Jumat, 11 Mei 2012

Penyakit Mata Terkait dengan Penurunan Memori

mata indahSebuah penelitian menghasilkan kesimpulan bahwa kerusakan pembuluh darah mata bahkan yang minimal, karena penyakit pembuluh darah, penderitanya memiliki resiko lebih tinggi dalam penurunan memori.

Menurut para peneliti, masalah pada pembuluh darah di mata mempunyai kaitan terhadap pembuluh darah di otak yang tidak baik juga.

Jika kasus ini terbukti maka kita bisa menemukan resiko terjadinya demensia dengan melakukan skrining untuk memeriksa kerusakan pembuluh darah retina atau neuropati.

Retinopati merupakan masalah pada pembuluh darah karena menurunnya pasokan darah ke mata dan dapat mengakibatkan penurunan penglihatan yang dapat menetap atau bahkan kebutaan. Retinopati adalah komplikasi yang sering terjadi pada tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol atau diabetes. Tekanan darah tinggi dan diabetes sering dikaitkan dengan meningkatnya resiko penurunan fungsi berpikir dan kepikunan.

Untuk mengetahui apakah retinopati dapat menjadi petunjuk sebagai tanda awal dari penurunan memori dan fungsi berpikir para ahli meneliti sebuah data besar.

Analisis yang dilakukan melibatkan 500 orang perempuan dengan usia lanjut yang melakukan tes mental setiap tahun selama 10 tahun berturut-turut untuk mengamati perubahannya. Sekitar empat tahun setelah mereka terdaftar dalam studi tersebut dilakukan pemeriksaan mata tunggal sedangkan pemindaian otak dilakukan 10 tahun sejak mereka terdaftar.

Dari data yang dikumpulkan didapatkan 39 (7,6%) menderita retinopati, tetapi penglihatan mereka tidak lebih buruk dari wanita-wanita yang tidak menderita retinopati.

Dibandingkan dengan wanita yang tidak memiliki retinopati, para perempuan yang memiliki retinopati mendapatkan skor yang lebih rendah pada tes memori dan fungsi berpikir. Pada scan otak juga didapatkan lebih banyak kerusakan pembuluh darah

Temuan menunjukan bahkan masalah pada pembuluh darah ke mata meskipun kerusakannya kecil dapat menjadi indikator penting terkait penurunan memori kata peneliti Mary Haan, DrPH, MPH, dari University of California, San Francisco.

Dia mengatakan bahwa penelitian yang lebih besar diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini sehingga apakah retinopati bisa digunakan sebagai tanda kerusakan pembuluh darah otak bisa segera disimpulkan dan digunakan sebagai skrining awal atau tidak.

Studi ini diterbitkan dalam edisi 14 Maret internet jurnal Neurology.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar