Minggu, 24 Juni 2012

Diet Untuk Mengurangi Pembesaran Prostat

pembesaran prostat
Pembesaran prostat jinak atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai BPH (Benigna prostate Hypertropy) merupakan penyakit yang kerap terjadi pada pria yang mulai lanjut usia.


Kelenjar prostat dilewati oleh uretra atau saluran kencing, apabila kelenjar prostat membesar maka bisa menyebabkan sumbatan pada saluran kencing akibatnya bisa timbul masalah-masalah pada organ sebelumnya seperti kandung kencing, saluran antara ginjal dan kandung kencing (ureter), dan masalah pada ginjal.

Pada umur 40 tahun jarang ada pria yang mengalami masalah prostat ini tetapi setelah umur 55 tahun resikonya meninggi hingga satu dari empat orang mengalami gejala pembesaran prostat. Pada umur 75 tahun satu dari dua orang pria mengalami gejala BPH.

Komplikasi yang mungkin dialami oleh orang dengan pembesaran kelenjar prostat seperti retensi urin akut, batu kandung kemih, kerusakan pada kandung kemih dan kerusakan ginjal. Meskipun pada kebanyakan kasus tidak terjadi tetapi tetap saja bisa muncul. Retensi urin akut dan kerusakan ginjal dapat menjadi masalah serius jika hal itu terjadi.

Ada beberapa cara mengatasi pembesaran prostat (BPH). Terapi yang diberikan didasarkan pada besar kelenjar prostat itu sendiri, gejala yang menyertai dan penyakit lain yang mungkin sedang diderita. Terapinya bisa berupa obat-obatan, perubahan gaya hidup dan operasi pembedahan.

Gaya hidup untuk pencegahan pembesaran kelenjar prostat yaitu
  • Aktifitas fisik yang tinggi dan menghindari lemak perut.

  • Diet rendah lemak

  • Beberapa porsi sayuran setiap hari
Sedangkan nutrisi spesifik yang bisa untuk mencegah dan mengurangi pembesaran prostat diantaranya
  • Vitamin C yang berasal dari sayuran dikaitkan dengan risiko BPH yang lebih rendah. Vitamin C yang tinggi bisa didapat dari paprika, brokoli, kacang polong, kembang kol, kangkung dan tomat atau jus sayur-sayuran.

  • Makanan tinggi seng (zinc) juga bermanfaat. Seperti tiram, kepiting, jamur tiram, kacang-kacangan, itik, domba dan daging sapi (lean). Beberapa makanan tersebut mengandung kolesterol tinggi jadi perhatikan juga kolesterol anda.
Dari mayoclinic,yang menarik adalah asupan buah tinggi tidak mempengaruhi risiko BPH. Dan peran total protein tidak jelas. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko pada pria yang makan daging merah setiap hari dibandingkan dengan pria yang hanya makan seminggu sekali, tapi penelitian lain menemukan penurunan risiko pada pria dengan asupan tinggi protein total.

Resiko pembesaran kelenjar prostat menjadi isu penting pada pria yang berusia lebih dari 55 tahun sehingga bisa menambah alasan mengapa penting untuk melakukan olahraga teratur, menghilangkan lemak perut dan makan banyak sayuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar