Proses tumbuh kembang otak sangat kompleks dan melalui beberapa tahapan, yaitu penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf (migrasi), perubahan sel saraf (diferensiasi), pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (si- naps), dan pembentukan selubung saraf (mielinasi).
1. Poliferasi
Pada awalnya, bentuk sel saraf (neuron) masih sederhana. Kemudian, mengalami pembelahan sehingga menjadi banyak. Inilah yang disebut proses penambahan (poliferasi) sel saraf. Proses proliferasi ini berlangsung pada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu. Proses poliferasi sel saraf selesai/berhenti pada waktu bayi lahir.
2. Migrasi
Setelah proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atau berpindah ke tempatnya masing-masing. Ada yang menempati wilayah depan, belakang, samping, dan bagian atas otak. Waktu terjadi perpindahannya berbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara genetik dan alamiah.Setelah sampai di “rumahnya” masing-masing, sel-sel saraf lalu berkembang. Setiap “rumah” memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri. Percepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda. Tak heran kalau kemampuan otak setiap anak juga berbeda. Proses migrasi sebenarnya berlangsung sejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulan ke-6. Proses migrasi ini terjadi secara bergelombang. Artinya, sel saraf yang bermigrasi lebih awal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnya menempati lapisan luar (korteks serebri).
3. Diferensiasi
Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur kehidupan individu sehari-hari.
Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponen sel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanya diferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel saraf menjadi enam lapis seperti pada orang dewasa. Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang dan juga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuh banyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia juga mengatur kehidupan individu sehari-hari.
4. Sinaps
Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin bertambah banyak.
Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya (sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubung saraf), sinaps makin bertambah banyak.
5. Mielinisasi
Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi.Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh stimulasi dan nutrisi. Nah, di sinilah pentingnya peranan orang tua pada masa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalam perkembangan otak anak. Karena itu, jika ibu atau ayah menghendaki si kecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja. Persiapan agar anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum kehamilan,selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan otak itu selesai.
Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masih terus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelum terjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketika bayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabut saraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa serta proses mielinisasi.Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi oleh stimulasi dan nutrisi. Nah, di sinilah pentingnya peranan orang tua pada masa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalam perkembangan otak anak. Karena itu, jika ibu atau ayah menghendaki si kecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja. Persiapan agar anak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum kehamilan,selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembangan otak itu selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar