Selasa, 01 Desember 2009

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL

KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL

1. Oksigen

Pada dasarnya kebutuhan oksigen semua manusia sama yaitu:

- Udara yang bersih

- Tidak kotor / polusi udara

- Tidak bau, dsb.

Pada prinsipnya hindari ruangan / tempat yang dipenuhi oleh polusi

udara (terminal, ruangan yang sering dipergunakan untuk merokok).

2. Nutrisi

Kebutuhan gizi ibu hamil meningkat 15 % dibandingkan dengan

kebutuhan wanita normal. Peningkatan gizi ini dibutuhkan untuk

pertumbuhan ibu dan janin. Makanan dikonsumsi ibu hamil 40 %

digunakan untuk pertumbuhan janin dan sisanya (60 %) digunakan untuk

pertumbuhan ibunya. Secara normal kenaikan berat badan ibu hamil

11-13 kg.

Asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil berguna untuk :

- Pertumbuhan dan perkembangan janin

- Mengganti sel-sel tubuh yang rusak

- Sumber tenaga

- Mengatur suhu tubuh dan cadangan makanan

Beberapa hal harus diperhatikan ibu hamil untuk menjalani proses

kehamilan yang sehat, antara lain :

- Konsumsilah makanan dengan porsi yang cukup dan teratur

- Hindari makanan yang terlalu asin dan pedas

- Hindari makanan yang mengandung lemak cukup tinggi

- Hindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol

- Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan zat pewarna

- Hindari merokok

Hal penting yang harus diperhatikan ibu hamil adalah makanan yang

dikonsumsi terdiri dari susunan menu yang seimbang yaitu menu yang

mengandung unsur-unsur sumber tenaga, pembangun, pengatur dan

pelindung.

A. Sumber Tenaga (Sumber Energi)

Ibu hamil membutuhkan tambahan energi sebesar 300 kalori perhari

sekitar 15 % lebih banyak dari normalnya yaitu 2500 s/d 3000 kalori

dalam sehari. Sumber energi dapat diperoleh dari karbohidrat dan

lemak.

B. Sumber Pembangun

Sumber zat pembangun dapat diperoleh dari protein. Kebutuhan

protein yang dianjurkan sekitar 800 gram/hari. Dari jumlah tersebut

sekitar 70 % dipakai untuk kebutuhan janin dan kandungan.

C. Sumber Pengatur dan Pelindung

Sumber zat pengatur dan pelindung dapat diperoleh dari air, vitamin

dan mineral. Sumber ini dibutuhkan tubuh untuk melindungi tubuh dari

serangan penyakit dan mengatur kelancaran proses metabolisme

tubuh.

Kebutuhan makanan sehari-hari untuk ibu hamil, yaitu :

-Kalori : 2500 Kkal

-Protein : 85 g

-Kalsium (Ca) : 1,5 g

-Zat besi (Fe) : 15 mg

-Vitamin A : 6000 IU

-Vitamin B : 1,8 mg

-Vitamin C : 100 mg

-Riboflavin : 2,5 mg

-As nicotin : 18 mg

itamin D : 400-800 IU

Pada umumnya kebutuhan makanan bagi ibu hamil untuk setiap

trimester berbeda-beda, hal ini berhubungan dengan kondisi ibu pada

setiap trimester tersebut. Pada kehamilan trimester pertama (0-14

minggu), umumnya nafsu makan ibu berkurang, sering timbul rasa

mual dan muntah. Pada kondisi ini, ibu harus tetap berusaha untuk

makan agar janin tumbuh baik. Makanlah makanan dengan porsi kecil

tapi sering, seperti sup, susu, telur, biskuit, buah-buahan segar dan jus.

Pada trimester kedua (s/d usia 28 minqgu), nafsu makan sudah

pulih kembali kebutuhan makan harus lebih banyak dari biasanya

meliputi zat sumber tenaga, pembangun, pelindung dan pengatur. Hal

ini untuk kebutuhan janin.

Pada trimester ketiga (sampai usia 40 minggu) nafsu makan sangat

baik, tetapi jangan kelebihan, kurangi karbohidrat, tingkatkan protein,

sayur-sayuran dan buah-buahan, lemak harus tetap dikonsumsi. Selain

itu kurangi makanan terlalu manis (seperti gula) dan terlalu asin

(seperti garam, ikan asin, telur asin, tauco dan kecap asin) karena

makanan tersebut akan memberikan kecenderungan janin tumbuh

besar dan merangsang timbulnya keracunan saat kehamilan.

Untuk memperoleh asupan makanan yang sehat, ibu hamil

dianjurkan untuk mengolah makanan secara sehat pula.

Adapun cara pengolahan makanan yang sehat dan tepat sebagai

berikut :

-

Pilihlah sayuran dan buah-buahan yang segar dan berwarna kuning

-Pilihlah daging dan ikan yang segar

-Cucilah tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah

makanan

-Cucilah bahan makanan yang bersih

-Jangan memasak sayuran sampai layu

-Konsumsilah makanan yang diolah sampai matang

-Hindari pemakaian zat pewarna, pengawet, bumbu masak (vetsin)

-Hindari pemakaian minyak yang sudah berkali-kali digunakan

-Perhatikan tanggal kadaluarsa dan komposisi vitamin, mineral dan

tempat makanan kalengan

Simpanlah peralatan dapur dalam keadaan bersih dan aman jangan

membiarkan binatang berkeliaran didapur

3. Personal Hygiene

Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri.

Kebersihan badan mengurangkan kemungkinan infeksi, karena badan

yang kotor banyak mengandung kuman-kuman.

a. Cara merawat gigi

Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik

menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :

•Tambal gigi yang berlubang

Mengobati gigi yang terinfeksi

Untuk mencegah caries

-Menyikat gigi dengan teratur

-Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja

-Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa

b. Manfaat mandi

•Merangsang sirkulasi

Menyegarkan

Menghilangkan kotoran yang harus diperhatikan

-Mandi hati-hati jangan sampai jatuh
-Air harus bersih
-Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas
-Gunakan sabun yang mengandung antiseptik

c. Perawatan rambut

Rambut harus bersih, keramas satu minggu 2-3 kali

d. Payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan

kalau terbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema

pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan

supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.

e. Perawatan vagina / vulva

Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan

nasihat dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan

emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah

Celana dalam harus kering

Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina

Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus

f. Perawatan kuku

Kuku bersih dan pendek

4. Pakaian

Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman, mudah

menyerap keringat, mudah dicuci, tanpa sabuk / pita yang menekan

dibagian perut / pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat

dileher, stoking tungkai yang sering digunakan oleh sebagian wanita tidak

dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah. Pakaian wanita

hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan

tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu

bertumit tinggi dan berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada

saat kehamilan ketika stabilitas tubuh terganggu dan cedera kaki yang

sering terjadi. Kaos kaki ketat tidak boleh digunakan.

􀂾 BH

Desain BH harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan

nyeri punggung yang tambah menjadi besar pada kehamilan dan

memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga

tidak terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada

kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa boleh

menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH

terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH

katun biasa dan BH nylon yang halus.

􀂾

Korset

Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut

bawah yang melorot dan mengurangi nyeri punggung. Korset ibu

hamil didesain untuk meyangga bagian perut diatas sympisis pubis di

sebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang

disebelah belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan

tekanan (selain menyangga dengan ketat tapi lembut) pada perut yang

membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai tonus

otot perut yang rendah. Untuk kehamilan dapat menimbulkan

ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak

dianjurkan untuk mengenakannya.

5. Eliminasi

Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup

lancar, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu

minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin perubahan hormonal

mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar

mengalami obstipasi (sembelit).

Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena

menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan

untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan

buah-buahan). Sembelit dapat menambah gangguan wasir menjadi lebih

besar dan berdarah.

6. Seksual

Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang

tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil,

kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan

seksual.

Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila

terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda

infeksi, pendarahan, mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari

menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat

membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan

persalinan bisa terangsang karena,

sperma mengandung

prostaglandin

.

perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang

karena berat perut yang makin membesar dan tekniknya pun sudah sulit

dilakukan. Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut.

7. Mobilisasi, Body Mekanik

Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri

dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi

tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada

wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari

yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang

wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.

Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :

a. Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil

duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul

dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.

b. Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu

letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau

menggunakan sebuah kotak.

c. Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan

kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.

d. Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.

Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan

cara membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah

12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.

Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu

mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada

yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian

berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain

sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.

e. Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan

tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi

8. Exercise / Senam Hamil

Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil

sebagai berikut :

-

Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi

hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki,

varices, bengkak dan lain-lain.

-

Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam

kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi

dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan 0

terpenuhi.

-

Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,

otot-otot dasar panggul dan lain-lain.

-

Membentuk sikap tubuh yang sempurna selama kehamilan.

-

Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan

relaksasi.

-

Mendukung ketenangan fisik

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan

senam hamil sebagai berikut :

o

Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22

minggu)

o

Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya

yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak prematur

pada persalinan sebelumnya

o Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang

o Berpakaian cukup longgar

o Menggunakan kasur/ matras

9. Istirahat / Tidur

Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan,

tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan

yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk,

berdiri dalam waktu yang sangat lama.

Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang

mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan

tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus

dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin.

Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.

10. Imunisasi

Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap

berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan

adanya akibat yang membahayakan Janin.

Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT

untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus

diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1

bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur

kehamilan 8 bulan.

11. Travelling

Wanita hamil harus berhati-hati melakukan perjalanan yang

cenderung lama dan melelahkan, karena dapat menimbulkan

ketidaknyamanan dan mengakibatkan gangguan sirkulasi serta Oedema

tungkai k

arena kaki tergantung jika duduk terlalu lama. Sabuk pengaman

yang dikenakan dikendaraan jangan sampai menekan perut yang

menonjol.

Jika mungkin perjalanan yang jauh sebaiknya dilakukan dengan

pesawat udara. Ketinggian tidak mempengaruhi kehamilan, bila

kehamilan telah 35 minggu ada perusahaan penerbangan yang menolak

membawa wanita hamil ada juga yang menerima dengan catatan

keterangan dokter yang menyatakan cukup sehat untuk bepergian.

Berpergian dapat menimbulkan masalah lain, seperti konstipasi /

diare karena asupan makanan dan minuman cenderung berbeda seperti

biasanya karena akibat perjalanan yang melelahkan.

12. Persiapan Laktasi

Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang

penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk

menyusui bayinya.

Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas Bimbingan

Persiapan Menyusui (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan seperti

RS, RB dan Puskesmas harus mempunyai kebijakan yang berkenaan

dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.

Pelayanan pada BPM terdiri atas :

~

Penyuluhan

􀀹

Keunggulan ASI

􀀹

Manfaat rawat gabung

􀀹

Perawatan puting susu

􀀹

Perawatan bayi

􀀹

Gizi ibu hamil dan menyusui

􀀹

Keluarga berencana

~

Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan

dan keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui

Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan

sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah

terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu

yang memiliki masalah. Oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu

tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam

mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah

1. Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam

menyusui bayinya.

2. Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu

buatan/formula.

3. Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui.

4. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan.

5. Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.

~

Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan puting susu dan

senam hamil

Tujuan pemeriksaan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini

adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum

persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan

pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.

Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat

kehamilan puting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan

cara:

1. Sebelum dipegang periksa dulu bentuk puting susu

2. Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan telunjuk

3. Dengan perlahan puting susu dan areola ditarik, untuk membentuk

”dot”, bila puting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit

berarti kurang lentur. Masuk ke dalam berarti puting susu terbenam

Puting susu dapat dikoreksi dengan :

1. Gerakan Hofman (Sekarang tidak dianjurkan lagi)

2. Penggunaan pompa puting

Bila pompa puting tidak tersedia dapat dibuat dari modifikasi jarum

suntik 10 cc, bagian ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong

dimasukkan dari arah potongan tersebut. Kemudian tarik puting

perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30 detik

sampai 1 menit. Lakukan beberapa kali dalam sehari.

Langkah – langkah Menyusui Yang Benar

(1) Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada

puting susu.

(2) Bayi diletakkan menghadap payudara.

13

a. Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk lebih baik

menggunakan kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada

kursi.

b. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala

bayi terletak pada lengkung siku ibu ( kepala tidak boleh

menengadah, dan bokong menengadah, dan bokong bayi ditahan

dengan telapak tangan ).

c. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan yang satu

didepan

d. Perut bayi menempel badan ibu, badan dan kepala bayi sedikit

melengkung sehingga dapat melingkari perut ibu, tidak hanya

membelokkan kepala bayi

e. Kuping dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

f. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.

(3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas puting dan jari yang lain

menopang di bawahnya, jangan menekan puting susu atau areolanya

saja seperti memegang rokok.

(4) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh

pipi atau sudut mulut bayi dengan puting.

(5) Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat payudara dimasukan ke

mulut bayi.

a. Usahakan seluruh areola dapat masuk ke dalam mulut bayi,

sehingga puting susu berada di bawah langit – langit dan lidah bayi

akan menekan.

b. Setelah bayi mulai menghisap payudara dengan irama perlahan

namun kuat, maka payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.

(6) Melepas isapan

Bila satu payudara telah terasa kosong, jangan biarkan bayi terus

menghisap sebab udara akan masuk. Lepaskan isapan dan ganti dengan

payudara yang lain.

Cara melepaskan isapan bayi :

a. Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau,

b. Dagu bayi ditekan ke bawah

14

(7) Setelah menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada

puting susu.

13. Persiapan Kelahiran Bayi

Sangatlah penting bekerjasama dengan ibu, keluarga dan

masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana

tindakan sekiranya terjadi komplikasi-komplikasi.

Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu,

anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk

tertulis dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya

sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan

yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi

kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan

kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat

waktu.

Ada 5 komponen penting dalam rencana kehamilan :

Langkah I : Membuat rencana persalinan

Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu

rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan

dalam membuat rencana persalinan tersebut :

Tempat persalinan

Memilih tenaga kesehatan terlatih

Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut

Bagaimana transportasi ke tempat persalinan

Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara

mengumpulkan biaya tersebut

Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada

Langkah II : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika

terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada.

Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :

Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?

Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama

tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ?

Langkah III : Mempersiapkan sistem transportasi jika terjadi

kegawatdaruratan

Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu,

jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera di rujuk ke tingkat asuhan

yang lebih tinggi. Rencana ini perlu dipersiapkan lebih dini dalam

kehamilan dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :

Dimana ibu akan bersalin (Desa, fasilitas kesehatan, rumah sakit)

Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika

terjadi kegawatdaruratan

Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial

Langkah IV : Membuat rencana/pola menabung

Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang

sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika

terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari

asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai

dana yang diperlukan.

Langkah V : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk

persalinan

Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan.

Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang seperti

pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk

persiapan persalinan.

14. Memantau Kesejahteraan Bayi

Memantau kesejahteraan janin dapat dilakukan ibu hamil dengan cara

menghitung gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu

setiap trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak.

15. Ketidaknyamanan Dan Cara Mengatasinya

a. Sering buang air kecil atau nocturia

Penjelasan mengenai sebab terjadinya

Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK

Perbanyak minum pada siang hari

Jangan kurangi minum pada malam hari

Batasi minum bahan diuretik seperti kopi, teh, cola dengan kafein

Tidur dalam posisi miring, kaki ditinggikan untuk meningkatkan

deuresis

Jelaskan tentang tanda Urinarius Tracktus Infections

b. Garis-garis di perut

Gunakan anti pruritic jika ada indikasinya

Gunakan pakaian yang menopang payudara dan abdomen

c. Chloasma/perubahan warna areola

Hindari sinar matahari berlebihan selama kehamilan

Gunakan bahan pelindung non alergis

d. Diare

Cairan pengganti – rehidrasi oral

Hindari makanan berserat

Makan sedikit tapi sering

e. Edema

Hindari posisi berbaring terlentang

Hindari posisi berdiri dalam waktu yang lama

Tinggikan kaki, miring kekiri

Hindari kaos kaki yang ketat

Lakukan senam secara teratur

f. Gatal-gatal

Gunakan kompres, dingin mandi berendam/shower

g. Gusi berdarah

Berkumur dengan air hangat

Memeriksakan gigi secara teratur

Jaga kebersihan gigi, mengosok gigi dan flossing

h. Hemoroid (wasir)

Hindari konstipasi

Makan makanan yang berserat tinggi

Gunakan kompres hangat

Dengan perlahan masukkan kembali ke dalam rektum

i. Insomnia

Gunakan teknik relaksasi

Mandi air hangat, minum minuman hangat (susu)

j. Kelelahan/fatigue

Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan

Dorong ibu untuk sering beristirahat

Hindari istirahat yang berlebihan

k. Keputihan

Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya

serapnya

Hindari pakaian dalam dan pantyhose yang terbuat dari bahan

nilon

l. Keringat bertambah

Pilihlah pakaian yang longgar dan tipis

Tingkatkan intake cairan

m. Konstipasi

Tingkatkan intake cairan, serat di dalam diet

Istirahat cukup

Senam

Membiasakan BAB teratur

BAB setelah ada dorongan

n. Kram pada kaki

Kurangi komsumsi susu (kandungan fosfor tinggi)

Berlatih dorsofleksi pada kaki

Gunakan penghangat

o. Mengidam

Jelaskan tentang bahaya makan yang tidak benar

Makan makanan yang bergizi

p. Perut kembung

Hindari makanan yang mengandung gas

Mengunyah makanan secara sempurna

Lakukan senam secara teratur

q. Pusing

Bangun secara perlahan dari posisi istirahat

Hindari berdiri terlalu lama

Hindari berbaring dalam posisi terlentang

r. Rasa mual/muntah-muntah

Hindari bau atau faktor-faktor penyebab

Makan biskuit kering atau roti bakar

Makan sedikit-sedikit tapi sering

Duduk tegak setiap kali selesai makan

Hindari makanan yang berminyak dan bumbu merangsang

Bangun tidur secara perlahan-lahan, hindari gerakan secara tibatiba

16. Kunjungan Ulang

Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang

dilakukan setelah kunjungan antenatal yang pertama. Kunjungan

antenatal minimal 4 kali selama kehamilan (1x TM I, 1x TM II, 2x TM III).

Tujuan kunjungan ulang difokuskan pada pendeteksian komplikasi,

mempersiapkan kelahiran dan kegawatdaruratan.

Jadwal kunjungan ulang sebaiknya :

􀀹

Sampai dengan 28 mgg usia kehamilan, setiap 4 mgg

􀀹

Antara 28-36 mgg usia kehamilan, setiap 2 mgg

􀀹 a

ntara 36 mgg sampai kelahiran, setiap mgg

17. Pekerjaan

Seorang wanita yang hamil harusnya berhenti bekerja diluar rumah

sangat tergantung pada jenis pekerjaannya, apakah lingkungan pekerjaan

mengancam kehamilan/tidak dan seberapa besar energi fisik dan mental

yang diperlukan dalam bekerja. Sebagai contoh : wanita yang bekerja

sebagai radiografer dianjurkan untuk meninggalkan pekerjaannya

beberapa bulan sebelum hamil.

18. Tanda Bahaya Dalam Kehamilan

Kasus kegawatdaruratan obstetri adalah kasus obstetri yang apabila

tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus

ini menjadi penyebab utama kematian ibu, janin serta bayi baru lahir.

Empat penyebab utama kematian ibu ialah:

o

perdarahan

o

infeksi dan sepsis

o

hipertensi dan preeklamsi/eklamsia

o

persalinan macet (distosia)

Persalinan macet hanya terjadi pada saat persalinan berlangsung,

sedangkan ketiga penyebab lain dapat terjadi dalam kehamilan, persalinan,

dan dalam masa nifas. Berikut ini hanya akan dibahas mengenai tanda-tanda

bahaya atau kegawatdaruratan yang terjadi dalam kehamilan.

Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai dalam kehamilan muda antara

lain:

􀂙

Perdarahan pervaginam

􀂙

Hipertensi Gravidarum

􀂙

Nyeri perut bagian bawah

Mengingat manifestasi klinik kasus gawat darurat obstetri berbeda-beda

dalam rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah

dilakukan, tergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya

analisis, serta pengalaman tenaga penolong.

Kesalahan atau pun keterlambatan dalam menentukan kasus dapat

berakibat fatal. Oleh karena itu, saat menerima kasus, haruslah dianggap

sebagai kasus gawat darurat atau setidaknya berpotensi menjadi gawat

darurat, sampai hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kasus tersebut bukan

gawat darurat.

(sumber :ocw.gunadarma.ac.id/.../kebutuhan-fisik-ibu-hamil-trimester-1-2-3/view)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar