Penyakit lupus ini merupakan salah satu penyakit autoimun, sering juga disebut dengan penyakit peniru ulung karena gejala yang muncul dari penyakit ini mempunyai kemiripan dengan beberapa gejala penyakit lain. Sangat mungkin sekali antara sesama penderita lupus mempunyai keluhan atau gejala awal yang beda-beda.
Walaupun begitu, ada yang perlu diwaspadai sebagai gejala dari lupus, seperti di wajah muncul bercak merah yang menyerupai bentuk kupu-kupu dan dapat muncul pada beberapa bagian lain di tubuh. Menurut Karin Gresia sebagai koordinator kampanye Lupus Karin Gresia, mengatakan “indikasi yang nampak dan paling mudah dikenal adalah jika terdapat bercak merah pada wajah berbentuk kupu-kupu.”
Orang yang mengalami Systemic Lupus Erythematosus (SLE) sering menderita bercak merah yang mempunyai bentuk seperti kupu-kupu. Yang dimaksud dengan erythematosus adaah kemerahan.
Sementara ada beberapa gejala lain yang muncul, seperti kerontokan rambut, anemia, sendi dan tulang terasa sakit, mudah lelah, terdapat ruam di kulit, terasa sakit di bagian dada bila mengambil nafas terlalu dalam.
Segera konsultasikan atau periksakan ke dokter pemerhati lupus jika Anda merasakan beberapa gejala tersebut. Yang dimaksud dokter pemerhati lupus adalah dokter spesialis penyakit dalam, rheumatologi, ahli hematologi, alergi imunologi dan ginjal hipertensi. Untuk mendiagnosis penyakit lupus akan dilakukan uji laboratorium beserta sejumlah pemeriksaan lain, serta melakukan analisis dari riwayat kesehatan yang dialami pasien.
Menurut karin, “jika tidak dikenali sejak dini, penyakit yang bisa menyerang siapa saja ini sama bahayanya dengan kanker, jantung, bahkan AIDS yang bisa mengancam jiwa penderitanya.”
Penyakit lupus dalam dunia kedokteran sering disebut sebagai penyakit autoimun. Arti dari autoimun yaitu antibodi yang sudah dibentuk di dalam tubuh pasien malah dapat merusak organ yang ada di dalam tubuh sendiri, contohnya organ hati, ginjal, sel darah merah, sel darah putih dan sendi.
“Lupus bukan karena virus atau bakteri, bukan pula penyakit menular atau menurun. Namun keterlibatan genetika hormon dan lingkungan diduga sebagai penyebab kuatnya,” katanya.
Tanpa sebab yang pasti, kebanyakan penyakit lupus lebih sering ditemukan pada perempuan daripada laki-laki. Kebanyakan pasien yang menderita lupus adalah mereka yang mempunyai usia antara 15 sampai 44 tahun. Tapi, pada dasarnya penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan usia tidak menjadi batasan.
Karin menyarankan, biasakanlah pola hidup sehat, asupan nutrisi yang seimbang, cukup istirahat dan olahraga, hindarilah beberapa situasi atau kondisi yang dapat menimbulkan stres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar