Selasa, 26 Juni 2012

Pertolongan Pada Penderita Epilepsi

eepilepsi
Epilepsi atau sering dikenal dengan ayan merupakan penyakit gangguan pada sistem saraf otak yang menimbulkan berbagai reaksi pada tubuh manusia. Reaksi itu antara lain melamun sesaat, gangguan kesadaran, kesemutan hingga kejang-kejang.


Penyebab penyakit epilepsi antara lain, cidera kepala yang menyebabkan kerusakan pada otak, kelainan saat perkembangan bayi, kelainan saat kelahiran, kanker otak, serta infeksi pada otak dan selaput otak.

Ada dua macam tipe penyakit epilepsi, yaitu Epilepsi Umum dan Epilepsi Parsial. Pada epilepsi umum terbagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Epilepsi Petit Mal menyebabkan gangguan kesadaran secara tiba-tiba. Cirinya penderita tampak bengong tiba-tiba setelah beberapa saat kembali normal dan melakukan aktivitas semula.

  2. Epilepsi Grand Mal menyebabkan gangguan secara mendadak. Kesadaran penderita hilang lalu kejang-kejang dengan nafas mendengur dan mengeluarkan busa.

  3. Epilepsi Myoklonik Juvenil terjadi akibat kontraksi singkat pada satu atau beberapa otot. Misalnya menyentak hebat kemudian jatuh tiba-tiba, melemparkan benda yang dipegangnya,
Epilepsi Umum terjadi pada seluruh tubuh, sedangkan Epilepsi Parsial terjadi di sebagian tubuh saja. Epilepsi Parsial terbagi menjadi dua tipe yaitu Epilepsi Parsial Sederhana dan Epilepsi Parsial Kompleks. Epilepsi Parsial Sederhana merupakan epilepsi yang tidak disertai hilangnya kesadaran dengan kejang-kejang, kesemutan, atau rasa kebal di suatu bagian tubuh yang terjadi selama beberapa saat. Sedangkan Epilepsi Parsial Kompleks ditandai dengan gangguan kesadaran dengan gejala parsialis sederhana tapi disertai halusinasi. Penderita melamun, berlari tanpa tujuan, hingga mengucapkan kata-kata yang diulang terus-menerus.

Karena termasuk penyakit yang berbahaya, maka orang yang berada di sekitar penderita epilepsi harus bertindak cekatan saat menolong penderita yang kambuh. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain;
  1. Segera amankan penderita dari benda-benda berbahaya, terutama bagian kepala.

  2. Rebahkan penderita dengan kepala miring ke samping agar lidahnya tidak menututupi jalan pernapasan. Kemudian, longgarkan bajunya agar penderita mudah bernapas dan bergerak.

  3. Biarkan penderita bergerak semaunya. Jangan memasukan apapun pada mulut penderita, sebab giginya bisa patah jika dimasuki benda-benda keras.

  4. Biarkan penderita beristirahat. Sebab, setelah sadar dari kejang, penderita akan bingung dan kelelahan. Bila ada cedera selama penderita tidak sadar, segera bawa ke dokter.
Penderita epilepsi tidak bisa disembuhkan, namun bisa diobati agar mencegah penyakit ini kambuh secara berkala. Dukungan moril dari keluarga serta lingkungan sekitar pun jadi kunci utama agar penderita tidak merasa rendah diri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar