Rabu, 28 September 2011

Asal Tidak Bocor, Implan Payudara Aman untuk ASI



Perempuan yang memakai payudara impalan (tambahan) biasanya takut menyusui karena khawatir bentuk buah dadanya sudah bagus berubah. Tapi sebenarnya posisi implan dan produksi ASI berbeda jaringan sehingga tidak mempengaruhi pemberian ASI asalkan tidak bocor.

Pemberian ASI oleh perempuan yang menggunakan implan payudara baru bisa berbahaya jika implannya bocor atau pecah sehingga bisa meracuni ASI.

"Implan payudara tidak mempengaruhi ASI, karena implan ini biasanya dimasukkan ke lemak," ujar Dr Utami Roesli, SpA, MBA, IBCLC, FABM saat ditemui disela-sela acara seminar 'Ibu Bekerja Bukan Alasan Menghentikan Pemberian ASI Eksklusif' di Hotel Birawa, Jakarta, Selasa (27/9/2011).

Dr Tami menuturkan ASI diproduksi oleh jaringan-jaringan air susu yang terletak rata-rata 3 cm dari dasar puting. Sedangkan implan dimasukkan ke bagian lemak yang jaraknya lebih dari itu sehingga tidak mempengaruhi produksi ASI.

Kualitas ASI juga tidak dipengaruhi oleh implan payudara, karena kualitas ASI dipengaruhi asupan nutrisi yang diasup oleh ibu menyusui. Jika asupan nutrisinya bagus maka kualitas ASI pun akan baik.

"Yang bahaya itu jika implan payudara yang biasanya berasal dari silikon itu pecah, karena bisa meracuni," ujar dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Sentra Laktasi Indonesia.

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa banyak wanita dengan implan payudara berpikir kegiatan menyusui akan mengubah bentuk payudaranya menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan ibu dengan implan payudara takut memberikan ASI.

Kekhawatiran ini karena perempuan dengan implan payudara telah mengeluarkan biaya dan waktu yang cukup besar untuk memperbesar payudaranya. Meski begitu, menyusui sebenarnya tidak memberikan efek yang buruk pada perempuan dengan atau tanpa implan payudara.

Menyusui tidak hanya memberikan manfaat untuk si kecil, tapi juga bagi ibu yang menyusui seperti mengurangi risiko terkena kanker payudara, mengurangi stres dan kegelisahan serta bisa menjadi cara KB yang paling efektif jika diberikan secara eksklusif selama 6 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar