Selasa, 29 Mei 2012

Cek Kesehatan Payudara Anda


Salah satu kanker yang sering mengancam seorang wanita adalah kanker payudara. Tapi, kehadiran kanker ini sangat sulit diprediksi sejak dini.


Menurut Direktur Utama RS Kanker Dharmais, Sonar Sonny Panigoro, pada Selasa (8/5/12),bahwa “Sekitar 60 persen penderita kanker payudara datang dengan kanker stadium lanjut.” Bila kanker dapat diketahui sejak dini maka peluang untuk sembuh dari kanker semakin besar.

Luqman Adji Saptogino selaku dokter radiologi dari RS Pondok Indah, mengatakan, bagi perempuan disarankan untuk aktif memeriksakan kesehatan payudara dengan melakukan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri, sebaiknya lakukan beberapa hari kemudian setelah proses menstruasi.

Biasanya untuk jenis kanker yang masih kecil atau benjolannya masih kurang dari sentimeter akan sulit untuk diraba, sehingga perlunya suatu cek kesehatan dengan berbagai alat serta metode yang tepat.

Di rumah sakit Indonesia banyak sekali metode dan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan kanker sejak dini, contohnya seperti:

1. Uji Payudara Klinis atau (UPK).

Ini adalah suatu bentuk pemeriksaan intensif yang dilakukan dokter profesional untuk mengetahui ketidak normalan suatu ukuran, bentuk, adanya perubahan struktur kulit serta puting pada payudara. Sebaiknya dalam tiga tahun lakukanlah sekali uji payudara klinis ini untuk wanita yang mempunyai rentang usia antara 20 sampai 30 tahun.

2. Mamografi.

Proses penglihatan beberapa bagian yang terdapat dalam payudara dilakukan dengan memanfaatkan sinar X-ray yang mempunyai skala rendah melalui proses scanning, sehingga ahli radiologi dapat menafsirkan apa yang didapat dari film yang ada pada gambar hitam putih. Diharapkan untuk wanita yang umurnya lebih dari 40 tahun agar melakukan mamografi yang rutin setiap tahunnya.

3. Breast Ultrasound.

Gelombang suara yang digunakan dalam ultrasound berfungsi untuk memindai payudara, setelah itu gunakanlah layar komputer untuk memproyeksikan gambar dalam bentuk hitam putih. Sebelum proses pemindaian dimulai, oleskan dulu gel ke bagian kulit payudara, kemudian gosokanlah alat pemindai yang bernama transducer pada daerah yang diolesi gel di bagian payudara.

Biasanya penggunaan ultrasound ini adalah metode pendamping dari mamografi, terutama pada pemindaian payudara yang mempunyai jaringan padat. Kombinasi dari kedua metode ini dapat menghasilkan tingkat akurasi yang tinggi, ucap lukman.

4. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Sinar X-ray tidak digunakan dalam MRI melainkan medan magnet serta gelombang radio yang digunakan untuk mandapatkan suatu pencitraan yang lebih baik dan detail. Suntikan gadolinium dalam pemeriksan MRI dilakukan pada bagian lengan dan berfungsi untuk mengetahui secara detail jaringan pada payudara.

Lakukanlah MRI untuk mereka yang mempunyai risiko terhadap kanker dan mereka yang telah diduga terserang kanker payudara. Apalagi pada saat dilakukannya USG dan mamografi tidak diketahui hasil yang jelas.

5. 3D Sonomammogram

Ada sebuah metode terbaru yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, yaitu 3D Sonomammogram. Ini adalah sebuah alat pencitraan yang menggunakan teknologi ultrasound 3D. dengan alat ini kita bisa mendapatkan, menganalisis serta melaporkan secara rinci anatomi pada payudara.

Hasil yang didapat dari alat ini adalah sebuah gambar tentang payudara secara lengkap dengan gambar 3 dimensi. Dan waktu yang dibutuhkan untuk uji ini relatif cepat, kurang lebih 15 menit.

Menurut seorang dokter ahli radiologi, Rahmi Alfiah Nur Alam “Pencitraan yang dihasilkan mencakup sel uruh anatomi koronal payudara yang sebelumnya tidak dapat diberikan oleh metode ultrasonografi konvensional.”

Dapat diambil kesimpulan bahwa, penggunaan teknologi ini memberikan suatu rincian yang lengkap mengenai anatomi dan sistem jaringan payudara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar