Selasa, 19 Juni 2012

Fatalitas Emboli Air Ketuban


emboli ketuban

Air ketuban yang memiliki berbagai fungsi untuk melindungi janin. Air ketuban memungkinkan janin dapat bergerak dan tumbuh bebas ke segala arah, melindungi benturan dari luar, melindungi dari kuman yang berasal dari luar tubuh ibu, dan menjaga kestabilan suhu tubuh janin. Selain itu, air ketuban juga membantu proses persalinan dengan membuka jalan lahir saat persalinan berlangsung.

Kantong ketuban dan cairan (air) ketuban merupakan bagian dari ketuban itu sendiri. Kantong ketuban berfungsi sebagai pemisah cairan ketuban dengan tubuh ibu. Oleh karenanya, air ketuban baik untuk  janin, namun  cairan ini bersifat sebagai benda asing dan toksis bagi ibu. Kulit janin yang terlepas, rambut janin, lapisan lemak janin, dan musin (cairan kental) merupakan komponen yang  terdapat di dalamnya. Karenanya, bisa menimbulkan penurunan drastis tekanan darah hingga kematian mendadak bagi ibu jika air ketuban sampai masuk ke dalam pembuluh darah ibu.

Terjadinya emboli air ketuban jika cairan ketuban dengan segala komponennya masuk ke dalam sirkulasi darah ibu. Kondisi seperti ini memang jarang terjadi, tapi jika kondisi tersebut menyerang bisa berakibat fatal. Memang keadaan ini jarang ditemui, perbandingannya sekitar 1 : 8.000 sampai 1 : 30.000 kehamilan.

Risiko emboli air ketuban dapat meningkat karena beberapa faktor, berikut penjelasannya:
  1. Pemakaian obat-obat perangsang persalinan harus terkontrol, jika tidak terkontrol bisa menimbulkan kontrasi persalinan yang tidak wajar atau berlebihan.

  2. Adanya bakteri dalam air ketuban.

  3. Kondisi gawat janin dalam keadaan kekurangan oksigen yang disebabkan mekonium atau tinja janin yang terdapat dalam air ketuban. Kefatalan dalam emboli air ketuban  sering kali disebakan karena air ketuban yang penuh dengan kotoran.
Pada saat persalinan atau pun operasi sesar memungkinkan emboli air ketuban terjadi.  Lantaran selaput ketuban robek sembari banyak pembuluh darah uterus yang terbuka dapat memyebabkan cairan ketuban leluasa menyusup ke dalam pembuluh darah ibu dan terbawa oleh aliran pembuluh vena menuju rongga jantung kanan dan diteruskan ke arteria pulmonalis. Kematian ibu segera terjadi bila emboli air ketuban sudah cukup untuk menyumbat kedua arteria pulmonalis.

Faktor-faktor pada ibu yang bisa mengalami resiko emboli air ketuban adalah:
  1. Usia ibu hamil diatas 30 tahun.

  2. Multiparitas atau sering melahirkan.

  3. Mempunyai riwayat kematian janin dalam kandungan.

  4. Alergi atopic pada ibu hamil.

  5. Penyandang hipertensi, kehamilan ganda, dan cairan ketuban terlalu banyak merupakan resiko tertinggi untuk terkena emboli air ketuban.
Untuk itu persiapkan secara matang untuk proses persalinan terutama persiapan medis. Persiapan medis memungkinkan penanganan yang lebih cepat bila terjadi emboli air ketuban saat ibu melahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar