Minggu, 03 Juni 2012

Asap Kayu Bakar Lebih Berbahaya dari Membakar Ribuan Rokok



Dipedesaan kita jamak menemui ibu-ibu yang masih memasak dengan menggunakan kayu bakar. Asap dari pembakaran ini cukup banyak bahkan kadang sering membuat batuk-batuk dan mata pedih. Ternyata asap pembakaran kayu mempunyai efek yang merugikan bagi kesehatan seperti kanker paru-paru, asma, tuberkulosis, katarak, jantung, bayi lahir dengan berat badan rendah, kebutaan, bahkan berpengaruh terhadap kemampuan otak anak.

Dikutip dari nationalgeographic, Direktur Kesehatan Global dan Program Lingkungan Kesehatan Masyarakat, University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Kirk R. Smith mengatakan "bukan kayu sebagai penyebab utama masalah kesehatan ini. Melainkan pembakarannya yang tidak sempurna. "Memang kelihatannya masalah alami. Tapi banyak masalah disebabkan oleh hal alami. Malaria, gempa, gunung api, semua masalah alami"

Biasanya ibu juga mengajak anaknya kedapur, asap pembakaran tidak sempurna ini mempunyai dampak yang sama seperti rokok bahkan lebih berbahaya lagi karena asap ini jumlahnya sangat banyak. Senyawa yang dihasilkan dari kayu bakar ini sama seperti membakar seribu rokok setiap jamnya, kata Smith.

Berdasarkan data yang didapat, Smith mengakatakan bahwa "asap rumah tangga membunuh dua juta orang setiap tahunnya diseluruh dunia". Kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, belum lagi dampak dari penurunan kemampuan kognitif anak, ini tentunya hal yang sangat disayangkan.

Polusi karena asap kayu bakar di Indonesia hampir menyamai India dimana Indonesia 40% dari total rumah tangga sedangkan India sudah mencapai 50%. Solusi untuk masalah ini di Indonesia masih belum ada karena terkait masalah ekonomi. Kayu bakar merupakan bahan bakar yang paling murah dan banyak tersedia di alam sedangkan bahan bakar minyak sudah tidak disubsidi lagi oleh pemerintah dan gas elpiji distribusinya belum merata. Apalagi didaerah pedalaman terutama di sekitar hutan, kayu bakar sangat melimpah.

Ini masalah yang banyak terjadi di negara berkembang tetapi tidak menutup kemungkinan di negera atau kota-kota besar. Di kota besar polusi juga tidak kalah banyak.

Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan FKM UI, Budi Haryanto mengatakan "masyarakat di pedalaman Tanah Air harus mengerti bahaya yang mengancam dari asap ini.  Asap, baik dari rumah tangga mau pun dari kebakaran hutan, menjadi masalah lingkungan besar bagi Indonesia"

Ditengah-tengah berbagai keterbatasan -- masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang kreatif. Dengan diketahuinya bahaya asap rumah tangga ini diharapkan akan muncul ide-ide kreatif untuk mengurangi dampak kesehatan yang merugikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar