berhenti merokok selama lebih dari setahun, proporsi wanita yang berhenti merokok lebih banyak terjadi di AS dan Kanada.
4. Di Amerika Serikat, orang yang berhasil berhenti merokok pada wanita mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan dengan pria yang sebesar 46,5 persen.
Begitu pula dengan di Kanada, 46 persen (wanita) versus 43 persen (pria). Namun sayang tidak didapatkan persentase semacam ini di Inggris.
Peneliti juga menemukan bahwa pria cenderung tidak mencari bantuan formal untuk berhenti merokok dibandingkan wanita.
Para pria yang berhenti merokok dengan sendirinya mungkin tak terekam dalam data. Dengan demikian angka-angka untuk wanita pun mungkin sedikit bias.
Meskipun begitu, penelitian menunjukkan bahwa jauh lebih menguntungkan untuk menggunakan data dari masyarakat umum ketimbang melalui penelitian tertutup.
"Penelitian kami telah menemukan bukti yang meyakinkan bahwa pada umumnya pria pun cenderung tidak lebih berhasil berhenti merokok berhasil dibandingkan dengan wanita. Mitos yang merugikan wanit terkait potensi berhenti merokok tentu saja buruk, terutama bagi wanita itu sendiri," kata peneliti seperti dilansir dari medicalnewstoday - Wanita Lebih Mudah Berhenti Merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar