Kita sering mendengar berbagai pendapat yang mengatakan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara laki-laki dan perempuan, seperti :
“ Anak laki-laki lebih kuat matematikanya ; anak perempuan lebih lancar dalam kemampuan verbal ; anak laki-laki lebih kuat dalam pemikiran abstrak tetapi anak perempuan dapat menghafal lebih baik ; anak perempuan cederung pasif dan anak laki-laki cederung agresif dan mandiri.”
Dan masih banyak lagi pendapat lain tentang perbedaan anak laki-laki dan perempuan. Kemudian timbul pertanyaan apa yang menyebabkan perbedaan ini ? dan apakah perbedaan ini merupakan akibat biologis atau dari hasil proses social?
Pembahasan ulang yang hati-hati menyebutkan lebih dari 2000 buku dan artikel penelitian menyimpulkan bahwa asumsi umum ini merupakan mitos tanpa dasar kenyataan. Walaupun demikian ditemukan beberapa perbedaan psikologis yang menarik antara laki-laki dan perempuan. ( Maccoby dan Jacklin 1974)
Pada usia 10-11 tahun, rata-rata anak perempuan baik dalam hal kemampuan verbal, jumlah kosa kata, pemahaman bahan tertulis yang sulit dan kelancaran bahasa. Anak laki-laki lebih unggul dalam hal visual ruang, membaca peta dan mencari bentuk geometris. Kemampuan matematikan anak laki-laki meningkat lebih cepat dibandingkan anak perempuan sesudah usia 13 tahun.
Dari hasil penelitian ini yang harus digaris bawahi adalah, pertama ; perbedaan itu relative kecil, kedua ; perbedaan berdasarkan jenis kelamin tidak muncul sampai masa remaja sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan itu mencerminkan perbedaan pendidikan (latihan) dan harapan dimasyarakat. Walaupun demikian terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kematangan (maturasi) sistem syaraf yaitu pubertas.
Terdapat bukti bahwa kematangan seks berubungan dengan kemampuan khusus. Dari hasil studi yang dilakukan pada remaja menyimpulkan bahwa kematangan yang cepat (pubertas) pada remaja baik untuk kemampuan verbal dan kematangan yang lambat baik untuk kemampuan spasial dan matematika.
Hasil penelitian ini dihubungan dengan lateralisasi atau spesialisasi otak. Belahan kiri lebih untuk kemampuan verbal dan belahan kanan untuk kemampuan spasial atau geometric. Dan dapat disimpulkan :
“ Perbedaan pada laki-laki dan perempuan tergantung pada otak belahan mana yang berkembang lebih cepat.”
Perbedaan pergaulan hanya terbatas pada tingkat agresi antara laki-laki dan perempuan, anak laki-laki cenderung terlibat dalam permainan kasar dan berguling-guling seperti saling mendorong, menarik, memukul, mengejar, bergumul (Dipietro, 1981), selain itu anak laki-laki bukan hanya agresif secara fisik, tetapi juga secara verbal seperti suka mengolok-olok, mengejek dan menghina.
Hampir pada semua kebudayaan, mengatakan bahwa orang tua masih percaya atau beranggapan bahwa anak laki-laki seharusnya dapat berkelahi untuk mempertahankan haknya sedangkan anak perempuan diharapkan memperoleh apa yang mereka inginkan dengan cara yang lebih halus.
Kesimpulan :
Pada dasarnya anak laki-laki dan perempuan dalam banyak hal sama, beberapa perbedaan yang ditemukan mungkin dari hasil proses belajar atau lingkungan social dan yang lainnya karena pengaruh factor biologis yang dapat berubah dengan proses belajar.
Didalam mendidik anak-anak, sebaiknya orang tua lebih menekankan apa yang mereka yakini sebagai perbedaan bawaan lahir atau sebagai suatu karekterisrik yang tepat untuk anak mereka dan dapat diterima dimasyarakat.
segerahamil.blogspot.com,
Atkinson, Pengantar Psikologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar