Minggu, 17 Juni 2012
Kontribusi
Samurai pengasih memberi tanpa memikirkan keuntungan pribadi. Orang biasa memberi bila ada sesuatu untuk mereka dalam pemberian tersebut, juga tidak terlalu membebani mereka. Mari kita perjelas: memberi untuk menerima itu tidak salah. Banyak orang melakukannya setiap hari, di mana saja, dan berhasil. Anda memberi waktu Anda untuk majikan Anda dengan harapan akan menerima gaji pada akgir pekan. Itu berarti memberi untuk menerima. Pada semua tingkatan memberi, selalu ada keuntungan pribadi, bahkan meski keuntungan tersebut berupa ras puas bahwa Anda telah membantu orang lain memperoleh impian mereka dalam hidup. Samurai pengasih memberi tanpa memikirkan keuntungan pribadi. Bukan karena keuntungan pribadi itu tidak akan ada. Anda akan menuai apa saja yang Anda tabur. Motivasi untuk memberi tidak dipusatkan pada perolehan. Ini bukan wilayah dimana Anda akan menjadi ahlinya hanya dalam waktu satu malam. Latihan ini sungguh merupakan kebenaran tertinggi untuk dijalani. Anda tidak perlu kekayaan untuk bertindak pada tingkat yang tinggi ini. Yang perlu Anda pahami adalah memberi untuk menerima itu baik, tapi memberi tanpa berpikir untuk menerima adalah jauh lebih baik. Ketika Anda memberi pada tingkat itu, Anda telah menguasai keinginan dalam diri Anda serta kecendrungan terhadap keserakahan dan kesenangan diri. Tidak mungkin Anda dapat menghentikan faktor penerimaan untuk muncul. Ketika Anda memberi, apa yang Anda berikan akan selalu kembali kepada Anda berlipat ganda. Warren Buffet memberi sumbangan pribadi terbesar yang pernah diberi---saham senilai US$ 30,7 miliar di perusahaannya Barkshire Hathaway---untuk yayasan Bill dan Melinda Gates guna memberi bantuan pangan, pakaian, penampungan, pendidikan, serta perawatan kesehatan bagi anak-anak dan keluarga di Afrika. Meskipun tuan Buffet tidak lagi membutuhkan banyak uang, menurut hukum menabur dan menuai, miliaran dollar sedang mencari dia serta perusahaannya saat ini. Tak ada yang dapat dia lakukan. Itu sudah hukum. Bagaimanapun juga, motivasinya tidak dipusatkan pada diri sendiri, tetapi lebih kepada membantu orang lain yang benar-benar tak dapat berbuat apa-apa untuk membalas kebaikannya. Saat itulah Anda tahu bahwa Anda memberi pada tingkatan yang tertinggi---ketika Anda memberi dari hati dan tidak mengharapkan balasan apapun dan orang yang menerima pemberian Anda. Anda tidak memberi untuk menerima. Anda memberi karena Anda memilih untuk menjadi pemberi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar